Chapter 4

4.2K 317 11
                                    

Raizel POV
Setelah sekian lama tertidur, aku harus menghadapi masalah baru yang muncul. Setidaknya itulah yang aku fikirkan. Saat Yuna dalam bahaya aku bisa merasakan 2 hawa keberadaan lain yang kuyakini bukanlah manusia biasa. Dan lagi keanehan yang kurasa pada murid baru berambut pirang, aku tidak bisa membaca pikirannya dan juga aku  merasakan ada kekuatan besar di dalam tubuhnya. Dan entah kenapa kekuatan itu sepertinya disegel entah untuk apa. Aku kurang mengerti, apakah dia telah menyadari kekuataanya atau kah dia tidak menyadari sama sekali. Yang pasti aku percaya dia akan melindungi teman-temannya jika berada dalam bahaya. Saat aku melihat matanya yang indah bagai samudra aku merasa tenang dan hangat, entahlah aku juga tidak  mengerti dengan perasaanku ini. Yang pasti aku hanya ingin melindunginya dari apa pun yang membahayakannya begitu juga dengan Shinwoo, Ikhsan, dan Yuna, aku akan melindungi kalian semua meskipun nyawaku yang menjadi taruhannya.

Raizel POV end

.

.

.

.
Suasana yang tidak biasanya kini terjadi disebuah apartemen, yang penghuninya masih tidur saat ini, namun ada yang berbeda, disana terlihat sosok 2 pria yang satu berbadan mungil, dan yang satunya berbadan lebih tegap dari yang satunya. Yah yang tak lain adalah Shinwoo dan Naruto.

Seperti biasa mereka akan bertengkar karena Shinwoo yang slalu dibangunkan, dan kemudian memulai kegiatan lainnya yaitu sekolah.

Sesampainya disekolah tentu mereka mendapat banyak teriakan yang memekakkan telinga yang tak lain adalah fans Naruto.

" oh aku paham perasaanmu teme" batin Naruto sweetdrop.

Yah sebenarnya masalah Naruto disini berbeda, fansnya kebanyakan laki-laki dibandingkan perempuan, yah kalau perempuan mungkin hanya sebagian kecil saja yang menyukainya, sebab yang lain tentu cemburu karena kalah cantik dengan Naruto meskipun Naruto itu laki-laki ( meski palsu 😅)

Para laki-laki justru beruntung karena ada si manis diantara mereka yang manisnya mengalahkan para perempuan di sekolah manapun.

" uh.. Naruto kau itu baru masuk langsung banyak fansnya ya." ucap Ikhsan.

" ah-haha.." Naruto ketawa canggung.

"ya tentu saja Ikhsan, Naruto itukan manis, bahkan lebih cantik dari perempuan manapun," ucap yuna berbinar binar.

" yah walaupun dia laki-laki.  Oh aku tahu! Apa mungkin kau itu salah gender makanya kau cantik, padahal yang seharusnya kau itu terlahir sebagai perempuan!!! pasti begitu!" ucap ikhsan yang gak nyambung sama sekali dan membuat Naruto, yuna dan Shinwoo sweetdrop berjamaah. Bahkan Shinwoo pasti berpikiran seperti itu juga jika tidak tau bahwa Naruto sebenarnya perempuan.

Teeet teet teeet

" ah masuk padahal masih mau bicara banyak" ucap Yuna kecewa.
" tidak apa-apa kita kan sekelas, nanti saat istirahat juga bisa dilanjutkan" ucap Naruto membujuk Yuna.
" baiklah" ucap mereka -   Shinwoo,Yuan ,dan Ikhsan-

Skip

Saat ini Naruto,Raizel,Yuna,Shinwoo dan Ikhsan sedang berada di kantin yang tentu saja untuk mengisi perut mereka dan tentunya dengan menu Ramyeon-lagi.

Naruto Pov.

'Haaaah membosankan apa tidak ada lagi hal yang menantang. Coba saja aku saat ini di dimensi Shinobi pasti aku sedang menjalankan misi sekarang.'

' heh lebih baik begitu kuso gaki, dengan begitu cakramu tidak akan habis ' geram Kurama.

' yah kau benar tapi kan aku bosan!' keluh ku.

Ya semenjak aku meninggalkan dimensi sinobi, aku hanya berlatih pada saat pengendalian kekuatanku saja, ah kapan-kapan lebih baik berlatih saja hehehe. Dan juga sepertinya segel Kaguya baa-san juga mulai melemah, aku jadi teringat dengan kapten Yamato kalau tentang segel. Sebenarnya aku rindu pada dimensiku dulu, yah tapi bagaimana lagi ini sudah takdir jadi aku bisa apa coba?

" Naruto!" panggil Yuna.

End Naruto POV

" Ah ya Yuna?" ucap Naruto

" kenapa kau melamun? Apa ada sesuatu yang mengganggunmu?" Tanya Yuna yang membuat Raizel, Ikhsan,dan Shinwoo yang ada di meja itu langsung melihat Naruto.

"Ti-tidak ada Yuna, aku hanya kurang enak badan saja." ucap Naruto gugup.

" ah begitu ya, kalau begitu kau sebaiknya makan Ramyeon mu tuh nanti tambah ngembang loh" ucap Yuna.

" baik"

Skip ( aku skip sampai pulang sekolah ya)

Shinwoo POV

Haaah tidak ada yang menarik hari ini. Ah bagaimana kalau bermain dirumah Rai? Ya sepertinya itu ide yang bagus.

" oi bagaimana kalau kita ke rumah Pak kepala sekolah?" Saranku yang malah dibalas dengan tatapan bingung mereka.

" hah? Memangnya untuk apa kesana Shinwoo?" tanya Naruto dengan menelengkan kepalanya dan malah membuatku ingin mimisan melihatnya. Uhhhh kau itu sangat manis Naruto.

" yah kan kita hanya berkunjung, sudah lama kan kita tidak berkunjung kesana?" jawabku .

" ide bagus Shinwoo, oh ya apa boleh Rai?" tanya Ikhsan kepada Rai, dan kulihat Rai sepertinya tertarik dengan ideku karena dia menjawabnya dengan anggukannnya saja.
Baiklah ayoooo

Hai semua pasti pada udah gak ada yang mau nunggu ni cerita ya 😂tapi author minta maaaf banget kalau para readers semua nggak puas sama chapter kali ini soalnya author baru selesai ujian setelah itu eh tugasnya malah numpuk😢, jadinya cuman ini yang bisa author kasih terimakasih atas perhatiannya dan maaf jika masih banyak typo bertebaran sampai jumpa dilain waktu
See you
🙋

my New Life In The New worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang