Chapter 5

106 9 6
                                    

Disinilah Prilly sekarang, menonton drakor dengan di temani oleh Gisel dan juga Ali yang sedang tidur dalam pangkuannya. Ya, Prilly memang masih ada di rumah Gisel.

Flashback

"Ca, gue pulang duluan yah... Soalnya tadi di telpon Papah, katanya mau ada acara keluarga. Kebetulan tempatnya di daerah Bekasi." Izin Nia pada Prilly.

"Yah, elo mah gitu Ni. Terus nanti gue pulangnya gimana??" Tanya Prilly sambil berpikir sejenak.

"Gue ikut Lo aja deh Ni, biar nanti gue turun di halte aja. Gimana?" Lanjut Prilly mengemukakan idenya.

"Yaudah, ay..."

"Nggak, Lo pulangnya nanti gue anter." Ucap Ali yang baru datang dari kamarnya, memotong ucapan Nia.

"Nggak usah deh Bang, nanti malah ngerepotin Abang." Ucap Prilly memperlihatkan cengirannya.

"Gue nggak terima penolakan." Balas Ali tak terbantahkan.

'Ya Allah, mimpi apa gue semalem bisa di perhatiin sama Bang Ali?' jerit Prilly dalam hati.

"Yaudah Bang, gue pulang dulu yah. Gue titip sahabat kesayangan gue yah. Salam buat ma Eci sama Gisel."

"Gue pulang dulu yah Ca. Assalamu'alaikum..." Pamit Nia pada Ali dan juga Prilly. Kemudian mobil yang dikendarai Nia pun menghilang di belokan depan jalan.

Off

"Pril, itu kaki Lo nggak pegel mangku kepala Abang gue?" Tanya Gisel, saat melihat kepala Abang nya masih ada di pangkuan Prilly.

"Nggak Sel." Jawab Prilly seadanya dengan tangan yang masih mengelus rambut Ali.

"Maaf ya Pril, Abang gue jadi ngerepotin elo. Ini Abang gue tumben amat yah. Biasanya juga nggak pernah manja-manjaan sama orang, paling sama mamah doank." Ucap Gisel bingung dengan kelakuan Abangnya.

"Nggak apa-apa kali Sel, gue juga nggak ngerasa di repotin kok. Gue malahan seneng bisa deket sama idola gue sendiri." Balas Prilly yang merasa senang, karena idolanya hanya bermanja pada dirinya dan orangtuanya.

"Eugghh..." Ali yang sedang tertidur di pangkuan Prilly terusik karena obrolan kedua gadis di dekatnya. Kemudian mengubah posisinya menjadi menghadap perut Prilly dan memeluknya erat.

"Ya elah, ini Abang gue bukannya bangun. Emang perutnya Prilly dikira guling apa..." Omel Gisel.

"Itu Abang kamu kenapa Sel? Kok tidur disitu?" Tanya Ma Eci dengan Yayah yang berada dalam gendongannya.

"Tau tuh Mah, lagi kumat manjanya." Sungut Gisel. Kemudian ma Eci pun ikut menonton bersama mereka dan Yayah yang turun dari gendongan ma Eci.

"Ang Ai ngun, ngan dini, ana ana... (Bang Ali bangun, jangan disini, sana sana)" Ucap Yayah sambil mengguncangkan badan Ali yang berada di pangkuan Prilly.

"Apa sih Yah? Kalau mau main nanti aja, Abang masih ngantuk." Kata Ali dengan suara seraknya, kemudian menghempaskan tangan Yayah hingga Yayah jatuh ke belakang.

"Aaaaa..."

Dukk

"Hiks... Hiks... Hiks..."

"Bang Ali, awas!!" Kemudian Prilly langsung memindahkan kepala Ali ke bantal sofa.

My IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang