03 - Primadonkey

7 0 0
                                    

Riiinnnggggg 🔔🔔🎶 bell sekolaah tanda istirahat telah berbunyi .

"Ya , sampai di sini dulu pelajaran kita . Boby, parman , gery ,dona , pinkan , dan Oman , kalian ke ruangan saya segera. See ya kids" ujar pak semy . Setelah itu dia langsung keluar dari ruangan kelas.

"Hello nad ?" Sapa boby
"gua boleh manggil lu 'nad' kan?"

Nadita mengangguk.

Hampir seluruh lelaki di kelas mengajak nadita berkenalan. Perempuan juga sebagian berkenalan dengan nadita . Namun ada juga yg malah merasa tengganggu dengan antusiasnya seisi kelas karena kehadiran nadia.

"Perempuan bisu gitu ko di kagumin , apa bagusnya coba?" ucap dona ke gank nya

"Iya , mukanya juga judes , pen gua tampar tau gak" sambung Tata menunjukan ketidaksukaannya pada antusias kelas terhadap nadita

"Kasih pelajaran aja biar gak sok cantik di sini don" kata pinkan mengkompor-kompori dona yang terkenal temperamen itu.

"Udah gua bilang jangan panggil gua dengan singkatan itu . dan don dan don, lu pikir gua dono apa !!?" bentak dona ke pinkan.

"Iya maaf nona, tapi gimana ide ku ? Bagus gak?"

"Hhmm , tapi besok aja lah , gua sibuk hari ini , mau ada pemotretan nanti"

"Waah , job lagi? Sasuga dona sama"

"Hmph , iya dong" ucap dona dengan sombongnya sambil mengibaskan rambutnya.
"Lu pikir gua kaleng-kale..."

"Dona , yok ke ruangan pak semy. Lu pade gak mau bikin dia tambah marah kan ?" Potong parman ke dona yang sementara ngobrol bersama gank nya.

"Boby , oman , yok" lanjut parman.

Mereka serentak mengikuti parman keluar kelas menuju ruangan pak semy , kecuali oman .

"Gua nyusul deh" katanya dengan santai.

Oman memandangi nadita , bukan dengan pandangan suka , namun dengan pandagan curiga.

''Ada yg janggal dari ni cewek'' pikirnya dalam hati.

"Deny , kantin yuk?!" Ajak rika.

"Yuk , gua juga udah laper nih" jawab deny singkat

"Nadita , ikut kita yuk ? Kamu juga pengen makan bukan ?"

Nadita mengangguk tanda setuju.

"Then lets go to kantin" kata rika dengan semangat.

Kantin sekolah ramai seperti biasa saat deny , rika dan nadita sampai di sana. Rika langsung celingak-celinguk untuk mencari meja yg kosong.

"Bingo, duduk di sana yuk?"

Mereka bertiga bergegas menuju ke meja kosong itu.

"Eh , ka ? Itu ada apaan di sana ? Rame banget sama cewek-cewek" tanya deny yg penasaran dengan kerumunan siswi tidak jauh dari tempat mereka.

"Entah" jawab rika sambil mengangkat bahunya,
"Eh bentar , itu stand baru kan?, baru kali ini gua liat".

"Kayaknya gitu , langsung rame njir . Jualan apa sih ?" Ucap deny sambil mencoba melihat ke stand yg penuh dengan kerumunan siswi itu.

"kayaknya makanannya enak makannya rame, lain kali kita coba ya ka ?" Lanjut deny sembari kembali duduk

"Siplah" jawab rika singkat,

"pesen aja yuk ? Nad , mau pesan apa ? Tunjuk aja" tawar rika sambil menyodorkan menu.

Nadita menunjuk nasi goreng , lalu membalik menu , dan memilih es jeruk sebagai pilihan minumnya. Rika dan deny pun juga telah menulis pesanan mereka dan mengantarkannya ke ibu kantin.

"Deny , adinata beneran mati ya?" Ucap rika di tengah sesi makan.

Raut muka deny langsung berubah kesal dan berkata,
"Ngapain bahas si ta* itu sih ? Bikin ilang nafsu makan aja lu"

"Ya enggak sih , soal nya beritanya simpang siur. Ada yg bilang dia selamat karna cepet di tolongin warga , ada juga yg bilang dia udah mati pas kecelakaan" ungkap rika.

"Bokapnya sendiri udah bilang kalo dia udah koid, so he's dead , forget about that douchebag"

"Ya santai kali den , nanya doang ya ampun , galak amat" ucap rika sambil meneruskan makan.

Beberapa saat kemudian kerumunan di depan stand baru yang ramai itu perlahan 'bersih' dan bisadi lihat dengan jelas.

"Oh , Roti sama kue toh , apa istimew..." rika terhenti sesaat setelah melihat sosok di balik stand itu
"Ahh , 'Roti' toh !? Ehehehe" UwU

Orang yang berdiri dibalik stand itu adalah rendi , polisi yang di tugaskan hermansyah untuk menyamar di sekolah adinata. Tinggi, kekar, dan wajahnya yang menarik itu sepertinya cukup membantu stand barunya untuk dapat perhatian dan laku di hari pertama jualan,  jajanan yang di jajakan pun terbilang enak. rendi tidak sendirian, dia di bantu ibu   kana sebagai koki utama, dia hanya membantu untuk pelayanan konsumen.

"Woy" rendi melambaikan tangan di depan wajah rika
"WOY!!"
"Apa sih den!? , ganggu pemandangan aja lu"
"Udah bel masuk curut, siniin duit lu , gua mau bayar" ucap deny mengingatkan kalo waktu istirahat sudah berakhir.
"Untuk nadita , kali ini gua traktir , anggap aja hadiah perkenalan, nyehehe"
Nadita membuat gestur sebagai tanda untuk menolak tawaran , dia akan membayar sendiri.
"Udah gak apa nad , trima aja , gak rugi ini ko"
"Iya trima aja nad" sambung rika.
Nadita mengangguk

Setelah membayar, nadita , rika , dan deny kembali ke kelas.

Waktu berlalu , tibalah saat bel tanda pulang berbunyi.

🔔🎵Riiiiiiingggg

"Happy weekend anak-anak, see ya next week" kata bu irina guru bahasa inggris menutup pertemuan sembari melangkah keluar kelas.

"Si oman kemana dah? , izin ke WC sampe sekarang belum balik, mencret apa gimana ni anak !?" tanya parman dalam hati.

Tidak lama oman melangkah masuk kelas, mengambil tas nya dan langsung keluar.

Murid lain pun bergegas pulang termasuk nadita, dia berjalan menuju gerbang melalui koridor sekolah ketika tiba-tiba seseorang menyandarkan dia ke dinding dan menghalangi jalan dengan menempelkan tangannya di dinding dekat kepala nadita.

"Adinata,,,, Lu kenal dia ?" Tanya oman tanpa basa-basi.

Nadita yang kaget langsung menggelengkan kepalanya.

"Jan bo'ong lu , mula lu mirip banget sama dia , dingin dan seakan akan ngerendahin orang, muak gua liatnya"

Nadita tetap menggelengkan kepala dan membuat gestur 'tidak'

"Adiknya ? Sepupunya ? Ngaku lu"

"Ayoyoy , switt swiit.  Gk nyangka lu se agresif ini man" kata pria di ujung koridor.

"Cih" oman berlalu pergi.

Pria itu berjalan mendekati nadita dan bertanya

"Lu gak apa-apa din?"

"Its fine tom, thanks udah bantuin" jawab nadita/adinata.

"Bokap lu udah minta gua ngawasin elu selama di sekolah. Saran gua yah , lu jauhin anak itu. Mungkin lu gak inget , tapi dia itu haters garis keras lu disini"

"Yuk , pulang" ajak tommy.

Beberapa saat kemudian

"Selamat siang tu, eh nona nadita, silahkan masuk"

Mobil jemputan adinata pun meninggalkan kawasan sekolah dan langsung menuju rumah.

Di tengah perjalanan adinata melihat album foto di hp nya , berharap dengan itu bisa mengembalikan ingatannya dengan cepat. Sd card adinata masih bisa di selamatkan dari lokasi kecelakaan , hp nya saja yang rusak karna tertindih.

Satu per satu foto di scroll , mata nya tertuju pada satu wanita yang hampir selalu ada di setiap foto selain Tommy.

"Sebenarnya kamu siapa sih?" Pikirnya dalam hati sambil melihat keluar jendela mobil.








AmneSweetyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang