03. Fidelya sianeh

27 3 6
                                    

Setelah bu naya menjelaskan panjang x lebar akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga. Ya pasti istirahat lah, XIXIXI.

"Nai kekantin ayo" Ajak fidelya

"Kuy"

"Oh iya kenalan lagi dong, kan lo belum tau nama panjang gua" Ketika dikantin sifidelya tiba tiba bilang gitu, kan gue ngakak.  Sumpah baru kali ini gue ketemu temen yang se'aneh dia, kayanya ni anak limited edition deh. XIXIXI.

"Yaudah nama lo siapa" Dan dengan bodohnya gue mau aja wkwk, ikutin aja alurnya, bhaks.

"Gue fidelya clarissa panggil aja gue del kalau engga terserah lo deh"

"Gue Nhataniel allen panggil aja sesuka lo"

"Oke gue panggil lo monyet ya"

"Sianjir yaudah gue panggil lo udel ya nama yang bagus" Sahut gue gak mau kalah.

"Anjir, terserah lo deh, haha. Btw mau pesen apa?" Sahut dia "Samain kaya loe aja". "Oke" Dua menit kemudian makanan pun datang dan gue dan siudel eh maksut gue si fidelya  langsung melahap makanan kita masing-masing.

"Owwh iywa anaj cojo yang dwuwuk dipojwok siapwa namanywa" Tanya gue belepetan karna gue masih ngunyah makanan dimulut gue.

"Cojo yang dwuwuk? Ngomong apasi lo anjir. Telen dulu makanan lo" Sahut fidelya.
Lalu dengan cepat gue mengunyah makanan yang ada didalam mulut gue dan setelah itu gue telen ke tenggorakan gue. Kok kata kata gue creepy sih, xixi.

"Maksut gue Hm cowo yang duduk dipojok siapa namanya" Tanya gue, jadi tadi gue masuk dikelas itu gue salfok ke bangku ujung, mukanya familiar. Tapi gue takut salah orang, kan kalau salah malu. Akhirnya gue tanya si udel.

"Owh Si Reza namanya Reza ardhian dia ketos" Jawab santai fidelya. Mendengar perkataan sifidelya aktifitas makan gue yang tadi mengunyah  terhenti karna makanan yang gue kunyah tersedak ditenggorak gue. Alhasil gue batuk dan buru buru minum air putih sebanyak banyaknya.

Lah berarti bener anjir, itu cowo yang anterin gue tadi pagi.

"Pelan pelan makannya woy gaada yang minta, gue juga udah kenyang gak bakal gue minta makanan lo" Ucap sifidelya dengan tertawa kecil.

Bangcat.

Temennya lagi susah.

Malah diketawain.

Teman macam apa itu.

"Lagian kok lo nanya dia, suka lo ya?" Ucap fidelya sambil mengekspresikan muka nya yang ngeledek , tengil banget anjir. Sumpah rasanya gue mau nampar muka dia. untung temen.

"Nggak anjir, tadi pagi dia yang anterin gue keruang kepsek sekolah" Ucap gue

"Hah demi apa? seorang reza nganterin lo?"

"Iyya kenapa emangnya?"

"Dia itu anti banget yang namanya cewe"

"Lah terus apa hubungannya?" jawab gue

"Gak ada hubungannya si, hehe" Ucap dia sambil tertawa gajelas

"Si anjir, yauda buruan makannya mau bell tuh"

***

#Tbc

Males up sebenernya tapi mau up juga yaudah jadi absurd:v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nhataniel AllenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang