Chapter 6

107 9 4
                                    

Sesampainya di tempat yang mereka tuju, mereka berdua turun dari mobilnya lalu bersama-sama mengetuk pintu.

'perasaan kok kayak di mimpi yah? Ini kan emang alamat rumahnya Bang Ali, rumahnya juga persis sama yang di mimpi gue.' ucap Prilly dalam hati.

Ting nong... Ting nong...

"Assalamu'alaikum..." Ucap keduanya serempak.

"Tunggu sebentar..." Terdengar sahutan dari dalam.

Tak lama setelah itu, terbukalah pintu dan menampilkan sosok wanita parubaya yang berdiri dibalik pintu yang menjulang tinggi.

"Permisi Tante, ini rumahnya Gi-Gisrel... Eh maksudnya Gisel?" Tanya Nia yang sedang mengingat-ingat nama temannya di ig.

"Iya betul, ohh ini temannya Gisel yah? Ayo masuk, nanti Tante panggilkan Giselnya" jawab wanita itu kemudian mempersilahkan kedua gadis itu untuk memasuki rumahnya.

Sedangkan Prilly sedari tadi masih terbengong saat melihat wanita itu. Yap, wanita itu adalah Ma Eci, ibu dari idolanya dan ia semakin terkejut saat mendengar ucapan Nia yang menyebut nama adik dari idolanya. Ini benar-benar rumah Bang Ali, pikir Prilly.

'kok gue ke rumah Gisel yaa?? Kayak mimpi gue?' batin Prilly.

"Ayo masuk cantik" Ujar Ma Eci yang bingung memanggil Prilly dengan sebutan apa, akhirnya ia memutuskan untuk memanggilnya cantik.

"Ah, eh i-iyaa Tan..." Ucap Prilly yang terbuyar dari lamunannya.

"Kalian duduk dulu yah, nanti Tante panggilin Gisel dulu." Kata Ma Eci, kemudian meninggalkan mereka berdua yang duduk di sofa ruang tamu.

"Ni, ini kita nggak salah, ke rumahnya Gisel?" Tanya Prilly pelan.

"Ya enggak lah.." Jawab Nia santai.

"Memangnya kenapa Lo Ca?" Tanya Nia balik.

"Nggak kenapa-kenapa. Lo kenal dimana?"

'gue lupa, Nia kan nggak tahu keluarganya Bang Ali, kan dia kagak nge-fans sama Bang Ali. Jadi mana tahu kalau Gisel itu adiknya Abang, hhe...' lanjut Prilly dalam hati.

"Mmm, gue kenal di ig. Dia itu ikut lomba OSN bareng kita tau" Jelas Nia pada Prilly, dan dijawab dengan Prilly yang mengangguk-anggukkan kepalanya.

Tak lama setelah obrolan mereka berhenti, muncullah sosok Gisel di depan mereka.

"Aih, kalian udah nunggu lama yah?" Tanya Gisel.

"Nggak kok, ini baru aja duduk." Jawab Nia.

"Gisel, ajak temennya makan siang dulu nih" terdengar suara Ma Eci dari dapur.

"Kalian makan siang aja dulu yuk, tuh Mamah aku udah manggil, ini juga udah mau waktunya makan siang. Nanti kita belajarnya abis makan aja..." Ajak Gisel pada Nia dan Prilly.

"Kita jadi nggak enak nih, baru dateng udah disuruh makan aja..." Balas Nia tak enak hati, sedangkan Prilly masih diam tak percaya.

"Eh, nggak apa-apa. Udah ayoo.." Ucap Gisel, kemudian menarik tangan Nia dan juga Prilly menuju ruang makan.

Kegiatan makan siang berlangsung di meja makan tersebut, tak ada yang berbicara hanya ada dentingan yang tercipta dari sendok dan piring. Di meja itu terdapat Ma Eci, Papah Hadad, Kaia, Gisel, Nia dan dirinya. Tak ada kehadiran dari idolanya, Aliando Syarief.

Setelah makan selesai, Ma Eci membereskan meja makan yang di bantu oleh Prilly, saat sampai di dapur, Prilly mengambil sabun cuci piring dan mencuci piring-piring yang kotor itu.

"Ehh, eh, nggak usah cantik. Biar itu Tante aja, udah sana kamu main sama Gisel." Ucap Ma Eci saat melihat Prilly yang sedang mencuci piring.

"Nggak apa-apa kok Tante, nanti abis nyuci piring baru ke Gisel." Kata Prilly.

"Ya udah, terimakasih ya cantik..." Balas Ma Eci.

"Sama-sama Tan."

"Eh, ngomong-ngomong nama kamu siapa? Dari tadi Tante manggilnya cantik aja, nggak tau nama kamu." Tanya Ma Eci yang sedang mengelap piring yang sudah di cuci oleh Prilly, dan menyimpannya di rak piring.

"Prilly Tan." Jawab Prilly.

"Tan, Gisel ada dimana yah?" Tanya Prilly saat sudah selesai mencuci piring.

"Gisel ada di kamarnya, nanti kamu naik tangga aja, terus ada pintu kamar bersticker Barca, nah sampinya itu kamarnya Gisel." Jelas Ma Eci.

"Oke Tante"

Saat sudah sampai di lantai atas, Prilly melihat pintu kamar bertempelkan sticker Barca, dan melihat pintu di sebelahnya. Kemudian Prilly pun memasuki pintu kamar sebelahnya sesuai dengan penjelasan Ma Eci tadi.

"Nia, ini lanjutannya gimana sih? Gue bingung nih, kalo di rumah sih iya bisa melihat ke catatan berapa nilainya, nah kalau lagi ulangan kan gue bingung jawabnya" itu lah ocehan Gisel yang di dengar oleh Prilly saat membuka pintu kamar Gisel yang tidak tertutup rapat.

"Lo tanya aja sama ahlinya Sel" Ucap Nia melirik Prilly yang berada di pintu.

"Ini gimana sih Pril?" Tanya Gisel pada Prilly, kemudian Prilly mendekati Gisel dan melihat buku Gisel.

"Coba sini gue liat... Ohh ini sih jawabannya ⅓√3 atau kalau nggak ada opsion di soal'a berarti tan 30°, karena kan tan 30°= ⅓√3. Tuh, jawabannya yang C." Ucap Prilly menjelaskan pada Gisel, kemudian menunjuk pada pilihan jawaban yang terdapat dalam soal PG.

"Wih keren Lo, terus Lo bisa tau itu ⅓√3 dari mana? Itu kan sin 30° per cos 30°, belum ada angka pecahan begitunya. Tapi kok bisa tau jawabannya segitu?" Tanya Gisel masih bingung.

"Rumus dari tan itu kan sin per cos. Nah dari situ gue bisa tau kalau misalkan sin 30° per cos 30° itu sama dengan tan 30°." Jawab Prilly.

"Wow, amazing. Terus caranya bisa tau tan 30°=⅓√3 itu gimana selain melihat dari catatan?" Tanya Gisel lagi yang masih penasaran.

"Ohh, kalau itu gue ngafalnya lewat jari Sel." Ucap Prilly memberi tau.

"Lewat jari???"

"Iyaa Sel. Dalam satu tangan kita ini kan terdapat 5 jari, nah sesuai dengan jumlah sudut-sudut istimewa dalam Trigonometri. Kamu anggap saja dari setiap masing-masing jari ini mempunyai nilai, mulai dari kelingking yang bernilai 0, kemudian jari manis yang bernilai ½, jari tengah yang bernilai ½√2, jari telunjuk yang bernilai ½√3 dan jempol yang bernilai 1. Nah, kalau yang ditanya 'sin' berarti kamu mulainya dari jari kelingking, tapi kalau yang ditanya 'cos' berarti kamu mulainya dari jempol. Khusus untuk tan itu nggak ada cara kayak tadi, tapi kalau tan itu pakai rumus yang diatas tadi. Kalau gue sih pakai sebuah kalimat yang mudah untuk di ingat...

"Apa itu kalimatnya?" Tanya Gisel memotong pembicaraan Prilly yang sedari tadi ia simak.

"Si Ina diperkosa...

"Hah???" Tanggap Gisel membuka mulutnya bingung saat mendengar perkataan Prilly.

"tan A itu kan = sin A per cos A, jadi gue pelesetin jadi 'Siin-A diper-cos-A' hhe..." Jelas Prilly panjang lebar dan diakhiri dengan cengiran khas-nya.

"Ohh begitu, ngerti nih gue. Pantes aja waktu OSN itu Lo ngitung MTK-nya cepet." Ucap Gisel setelah menyimak penjelasan Prilly.

"Hallo adik-adik Kaia yang cantik-cantik, ini Kaia bawain minuman sama cemilan buat kalian, biar nggak serius-serius banget." Ucap Kaia yang muncul bersandar di pintu sambil memegang nampan yang berisi minuman dan cemilan.

"Makasih Kai." Ucap Prilly dan Nia.

"Lo cocok Kai begitu, mirip banget sama pembokat..." Ejek Gisel saat Kaia menata minuman dan cemilan di atas meja belajar Gisel.

"Adik durhaka Lo Sel" Balas Kaia kesal dengan ejekan Gisel.

Khansaf02

TBC...

Ketemu lagi nih sama cerita aku, sedikit berbagi ilmu seputar MTK nggak apa-apa yaa...😂😂😂

Setelah selesai membaca, jangan lupa yah kawan untuk menyentuh tanda ⭐ dan komentar kalian yang selalu aku tunggu...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang