"MS" CP 1

611 39 2
                                    

     Di suatu malam berhujan dengan petir yang sesekali menyambar. Tampak seorang wanita yang sedang membuang sampah berdasarkan materialnya, dia adalah Park Jimin. Lalu ada ahjumma yang memanggilnya dari tangga atas.

“Jimin! Jimin! Nona Jimin!”

Jimin menengadahkan kepalnya, “Ya?”

Ahjumma: “Sore ini, penghuni kamar 404 keluar lagi. Tolong di bersihkan.”

Jimin menjauhkan plastik yang dipegangnya, dia terkejut: “Kamar 404?”

Ahjumma: “Aku tidak mengerti mengaapa yang tinggal di kamar itu tidak bisa lama tanpa dikosongkan. Apakah kamar itu membawa tidak keberuntungan? Jimin, keluarkan juga meja rias dari kamar itu.”

Jimin mengiyakan, tapi raut wajahnya menampakan keraguan. Lalu dengan pelan dia berjalan menuju kamar 404. Sesampainya disana, Jimin sejenak ragu tapi akhirnya dia membuka pintu kamar itu.

Kamarnya gelap dan banyak sampah berserakan. Tiba-tiba pintu lemari sedikit terbuka, krek…. Lalu ada petir menyambar dan cahayanya menampakan ada seseorang yang duduk di atas lemari hias. Jimin terkejut lalu menyalakan lampu, tidak ada orang disana.

Jimin jongkok dan memunguti sampah. Lampu kamar meledak dan mati, jimin berteriak kaget. Jimin melanjutkan pekerjaanya.

Jimin menenangkan dirinya sendiri: “Pura-puralah tidak melihat! Pura-puralah tidak melihat!”

Petir menyambar lagi, jimin terjengkang karena terkejut. Saat dia melihat ke atas, dibelakangnya ada hantu berbaju putih, di atas lemari rias itu. Jimin segera berlari menuju pintu, sebelum keluar dia melihat lagi ke belakang, dan disana memang ada hantu itu yang tiba-tiba mendekatinya.

Jimin berlari ketakutan. Saat dia berlari, lampu-lampu lorong yang dilewatinya padam dan memercikan api. Jimin menaiki tangga, hantu itu masih mengejarnya. Jimin masuk ke rumahnya dan segera menutup pintu yang terdapat bawang putih di sampingnya. Dia memegang erat gagang pintunya. Pintu itu bergetar, seperti ada seseorang yang mencoba membukanya dari luar.

Jimin: “Pergi! Aku bilang padamu, pergi!”

Pintu berhenti bergetar. Jimin mengira hantu itu sudah pergi padahal ada di belakangnya. Jimin melihat ke sekeliling, dan bertemu muka dengan hantu itu. Perlahan wajah hantu yang menyeramkan itu berubah menjadi wajah seorang nenek.

***

Sekarang jimin berdiri di depan sebuah rumah yang sedang berkabung. Jimin menatap tajam ke dalam dan memegang erat barang yang ada di tangannya. Jimin perlahan masuk ke dalam.

Saat jimin berjalan, lampu-lampu yang dilewatinya bergoyang. Dan rumput-rumput di sampingnya juga bergoyang, diterpa asap tipis yang bergerak bersama dengan jimin.

Jimin melihat foto yang ada di altar, benar itu foto nenek hantu.

Jimin: “Permisi.”

Seorang pria yang diduga anaknya nenek hantu mendekat.

Jimin: “Seorang nenek memintaku untuk memberikanmu uang ini.”

Jimin menyerahkan buku tabungan yang di genggamnya. Lalu ada flashback sebuah tangan yang membuka laci lemari rias dan mengeluarkan buku tabungan itu.

Pria: “Ibu kami?”

Jimin mengangguk.

Pria itu membuka buku tabungannya dan terkejut: “Uang ini…ini sepuluh juta won!”

Dua orang perempuan yang awalnya hanya memperhatikan dari belakang, segera berdiri dan menghampiri sang kakak.

Perempuan 1: “Ini benar!”

Perempuan 2: “Omo~”

Jimin : “Dia mengatakan untuk menggunakan uang itu untuk mengurus pemakaman dan gunakan sisanya untuk membayar hutangmu.

Pria tampak terharu: “Ibu…”

Jimin: “Ada hal lain yang ingin dia sampaikan padamu.”

Pria: “Katakan saja.”

Jimin mencengkram kerah baju si pria dengan marah: “Kau bajingan! Jika kau menyentuh judi lagi, aku akan datang dan memotong tanganmu, kau bajingan! Jangan berjudi lagi!”

Semua orang kaget mendengar jimin berteriak.

Jimin : “Itu yang ingin dia katakan.”

Perempuan 1 mengambil buku tabungannya, “Ini benar buku tabungannya ibu. Ya ampu, 10 juta!”

Perempuan 2: “Bagaimana bisa dia mempunyai uang sebanyak ini?”

Mereka tersenyum senang.

Anak yang pria merebutnya kembali. Kemudian mereka bertiga memperebutkan uang itu, dan saling menuduh apa yang sudah mereka berikan pada ibunya sehingga mereka menginginkan bagian. Dan saat diketahui juga. Anak nenek yang pria suka berjudi dan menghabiskan barang-barang dirumah, lalu salah satu anak perempuannya bercerai.

Jimin berbalik dan akan pergi. Dia melihat nenek hantu berdiri di pintu luar dan memandangi anak-anaknya yang sedang bertengkar memperebutkan uang peninggalannya. Nenek hantu lalu melihat jimin dan menganggukan kepalanya, dan di balas oleh jimin. Lalu nenek hantu menjadi asap dan menghilang.









Tbc

Please commentnya kali aja ada yang usulan" baik entah dri segi ceritanya atau yang lain terima kasih🤗 jangan lupa klik tanda Bintang paling bawah sebelah kiri yaaa😅😜

Master's Sun || Yoonmin Ver. || Remake! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang