Sinopsis

48 10 10
                                    

Manusia mungkin saja bisa berencana,
Tapi, Rabb-Nya lah sang pemilik rencana.

Aditya Naufal Dary Abiyyu

Aditya Naufal Dary Abiyyu- nama yang berarti pemuda tampan yang arif bijaksana dan mulia jiwanya sehingga kelak bisa menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana.
Begitulah kira-kira arti nama yang di berikan oleh orang tuanya Haris Wijaya Dary Abiyyu & Intan Regina Putri.

Aufal adalah pria yang berusia kurang lebih 23 tahun yang tentunya masih menyandang setatus lajang. Namun, di usia muda nya ini ia sudah menjadi seorang CEO di perusahaan milik ayahnya.

Sebagai pewaris tunggal, Aufal adalah sosok pria yang sangat berbeda dari kebanyakan pria lainnya yang memiliki jabatan yang tinggi. Aufal tidak seperti CEO pada umumnya yang pemarah, cuek, sok berkuasa dan memperlakukan karyawan seenaknya. Justru sebaliknya, Aufal adalah sosok bos yang baik, ramah, penyabar, sopan, dan mudah berbaur pada karyawannya. Tak heran jika banyak karyawan yang sangat menghormatinya dan betah bekerja di kantornya. Bahkan sampai tak ada yang berniat ingin mengundurkan diri sebab gaji yang di berikan pun sesuai dengan tenaga yang di keluarkan para karyawan.

Meskipun Aufal seperti sudah memiliki segalanya,Tapi tetap saja masih ada yang kurang dalam dirinya. Ya, tentu saja hatinya yang masih kosong akan sosok yang mampu menyempurnakan agamanya. Entah apa yang sebenarnya Aufal pikirkan saat ini, saat di usia yang masih muda dan terbilang memiliki segalanya tetap saja ia enggan untuk mengisi hatinya dengan sosok wanita yang selalu dia impikan.


Jangan berpikir kalau Aufal ini orang yang mudah dalam menemukan pasangan, tentu saja ini hal yang paling sulit dalam dirinya.. Mau bagaimana lagi. Dia hanya menginginkan sosok wanita yang mampu memperkuat imannya. Bukan hanya sebagai pelengkap namun seseorang yang mampu membersamainya di jalan Allah.


Bukan Aufal namanya jika belum pernah mencoba untuk mencari tulang rusuknya yang hilang. Bahkan dulu hatinya pernah tertambat pada sosok wanita yang sangat ia cintai.Tapi, ini lah kenyataannya. Di saat ia ingin mengucapkan janji suci & mengikat wanita pujaannya dihadapan Allah sang pujaan pun melarikan diri sebelum ijab qobul itu terlaksana. Jangan tanyakan tentang hatinya saat itu. Tentu saja rasanya seperti menenggelamkan diri di dasar laut yang dalam. Bagamna mungkin sosok yang selama ini ia cintai begitu tega meninggalkannya di hari pernikahannya tanpa alsasan. Bak disambar petir siang bolong pertahanan dirinya pun runtuh. Ia begitu prustasi dan kehilangan sosok yang ia impikan di masa depan. Sejak saat itu lah hatinya jadi kosong.

Sebab tak mudah baginya menemukan sosok yang benar-benar dia harapkan sebagai pengganti dari masa lalunya. Bukanlah kesempurnaan yang dia cari pada sosok pasangan. Tapi memang belum ada sosok wanita yang mampu membuat hatinya bergetar kembali seperti dulu. Tak jarang dia pun selalu dibuat bingung oleh hati dan dirinya sendiri yang tak kunjung menemukan seseorang penyempurna separuh agamanya.

Pada sepertiga malam pun tak bosan baginya untuk menghadap Rabb-Nya dan meminta sesuatu kebaikan atas dirinya. Untungnya dia selalu sabar dan Iklhas jika Allah belum mempertemukannya pada pelengkap agamanya. Sebab dia sadar, dia hanya bisa berencana tapi Rabb-Nya lah sang pemilik rencana.

Jika Aufal tak punya tempat pelarian kalian salah. Justru kantorlah tempat plariannya. Saat orang tuanya menanyakan kapan dia akan menikah dan membuka hatinya kembali untuk wanita lain maka dia akan beralasan tidak sempat memikirkan itu sebab banyak pekerjaan kantor yang menumpuk dan harus ia selesaikan. Begitu lah Aufal, ia tak ingin semua pekerjaan di berikan pada karyawannya. Ia pun ingin ikut adil dalam mengurus semua hal yang berurusan dalam hal kantor, sekecil apa pun itu. Ia tak ingin di sebuat bos yang memakan jadi buta walaupun ayahnya sang pemilik perusahaan. Ia juga ingin melupakan semua kenangannya di masa lalu dengan selalu menyibukan diri dikantor.

Orang tuanya pun tak pernah mempermasalahkan tentang dirinya yang selalu betah berlama-lama dikantor. Sebab mereka tau, anaknya Sedang berusaha berdamai pada hati & dirinya sendiri. Karna tak hanya Aufal orang tuanya pun sama terpukulnya ketika menghadapi pernikahan anaknya yang gagal karna mempelai wanitanya menghilang sebelum ijab qobul. Hingga saat ini pun mereka tak mengetahui apa alasan wanita itu pergi meninggalkan anaknya dihari pernilkahan mereka. Dari pihak keluarga sang mempelai wanita pun tak bisa memberikan kejelasan apa pun kenapa anaknya pergi meninggalkan calon suami yang ingin mengucapkan janji Suci tanpa sepengetahuan siapa pun.

Tapi, baik Aufal maupun keluarganya telah memaafkan & mengiklhaskan kejadian yang menimpa anaknya. Walaupun sesungguhnya mereka sangat menginginkan anaknya segerah menikah. Tak membuat mereka memaksakan kehendak pada anaknya. Mereka pun sadar jika masalah jodoh, maut & rezki pun sudah ada yang mengatur. Mereka hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk anaknya agar anaknya segera menemukan pelengkap imannya & dapat berdamai dengan masa lalunya.

****

Assalamualaikum para pembaca...😊 gimna untuk part pertama ini? Masih kurang jelas ya? Atau seakan bertele"? Tapi apa pun itu semoga kalian suka ya...😄 jika tidak tolong masukan comentar kalian ke sini. Kali aja ada perbaikan untuk author di past selanjutnya..😆 tapi kalau kalian gak penasaran ya udah lah.. Author gak jd lanjutin ceritanya...😢

Jadikan Al-Quran sebagai bacaan Utama & As-sunnah sebagai penyempurna

Jangan lupa tinggalin jejak ya😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tulang Rusuk Pelengkap ImanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang