Ep 01: Wujud

32 4 0
                                    

-Rumah-

"Nah kita sudah sampai" Meletakkan kucing tadi dilantai.

"Maaf yah rumahnya hanya apartemen" Jongkok menghadap kucingnya.

Kucing itu hanya melihat Alexa dengan wajah biasa.

"Aduhh aku lupa tas belanjanya disungai tadi" Menepuk jidatnya.

Alexa berjongkok lagi sambil berbicara pada kucingnya.

"Baiklah, sekarang aku harus memberimu nama. Hmm.... " Berpikir.

"Karena kamu laki-laki, jadi namamu Leonardo"

Ekspresi kucing itu masih sama.

"Baiklah hari sudah malam kamu bobok dikamarku dulu besok akan kubelikan keranjang tidur buat kamu" Menggendong kucingnya.



Pagi
-pukul 06.13-

Dengan ngelindurnya Alexa entah apa yang dipeluknya. Dan seketika dia kaget.

"Waaaaaa!!!" Teriak Alexa.

"Aaaaa!!" Dia juga kaget.

Sosok laki-laki tampan yang seumuran dengan Alexa tapi sepertinya umurnya 2/3 taun lebih tua.

"Siapa kau?" Bangun dari tempat tidur.

"Umm... Kau yang membawaku kesini tadi malam" Bicara dengan nada datar.

"Mustahil, aku tidak membawa laki-laki kedalam apartemenku!" Nyolot.

Pakaiannya jaket dengan tudung bulu berbentuk telinga kucing berwarna abu-abu seperti warna kucingnya, abu-abu putih. Dan celana jins putih.

"S-siapa namamu?" Tanya Alexa mulai sedikit tenang.

"Kau yang memberiku nama tadi malam" Jawabnya kalem.

"Tidak mungkin" Menutup mulutnya.

"Terimakasih atas pertolongannya, sebagai jasanya aku adalah servantmu"

"Jadi kau kucingku dan sekarang kau jadi manusia?" Masih bingung.

"Aku bisa jadi kucing lagi kalau kau mau"

"T-tapi kau tidak bisa tinggal bersamaku, dalam satu atap lagi"

"Kan aku sudah bilang aku akan jadi kucing lagi" Memejamkan matanya.

Dan seketika dia jadi kucing lagi.

Kriingg...  Kriingg...

Jam weker berbunyi. Dan saatnya Alexa pergi sekolah.

"Aku terlambat" Langsung pergi ke kamar mandi.

Sarapan pun sudah tidak ada karena kantong belanja yang dilupakan.

"Ini" Kata Leonardo memberikan roti selai.

"Kau dapat dari mana?"

"Aku membelinya"

"Kau mengambil uangku ya?!"

"Kau tidak memberiku pilihan lain"

"Kau ini" Langsung melahap roti itu.

"Ada apa denganmu, saat aku jadi kucing kau sangat menyayangiku tapi saat aku berubah wujud kau malah seperti singa marah" Geleng-geleng kepala.

"I-itu tidak benar" Menunduk malu.

"Itu benar, cepatlah berangkat sekolah nanti aku yang mengurus apartemen"

Dan seketika Leonardo berubah jadi kucing lagi.

"Dah Leonardo" Memeluk sambil mencium keningnya.

My Servant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang