Princess Hours Ch 19

4.2K 251 3
                                    

Saya hanya meminjam nama tokoh untuk cerita saya sedangkan aslinya milik Masashi Kishimoto 🙏
.
.
.
Thank you for attention ☺
.
Enjoy dan Selamat Membaca~
.
.
Princess Hours Ch 19
.
.
Tenten dan Neji sudah berhasil keluar dari dalam hutan, dari kejauhan muncul Naruto dan beberapa warga lainnya membawa obor.

"Syukurlah kalian tidak apa-apa" ucap Hinata ia mengambil alih Tenten untuk membawanya duduk dan memberinya minum

"Neji, Ino dan Sakura mana?" tanya Sai, ia tidak mendapati kekasih pirangnya

Semua yang mendengar perkataan Sai menoleh kekanan dan kekiri, dan tidak menemui dua gadis yang dimaksud

"Gawat Sai!! Jangan-jangan mereka masih didalam!" teriak Tenten heboh

Sai berniat masuk kedalam hutan sebelum Mangetsu menarik tangannya "Kau tak bisa kedalam hutan itu malam ini berbahaya Sai-san"

"Tidak!! Aku harus menemukan Ino!" ancam Sai

"Anak muda kau harus tau, hutan itu dijuluki hutam kematian. Jika kau berniat masuk kedalam saat pikiran mu resah kau tidak akan bisa keluar" ucap salah satu penduduk desa

"Sekarang kalian tenanglah. Kita akan cari mereka saat pikiran kalian sudah tenang. Dan kita akan mencarinya malam ini juga" ucap Mangetsu

Naruto, Hinata, Sai, Neji, Tenten, Mangetsu dan warga yang lainnya kembali kedesa sementara Pangeran Sasuke masih diam ditempat, fikirannya berkecamuk sekarang.

Pangeran Sasuke menoleh kebelakang kearah hutan. Tiba-tiba indra penciumannya mencium bau anyir. Apa bau ini yang membuat warga ketakutan pikir Pangeran Sasuke.

Pangeran Sasuke menghidupkan senter yang ia bawa, persetan dengan nasehat warga yang penting ia harus menemukan Sakura dan Ino atau Ratu Mikoto bisa ngambek padanya.

Pangeran Sasuke berjalan dengan hati-hati, ia ingin muntah sebenarnya karna mencium bau anyir bercampur bau busuk disekitarnya.

"Kenapa warga betah tinggal di dekat hutan ini" ucap Pangeran Sasuke

Pangeran Sasuke terus melangkah melupakan mu lelah hati perhatikan sikap mu ehh maaf-maaf kok jadi nyanyi 🙏😂

Pangeran Sasuke melangkahkan kakinya mengikuti jalan setapak di hutan, ia bahkan bingung kenapa hutan seangker ini dijadikan jalan pintas ke penginapan.

Tak sengaja Pangeran Sasuke menyenter sesuatu dan membuatnya terkejut. Astaga! Itu bangkai manusia? Tanya Pangeran Sasuke.

Pangeran Sasuke melihat sekeliling, ia baru menyadari kalau disekitarnya terdapat banyak mayat. Ada yang sudah menjadi tulang belulang dan ada yang masih membusuk mungkin juga ada yang baru.

Ia tau sekarang kenapa hutan ini dijuluki hutan kematian oleh masyarakat, mungkin karna banyak yang mati bunuh diri dihutan ini. Entah apa penyebabnya Pangeran Sasuke tidak ingin memikirkannya.

Sementara disisi lain Sakura berusaha membopong Ino, sepertinya Ino kehabisa tenaga karna sudah memuntahkan isi perutnya.

Sakura memang merasa aneh dengan hutan yang ia masuki ini, ada hawa mencekam disetiap sudutnya dan kenapa sahabat bodohnya main kesini sih gerutu Sakura.

"Sabar ya Ino" Sakura berusaha menenangkan Ino sementara ia sedang berpikir

"Aku sudah tidak kuat lagi Sakura-hooekkk" Ino memuntahkan isi perutnya lagi, sebenarnya Sakura juga ingin muntah tapi terhalang dengan rasa takutnya

Tiba-tiba Ino pingsan dan Sakura terkejut "Ino! Pig! Bodoh! Bangun Ino hiks Ino hiks" Sakura menangis, sudah cukup ia menahan tangis ketakutannya tadi

Princess HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang