[But, I Can't]

512 77 10
                                    

Tubuh pucat, dengan banyak goresan di lengan, senyum yang mengembang, mata indah yang tertutup, juga bunga edelweiss yang berada di dekatnya.

Tubuh kecil hyunjoon yang tergantung dengan tali tambang yang mengikat lehernya.

.

.

.

•Walkin' In Time•

"hyunjoon, ini mimpi? H-hyun"

Air mata membanjiri pipi Sunwoo manik matanya mencari sesuatu ke setiap sudut ruangan itu.

"hyunjoon? Jangan main petak umpet dengan ku.. Ayo keluar!" teriaknya,

"SUNWOO? ADA APA?"

Sunwoo menghampiri tubuh itu, tangisnya tidak kunjung berhenti.

Pintu terdorong, menampilkan sosok Kevin yang mematung.

"A-apa itu?" tanya kevin ragu,

"hyunjoon!!!"

Dengan cepat kevin mengambil handphonenya, menelfon seseorang yang pantas untuk dihubungi. Ia menahan nafasnya sebentar.

"h-halo juy? Pulang ya? Sekarang.. Pulang, cepat" ucapnya, dan langsung mematikan panggilan itu sepihak,

"sunwoo! Kamu mau apa?!" kevin berlari ke arah sunwoo dan menarik tangannya,

"h-hyunjoon, dia ngapain disitu i-itu kan bisa buat dia kehabisan nafas" jawab sunwoo yang masih menangis,

"t-tidak.. Sunwoo.."

Sepersekian detik kemudian Sunwoo tak sadarkan diri. Tak lama terdengar pintu terbuka dari bawah.

Kevin menahan tubuh Sunwoo dan memeluknya, lemari pakaian itu terdorong lagi. Kali ini Sangyeon dan Jacob yang mematung melihat pemandangan dihadapan mereka.

"kak.." lirih kevin,

"AKU PULANG!! HWALL!! AKU BAWAKAN SUSU PISANG!"

Mereka tersadar itu suara khas Juyeon, langkah Juyeon mendekat, Jacob menahan tangisnya saat Juyeon berhadapan dengannya.

"dimana hwall?" tanya juyeon, menatap Jacob tersenyum,

Juyeon melangkah masuk, menghampiri kevin yang duduk di lantai.

"dimana hwall?" tanya juyeon lagi,

"k-kak.. H-hyunjoon.."

"jawab aku! Dimana hyunjoon?!"

Sangyeon ngacak rambutnya kasar, ia melangkah maju menarik tangan juyeon. Mata Juyeon merah, air matanya jatuh tetapi bibirnya tersenyum.

"kak.. Kasih tau aku dimana hyunjoon? Hyunjoon di.. Mana?"

Sedetik kemudian tangis juyeon pecah, Sangyeon memeluk tubuh Juyeon dan menenangkannya.

"turunkan tubuhnya, baringkan dikasur, panggil dokter dan.. Jika sudah tidak ada, laksanakan pemakaman secepatnya" ucap Sangyeon yang dibalas anggukan dari Jacob,

.
.
.

Keenam anak sedang duduk di ruang tamu, tangisan masih membanjiri pipi mereka. Chanhee memeluk Changmin yang terdiam.

Takdir memang tidak bisa ditebak, banyak waktu yang berjalan dengan sangat cepat. Meninggalkan banyak kenangan. Mereka hanya bisa menyesali semuanya, menyesal bahwasanya mereka gagal menjadi sahabat dan seorang kakak.

Walkin' In TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang