Aku benci pada hidupku.
---------------------------------
Hangatnya sang mentari menyapa bumi. Langit biru membentang indah. Manusia berlalu-lalang memulai kesibukannya.
Hanya satu yang begitu mati, diriku.
Hampa menyelimuti hati, asa pun pergi. Harapan yang membumbung tinggi, runtuh tak tersisa hanya karena satu titik kesalahan.
Manusia itu tempat dosa.
Mereka hanya melakukan apa yang ingin mereka lakukan tanpa tahu akibat dari perbuatannya.
Sama sepertiku.
Aku tahu kalau benci pada hidup sendiri itu salah. Tapi siapa yang mengelak jika hidup yang diberikan begitu pedih dapat membuat manusia berpikir untuk mengakhiri hidupnya?
Bukankah hidup untuk mati?
Pikiranku berkecamuk. Setiap hari memikirkan bagaimana cara mati yang paling nyaman.
Namun sayangnya, aku tak menemukan satu pun.
Hingga titik terakhir, aku masih tetap bertahan walau hati mengeluh. Meminta kebahagiaan pada Tuhan yang mungkin tak pernah Ia berikan padaku.
Aku terpuruk. Sekarat.
Apa daya tubuh ini yang senantiasa berdiam diri tanpa mau bertindak. Menerima setiap kekejaman dunia tanpa ada perlawanan.
Siang dan malam berbeda.
Begitu pula langit dan bumi.
Asa yang datang telah hilang.
Aku sendiri disini.<>
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Problem
Short StoryMasalah datang silih berganti, dan aku tak dapat menghentikannya. Cover by : yourkidle Started on : 10 Sept 2018.