2 | Ali oncom

132 10 5
                                    

Bel pulang sudah berbunyi sejak tadi, tapi Sefia belum juga pulang. Entah apa yang dia tunggu, yang jelas dia masih setia duduk di bangku halte.

Tit tit

Suara klakson motor berhenti tepat di depan Sefia. Kemudian seseorang di balik helm tersebut muncul.

"Sef, pulang bareng yuk!"

"Nggak deh, Li. Makasih. Gue nunggu bokap aja."

"Tapi sebentar lagi hujan lho. Mungkin aja bokap lo ada kepentingan mendadak makanya dia nggak bisa jemput lo."

Sefia menoleh ke atas, memang benar. Langit di selimuti awan hitam, sudah bisa dipastikan sebentar lagi akan turun hujan. Dia bingung, harus ikut dengan Ali atau menunggu Papanya. Jika menunggu Papanya datang mungkin masih lama. Dia bisa terjebak hujan di sini. Tapi jika ikut dengan Ali---

"Huft... oke. Gue pulang bareng lo."

"Ya udah cepet naik keburu hujan."

Setelah Sefia sudah bersiap untuk pulang, tapi Ali malah diam saja. Dia tidak menghidupkan motornya.

"Jadi balik nggak sih?!"

"Jadi kok."

"Ya udah cepet. Tadi katanya keburu hujan."

Sumpah. Kali ini Sefia kesal bukan main. Bayangkan saja, dia yang mengajak pulang tapi giliran dirinya sudah naik ke motor, Ali malah diam saja dengan tampang watadosnya.

What the fuck Ali

"Ali gue itung sampe tiga kalo lo nggak nyalain tuh motor butut gue turun nih." ancam Sefia. Lagian Ali ini maunya apa sih.

"Iya iya, bawel banget sih. Kayak cewek aja."

"Eh, kampret! lo pikir gue ini apa? gue juga cewek kali!"

"Kalo gitu mending sekarang lo pegangan. Soalnya gue mau ngebut."

"Dih, najis. Ogah ah!"

"Ya udah sih terserah lo aja. Tapi kalo nanti jatoh jangan salahin gue ya. Yang terpenting gue udah ingetin lo."

"Iya, cepet ah. Lagian nggak bakalan jatoh juga."

"Dasar batu!"

Dasar cewek aneh. Jatuh tau rasa lo. Namanya aja cowok pasti ngebut lah. Kalo mau slow naik becak aja sono!

"Kyyyaaaaaa!!!! Ali pelan-pelan bawa motornya. Gue takut!"

Tuhkan meluk juga akhirnya. Dibilangin songong sih. Rejeki Ali ini mah.

Makasih Ya Allah

"Kan udah gue bilang, pegangan. Dibilangin ngeyel sih."

"Ya tapi nggak usah pake kebut-kebutan segala. Mau modus kan lo? Nanti kalo gue jatoh gimana? Lo mau tanggung jawab?"

"Tanggung jawab apaan? Gue kan nggak ngapa-ngapain lo."

"Dasar Ali oncom. Pikiran lo mesum semua isinya."

"Ahaha santai kali, Sef. Gue cuma becanda kok. Lagian gue kalo mau modus juga pilih-pilih kali. Bodi lempeng gitu apanya yang mau di grepe?"

"Sialan lo oncom!"

5 menit kemudian

Sekarang mereka telah sampai di depan rumah Sefia. Kemudian Sefia segera turun dan langsung masuk

"Dasar cewek! baru digituin aja udah ngambek."

***

Tbc.

SEFIA [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang