Bidadari Misterius

71 0 1
                                    

                       Aku adalah laki-laki biasa yang hidup di kalangan pesantren 7 tahun belakangan ini, aku bukanlah laki-laki pintar apalagi cerdas, di pesantren saja aku adalah santri yang terkenal cupu dan selalu jadi bahan ejekan, karena perasaan minder ini menjadikan aku lupa akan indahnya rasa cinta ataupun serunya bercanda ria dengan teman wanita di sekolah.

                       Hari ini adalah awal dari bulan yang sangat istimewa bagiku, iya bulan juni adalah bulan dimana aku resmi dilahirkan di dunia. Mendekati hari ulang tahunku, bukannya malah dibuat bahagia aku tambah menderita. Beginilah aku yang selalu jadi bahan tertawaan bahkan mulai awal bulan pakaianku habis entah kemana, aku hanya memiliki satu baju yang habis dicuci kupakai lagi "wahaha, mangkannya jadi laki-laki itu yang keren ! dasar cupu, rasain tuh jadi gak laku !", begitulah perkataan yang setiap hari ku dengar dari mereka, para berandal pesantren. 

                       Pagi yang cerah, seperti biasanya aku dan kawanku mulai duduk di depan teras dengan menggenggam kitab suci yang nyaris dicueki karena terlalu sibuk gossip " ini kotak kiriman untukmu", ujar satpam pesantren sambil melemparkan paket itu ke pangkuanku. " dari siapa bang ? " tanyaku heran " biasa baca kagak! udah ada tulisan juga" jawabnya sewot sambil melangkah pergi " hey, mentang-mentang jadi petugas keamanan belagu amat sih bang ! apa perlu mulutmu ku amanin ? " teriak teman ku jengkel "udah biarin kagak penting amat sih, balik kamar dulu dah ", sahut ku mengakhiri kata. Aku mulai berjalan kedalam kamar yang sepi tak berpenghuni dengan membawa hand phone kecil yang sebenarnya di haramkan untuk seorang santri di sini membawa barang elektronik, kotak besar berbungkuskan plastic coklat mulai ku buka. Di dalam nya terdapat 3 kotak kecil berwarna biru dan 1 kotak kaca yang terdapat memory card di dalam nya, aku semakin tidak faham dengan maksud si pengirim paket ini. memory kecil itu lah yang membuat ku penasaran, setelah ku buka ternyata di dalamnya terdapat banyak sekali foto-foto ku, padahal aku tidak pernah memiliki satu pun akun social media apalagi memosting foto, itu adalah hal mustahil bagi ku dan disitu ada satu rekaman audio. Setelah ku dengarkan, itu adalah suara perempuan "assalamualaikum Muhammad, apa kabar? semoga dengan bertambahnya umurmu kamu akan tetap jadi kamu yang selalu ada di lindungan Allah, sebelumnya aku meminta maaf jika tingkah ku ini meresahkan mu. Semua ini bermula dari pandangan ku yang tak bisa ku jaga sehingga tumbuhlah rasa ini, tiga kotak itu adalah hadiah ulang tahun yang sengaja ku buat untuk mu yang pertama untuk ulang tahun ke-17 dan yang terakhir untuk ualang tahun ke-19. Sebenarnya aku adalah teman seangkatan mu di SMA aku juga memiliki tanggal lahir dan warna favorit yang sama dengan mu, biru kan!! Aku memohon kepada mu, untuk tidak mencari siapa aku karena sampai kapan pun aku tidak pernah rela jika laki-laki yang aku sayang berdosa karena aku sendiri. Wassalamualaikum ". Begitulah isi dari pesan suara itu dan di dalam 3 kotak kado itu ada baju koko, surban, dan sarung yang memiliki warna serba biru.

                       Meski begitu aku tetap mencari tau tentang nya sampai akhirnya aku mengetahui siapa dia, dari data-data siswi sma aku mendapati satu siswi yang memiliki tanggal lahir sama dengan ku. Zahra namanya dia memang cantik dan terkenal cerdas di pesantren ku, entah kenapa aku ingin mengenalnya secara halal. Keesokan harinya aku mencari alamatnya dari akun social medianya "assalamualaikum", ucapku sambil mengetuk pintu wanita cantik itu "waalaikumsalam", jawab seorang ibu yang pucat dan Lebam matanya, sambil membukakan pintu "emm....ibu apa benar ini rumahnya Zahra?", Tanya ku lirih "benar nak, mari masuk dan duduk lah disini", sahutnya sambil melangkah mengambilakan minum "ini foto kecil Zahra bu?", Tanya ku sambil melihat foto-foto yang tertempel rapi di dinding kayu "iya nak, cantik ya lucu lagi ", jelasnya "maaf ibu, saya dating untuk berterimakasih pada anak ibu", terang ku "aku faham sekali siapa kamu Muhammad, namamu yang setiap kali di puja-puja oleh Zahra", cerita nya singkat "benarkah bu??", Tanya ku heran "benar nak, nak.......Zahra adalah anak yang tidak suka keluar dia hanya mau keluar jika kusuruh, saat dia mengirim paket untuk mu adalah kali pertama dia keluar sendirian", terang ibu Zahra "subhanallah, dialah wanita yang sholihah!!!tapi saya belum mengenalnya. Ibu apa boleh saya mengenalnya lebih jauh lagi?", jawabku dengan harapan dapat mengenal wanita idaman itu "iya nak, tapi ibu minta agar kamu mendekati tuhannya Zahra dulu sebelum mendekati Zahra!!", tegasnya "maksudnya?", Tanya ku tak faham "nak, bersabarlah. Pada saat Zahra pamit untuk mengantarkan paket itu, dia tak kunjung pulang dan aku pun mulai hawatir dengan putri ku, tiba-tiba warga berbondong-bondong kesini sambil membawa tubuh Zahra yang sudah berlumuran dengan darah. Aku pingsan nak!! saat melihat putriku takbernyawa lagi, dia di tabrak truck bermuatan batu dan tubuhnya terlempar jauh ke sebrang jalan", cerita panjangnya yang membuat bongkahan harapan ku luntur dan membuat air mata ku pecah seketika, aku tak mampu berkata "Allah mengambilnya dari kita, karena Allah menyayanginya", tegasnya menenangkan ku "Iya bu, aku akan mengenal tuhannya lebih dalam lagi", jawab ku sambil terisak-isak "pulanglah, tenangkan dirimu", ujarnya "baiklah bu, terimakasih banyak atas semuanya saya pamit bu. Assalamualaikum", kata terakhir sebelum aku keluar dari pintu.

                               Ternyata dia bukanlah wanita misterius, tapi dialah bidadari misterius. yang cantik luar dan dalam dan dia memberiku cinta tanpa sedikit membuatku dosa, terimakasih Zahra.

BIDADARI MISTERIUSWhere stories live. Discover now