Star light

228 47 1
                                    


Di depan sebuah bangunan apartemen, Mingyu menghentikan sedan marun nya. Kemudian menoleh ke arah Wonwoo yang juga menatapnya.

"Mau ikut turun atau tunggu disini?" Tanya Mingyu.

Wonwoo terdiam. Tapi ketika Mingyu keluar dari mobil, dia mengekorinya. Membuat pemuda tampan itu mengulum senyum.

Mereka berjalan berdua melewati lobby, masuk ke lift, dan Mingyu menekan tombol lantai 3.

Lima menit kemudian, mereka sudah berdiri di depan sebuah pintu. Mingyu mengetuk nya.

Tak lama kemudian, keluar lah sesosok pemuda jangkung berkulit putih dengan rambut berwarna abu-abu. Hanya menyembulkan kepalanya, sedangkan tubuhnya bersembunyi di balik pintu. Dilihat dari bahunya yang terekspos, dapat dipastikan kalau pemuda itu bertelanjang dada.

"Kim Mingyu?" Ucap pemuda itu.

Mingyu mendengus. "Memangnya kau kira siapa?"

Pemuda itu cengengesan. "Ada perlu apa?"

"Cha Eunwoo sialan, setidaknya buka kan dulu pintu nya!" Mingyu berdecak sebal, Wonwoo yang disebelahnya hanya mengernyit dengan suasana aneh saat ini.

"Tidak, aku sedang tidak berpakaian, katakan saja apa urusanmu." Balas Eunwoo cuek, seakan-akan bertelanjang sambil menerima tamu itu bukanlah sesuatu yang baru.

Wonwoo diam-diam berbalik, memunggungi mereka berdua, entah kenapa ia merasa kalau cara pertemanan Mingyu sedikit berbeda dengan kebanyakan orang.

"Aku datang untuk menjemput Aji." Ucap Mingyu akhirnya.

Sebelum Eunwoo menjawab, terdengar suara serak dari dalam,

"Eunwoo-ya siapa yang datang?"

"Sebentar sayang, ada bajingan yang datang untuk menjemput anjing nya." Dan setelah itu, Eunwoo buru-buru masuk sebelum Mingyu sempat memukulnya.

Tak lama kemudian, ia kembali dengan kandang kecil dan di dalamnya terdapat makhluk berbulu yang disebut Aji.

"Nih, sudah sana pergi!" Eunwoo mengusir sesaat setelah kandang itu berpindah ke tangan Mingyu. Lalu menutup pintu.

Blam!

"Kampret sialan!" Maki Mingyu saat pintu berdebum tepat di depan hidungnya.

"Dia anjing mu?" Tanya Wonwoo sambil menunjuk kedalam kandang.

"Hm, secara teknis ya." Sahut Mingyu.

Wonwoo mengangguk paham. Lalu mereka pergi dari tempat itu.

🌸🌸🌸

Malam ini langit cerah bertabur bintang, padahal waktu sudah hampir di penghujung musim panas, dan daun-daun sudah mulai menua.

Sekitar lima kilometer dari pelabuhan, Mingyu menghentikan mobilnya. Diantara semak belukar yang tumbuh lebat dan di tepi ladang ilalang yang saling bergemerisik karena tertiup hembusan angin awal musim gugur.

Mingyu keluar dari mobilnya, membawa beberapa kaleng soda dan sebungkus kripik. Duduk di atas bumper mobilnya sendiri.

"Wonwoo? Mau sampai kapan kau mendekam di sana?" Tanya Mingyu kemudian.

Wonwoo yang sedang memandangi ponselnya pun gelagapan, ia buru-buru keluar menyusul Mingyu atas respon dari kalimat pemuda itu.

Mingyu merebahkan tubuhnya, menyandarkan punggungnya pada bagian depan kaca mobil sementara mulutnya mengunyah kripik.

"Bintang nya banyak." Komentar Mingyu.

Wonwoo yang baru saja duduk di sebelahnya mendongak, menatap hamparan permadani kelabu bertabur kilau bintang yang membentang sampai ke ujung cakrawala.

Sudden Voyage (MEANIE FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang