"MS" CP 2

308 31 1
                                    

     Yoongi sedang duduk di sebuah rumah dan berhadapan dengan seorang pria tua.

Yoongi : “Kau mengatakan bahwa ada arwah disini sekarang?”

Pria: “Itu benar. Istriku yang sudah meninggal tetap ada di sini. Aku sudah pernah mengatakan tentang anak-anak, dan aku sudah pernah mengatakan tentang menjual rumah. Tapi itu bukan sesuatu yang di inginkan oleh arwah istriku.”

Yoongi: “Jadi, kau akan tinggal sebagai batu sandungan di tengah pembuatan lapangan golfku? Baik, mari berunding.”

Pria: “Jika istriku disini sekarang, bagaimana bisa aku mengusirnya.”

Yoongi: “Orang mati ada disini? Baik. Jika dia benar ada disini, mari kita berunding bersama. Apa yang dia katakan?”

Pria menunjuk suatu tempat: “Kau akan tahu jika kau melihat bunga itu. istriku menghargai bunga itu. Saat aku memutuskan untuk menjual rumah ini, bunga itu layu dan akan mati. Tapi, saat aku memutuskan untuk tidak jadi menjualnya, bunga itu mekar kembali dengan cantik seperti itu.”

Yoongi melihat bunga itu: “Istrimu mengungkapkan pendapatnya melalui bunga itu? Itu yang kau katakan, kan?”

Pria: “Itu benar.”

Yoongi memukul meja dengan semangat: “Kalau begitu, aku kira aku harus berunding dengan bunga itu.”

Yoongi berdiri dan menghampiri meja bunga itu. Dia juga mengambil gunting tanaman yang ada di sampingnya.

Yoongi pada bunga: “Bunga istri, dengarkan baik-baik dan jawablah. Suamimu tidak mau menjual rumah ini, tapi aku harus membeli rumah ini. Bisakah kau menjual rumah ini? Jika iya, tolong anggukan tangkai bungamu. Jika tidak, aku akan memotong bungamu.”

Pria cemas: “Apa yang sedang kau lakukan?!”

Yoongi: “Tidak bisakah kau melihat aku sedang berunding?”

Yoongi menjepitkan gunting di tangkai bunga: “Aku akan memberimu tiga detik untuk memutuskan. 1, 2, 3.”

Yoongi memotong bunga itu.

Pria tua itu berdiri dan marah: “Apa kau gila?!”

Yoongi: “Yang gila adalah kau. Mencoba menjatuhkan perjanjian di antara orang yang hidup dengan menyeret orang yang sudah mati, apa itu tidak gila?”

Sekertaris yoongi, Jung Hoseok menyerahkan berkas pada yoongi.

Yoongi: “Karena aku sudah menghapus keingingan istrimu yang sudah meninggal, tolong ikuti keinginan anakmu yang masih hidup. Tolong..tanda tangan.”

Yoongi menunjukan berkas jual beli dengan tersenyum. Pria tua itu marah dan mengepalkan tangannya.

Yoongi keluar dari rumah itu. Pria tua menyusulnya dari belakang.

Pria tua: “Kau bajingan. Apapun yang kau katakan, istriku ada disini!”

Yoongi berbalik: “Tidak, dia tidak ada disini. Tolong kembali ke akal sehatmu.”

Pria tua: “Jika kau anggap enteng hati seseorng dan mengbaikanny seperti ini karena kau tidak bisa melihatnya, kau akan di sambar petir!”

Yoongi: “Aku akan melanjutkan hidupku dengan tangkas dan baik, mengbaikan hal-hal yang tidak bisa aku lihat. Jika yang aku katakan salah, ku siap menerima sambaran petir.”

Yoongi membuka lebar tangannya dan menengadahkan kepalanya ke langit. Petir menggelegar, tapi tidak ada yang menyambarnya.

Yoongi pada pria tua: “Tidak ada petir yang menyambarku. Kau baru saja menjual rumah ini. Selamat.”

Master's Sun || Yoonmin Ver. || Remake! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang