Prolog

2 1 0
                                    

Aku seorang wanita yang lebih suka memendam apa yang kurasakan dalam diam. Tanpa menceritakannya pada orang lain. Aku menyimpan dukaku begitu dalam dan rapat, tak pernah terpikirkan sedikitpun untuk menceritakannya pada orang lain.
Hingga suatu ketika tanpa sengaja aku menemukan buku penuh dengan goresan-goresan tangan seseorang. Di dalam buku tersebut berisi bermacam-macam hal yang dia lakukan, ditulis rapi dan terperinci.

Aku larut pada kalimat-kalimat yang dia torehkan. Menurutku itu sangat bagus. Bagaimana dia merangkai kata demi kata menjadiknnya satu kesatuan yang utuh. Sejak itu aku ingin menulis apa saja yang kurasakan sama seperti dirinya.

Aku menyimpan baik buku tersebut. Bagiku buku itu adalah buku istimewa yang sengaja Tuhan kirim untukku. Untuk membantuku membuka duka agar tak bersarang disanubari. Mungkin itulah alasannya mengapa buku ini ada di tanganku saat ini.

Siapa pun kamu, dimanapun kau berada, mengapa, dan bagaimana aku tak peduli. Bagiku ini hadiah paling baik di ulang tahunku yang ke 23.

Ya, hari ini tepat ulang tahunku yang ke-23. Tak ada yang istimewa sebelum aku menemukan buku tersebut. Terima kasih telah meninggalkan buku itu. Terima kasih karena tanpa sengaja kau sudah memberikan hal paling istimewa. Kelak jika aku bersua denganmu, niscaya milikmu akan kukembalikan. Semoga kau murka, karena dengan lancang kuselami cerita tanpa meminta persetujuanmu dahulu.

Kau, Sebab Aku MenulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang