BAB 1 - Aku Reina

27 1 1
                                    

Hai, aku Lan Lareina. Teman – temanku biasa memanggilku Reina, dan khusus orangtua ku, aku dipanggil Larei. Aku tinggal di Kawasan Bekasi Timur. Aku sekolah di Kawasan Jakarta, SMA swasta unggulan Nusantara.

            Hari ini, adalah hari pertama ku belajar di SMA Nusantara, aku datang Bersama tetanggaku dan ibu ku mengantar kami. Saat bel masuk berbunyi, kami diperintahkan agar berbaris terlebih dahulu sesuai kelas masing – masing, kami dapat mengetahui kelas kami dari absen yang ditempel di mading lobby.

            Hari berjalan seperti biasa, MOS atau Masa Orientasi Sekolah (yang sekarang berubah menjadi MOPBD) berjalan selama 3 hari, di hari pertama satu angkatan akan dibagi menjadi 2 kelompok, 1 kelompok berisikan 4 kelas, dan pastinya aku masuk ke kelompok kedua.

            Yah, di hari pertama benar – benar tidak ada yang spesial menurutku. Sampai saat hari kedua, kelompok 2 dapat giliran untuk masuk di ruang Audio Visual, untuk melanjutkan materi bergilir kami. Tidak ada kejadian yang menarik perhatian ku sampai usai istirahat, aku dan temanku Rani –dia tetanggaku— terlambat memasuki ruangan. Kami pun kembali duduk di tempat kami semula.

            Ternyata ada satu laki-laki yang hendak duduk di sebelah kami. Saat Ia hendak duduk, Ia berhenti sebentar, melihat kebawah, dan terheran – heran. "um, sorry ini tas siapa ya?" tanya nya sambil melihat ke sekeliling. Kami yang mendengar itu hanya bisa bertatapan, dan menggeleng.

            "Taro di belakang lo aja" ucap Rani. Lelaki itu menurutinya, dan kembali duduk. Saat materi berlangsung, entah mengapa aku rasa aku tidak dapat fokus, aku memperhatikan lelaki tersebut setiap menit. Apa ini?

            "Perhatian anak – anak, apakah ada yang merasa sepatunya tertukar?"Teriak salah satu guru di depan mimbar. Kami semua otomatis melihat ke plastik yang berisikan sepatu di depan kami. Para peserta pun langsung riuh, bertanya – tanya ke teman sebelahnya, "lo bukan?"

            Aku melihat ke tempat guru tersebut mengumumkan, ternyata ada satu anak perempuan yang berdiri tepat disebelah guru tersebut. Aku dapat menebak, ialah siswa yang kehilangan sepatunya.

            Di tengah keriuhan ruangan, lelaki yang tadi duduk disebelah ku tiba – tiba tertawa dan berdiri menenteng sepatu yang ia taruh di kantung plastik. Ia berlari ke arah guru tersebut sembari bilang "ini bu, sepatu saya tertukar". Mendengar itu, satu ruangan tertawa akibat kecerobohan lelaki tersebut. Tapi entahlah, Aku tidak bisa tertawa, namun hanya tersenyum tanpa menghadap ke lelaki tersebut.

···

            You received 1 new invite to the group.

            Aku membuka Notification handphone ku. "hah? Grup apa nih?" celetukku. Disitu tertulis 'Nusantara Japanese'. "Cepet ya ternyata hahaha"pikirku. Aku memilih pilihan accept, dan ternyata anggota di dalamnya baru 4 orang. Aku, teman baruku, Ailya , satu anak cowo –yang ku ketahui bernama Arta— , dan satu kakak kelasku yang sudah ku kenal selama 10 tahun, Nina.

Arta : Hai semua! Salam kenal ya!

Ailya : Salam kenal juga

Nina : Hai semua, selamat datang di Japanese Club Nusantara, perkenalkan gue senior kalian disini, jangan sungkan untuk bertanya ya!

Reina : Gaya lu nin

Nina : Apasih bocah

Nina : eh btw, kita semua ketemuan yuk

            "ketemuan?"pikirku. Ya memang sih di hari ketiga ini kami hanya berkumpul per kelas dan langsung menyaksikan demo eskul. Daripada menyaksikan acara membosankan sendirian, mungkin aku akan mengiyakan ajakan untuk berkumpul?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKU dan GELORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang