Ini pendek dan sama sekali tidak berfaedah
❤️
Beberapa kali, Mingyu ngeliat Wonwoo bolak-balik kamar mandi. Sambil garukin tangannya dan sesekali ngelapin pake tisu basah. Mingyu bingung kan. Wonwoo engga masak atau main yang 'kotor-kotor' sama dia, kok terus nyuci tangannya.
"Wonwoo, kamu ngapain sering cuci tangan?" Mingyu ngeletakin korannya ke meja.
"Nanya." jawab Wonwoo sekenanya.
"Nanya?" Mingyu mengerutkan dahinya.
"Not y'all business." Wonwoo ngomong sambil ngelewatin Mingyu.
Ebuset?! Sok pake bahasa inggris nih maung? Padahal bahasa sunda aja sering remed.
Mingyu yang penasaran ada apa dengan Wonwoo, akhirnya ngekorin Wonwoo ke kamar mandi. Disana, Mingyu ngeliat Wonwoo yang sibuk cuci tangan pake sabun 'pantene'.
"Ih, ini kumannya masi ada gak ya?" Wonwoo ngomong sambil tetep ngegosokin tangannya.
"Oh, kuman toh? kupikir tangan kamu iritasi." Mingyu menjepit dagunya dengan jari telunjuk dan tengahnya.
Wonwoo mendecih. "Ini tuh kuman paling mematikan tauk! Katanya lebih berbahaya dari ebola atau varises." Wonwoo tetep aja nyuci tangannya.
"Emang kuman apaan sih?"
"Kalem."
Wonwoo dengan cepat ngebilas tangannya ngeringin pake handuk. Terus jalan keluar kamar mandi, diikuti Mingyu. Dia ngerogoh sakunya dan ngeluarin hapenya.
"Ini lho, aku dapet pesan AW dari Seongwoo." Wonwoo nyodorin hapenya. Mingyu ngebaca pesan itu kan.
Kuman evolusi baru ditemukan di Indonesia
Para peneliti dari ITM (Institut Tadika Mesra) menemukan jenis baru kuman pembawa masalah penyakit. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji laboratorium dan survey lapangan, bahwa penyakit ini sangat berbahaya.
Menurut kepala penelitian ITM, Prof. Dr. Mashook Puck Eko S.Pol, kuman ini lebih parah dari kuman manapun, karena menyebabkan penderita yang terkontaminasi mengalami mual, muntah, bahkan menyebabkan perut membusung.
Sampai sekarang, para peneliti dan juga para ahli mikrobiologi sedang mencoba menemukan obat penawar dari kuman ini.
Mingyu ketawa pas liat foto kumannya. Dia guling-guling sambil nangis saking polosnya Wonwoo. Yang diketawain cuma mengernyit bingung.
"Ming. Kok ketawa sih?"
"Yaelah Won, kalo kuman yang kayak gini mah kamu juga punya."
Wonwoo langsung kaget. "Wah? Serius? Ih gimana dong? Aku gamau perut aku membusung." Wonwoo harap-harap cemas.
"Gapapa kali Won. Perut busung gak akan bisa terjadi sama cowok kalo kena kuman ini." Mingyu masih mencoba menahan ketawa.
"Kok gitu?"
"Kamu pas SMA, biologinya remed mulu ya?"
"Aku kan IPS. Mana belajar biologi?" Wonwoo mempoutin bibirnya.
"Pantes."
"Pantes apanya."
"Pantes begonya sampe ke sum sum tulang belakang."
Wonwoo langsung tersulut emosi. "Emang itu kuman apaan sih?"
"Gamau kasih tau ah. Cari tau sendiri!"
"Ih Mingyu bantuin cari taunya."
"Mau aku bantuin ngeluarin kumannya?"
Wonwoo ngangguk-ngagguk antusias.
"Yaudah yuk ke kamar." Mingyu nunjukin smirk nya.
"Kok ke kamar sih?"
"Udah, mau aku bantuin ngeluarin kumannya ga?"
Wonwoo akhirnya ngikutin Mingyu ke kamar, buat ngeluarin 'kuman' yang ada di dalam tubuhnya.
❤️
Hilih
KAMU SEDANG MEMBACA
SPN (Sekolah Pasca Nikah) - Meanie ✔️
Fanfiction[Dilanjutin kapan-kapan] Wonwoo makin bete. Dia kehilangan selera makan. Wonwoo gigit-gigit pundak Mingyu, pertanda dia lapar berat. "Mingyu,nasi goreng yang disana aja." Wonwoo nunjuk ke tukang nasi goreng yang ada disamping gerobak Mang Joshua. "...