Zafier Gaster - 04. Hai bastard, Wanna die, Huh?

38K 2.3K 83
                                    

Life can be very boring if you only have sex

- Zafier Gaster -


Please comment and vote

🌻🌻🌻

"Hidup itu memang lebih banyak nggak adilnya apalagi untuk manusia tertindas sepertiku."

Arsen menoleh ke wanita cantik yang berjalan sambil memeluk sebelah lengannya di sepanjang pinggiran pantai Ancol. Rambut coklatnya yang berpotongan pendek bergerak-gerak tertiup angin. Dia hanya tersenyum dan kembali menatap ke depan. Belum jatahnya untuk menjawab karena setelah ini Shine yang bawel akan mencurahkan semua kekesalannya itu sampai tuntas.

"Tapi PHK modelan begini benar-benar sangat diskriminatif untuk orang-orang kecil sepertiku yang mungkin hanya mereka anggap sebagai remahan kerupuk yang bebas mereka injak sesuka hati dan tidak punya pilihan selain menerima. Menggunakan alasan yang sama sekali tidak masuk akal dan anehnya otak mereka yang pintar itu seakan-akan pindah ke lutut kalau sudah berurusan dengan hal begini. Jadi bego banget dan nggak bisa membedakan mana pegawai yang berpotensi menghasilkan laba perusahaan dan mana yang akan merusak nantinya. Mereka idiot!!!"  Arsen terkekeh mendengarnya diikuti anggukan kepala setuju.

"Di mana-mana ya kalau seseorang sedang dicurigai melakukan kesalahan yang merugikan perusahaan maka mereka berhak melakukan tindak pengusutan dan mencari kebenarannya bukannya malah main hakim sendiri dan sok tahu sampai salah pecat seperti ini." Shine menoleh ke Arsen. "Apa kamu tahu berapa banyak kontrak iklan yang aku dapatkan selama sebulan ini murni dari usahaku sendiri tanpa harus melebarkan paha?"

Arsen tertawa mendengarnya dan semakin geli saat melihat kekesalan Shine. "Aku bisa menyumbangkan banyak keuntungan perusahaan di bandingkan wanita-wanita sialan itu!" Shine mendengus, melepaskan lengannya dan berdiri memotong jalan di depannya. "Tapi apa yang aku dapatkan?" ucapnya kesal. "PHK!! Sialan benget nggak sih!"

"Yeah, sialan memang mereka."

"THIS'S JOKE. BULLSHIT!!" umpat Shine tiba-tiba dengan kerasnya  dan tangan terkepal membuat Arsen kaget dan untuk sesaat mereka menjadi pusat perhatian. Mungkin dikiranya, Arsen melakukan tindakan asusila sampai wanita di depannya ini mengumpat sepenuh tenaga. "DASAR ASOL--Hmmmmpp!!"

"Slow down, babe. Don't make me shy," bisik Arsen di telinga Shine yang dia bekap mulutnya agar berhenti mengumpat yang diangguki oleh wanita itu.

"Oke, maaf. Aku lagi emosi." Shine nyengir ke arahnya.

"Dimaafkan." Arsen mengacak rambutnya gemas.

"Boleh aku lanjutkan?" tanyanya kemudian. Arsen tertawa mendengarnya. See, Shine-nya yang sejak dulu bawel.

"Sure, asal tidak memakai umpatan kasar." Shine menganggukkan kepalanya kencang tanda setuju. Arsen melipat lengannya di dada memandanginya lekat. "Hmm, aku hanya berpikir apa ini kebetulan atau memang aku punya firasat tidak enak sebelumnya karena kedatanganku kali ini  jauh-jauh  dari Inggris  ternyata malah mendapati kenyataan kalau kamu baru saja terkena PHK. Yah, maybe, aku memang diutus untuk menjadi tempat sampahmu kali ini."

"HAHAHAHHAHA," Shine terbahak-bahak seraya memegangi perutnya. Arsen terkesima.

Selama ini Arsen tidak pernah memiliki masalah dalam hal pergaulan karena dia sosok yang welcome, penebar senyum yang bagi banyak wanita sebagai bentuk godaan manis, ramah dan friendly. Wajahnya  tampan khas lelaki Asia dengan kulit kuning langsat yang diberkahi juga dengan bodi proposional, punggung lebar dan dada sandarable. Tidak ada yang bisa menolak pesona seorang Arsen Marvello.

(TERSEDIA DI INNOVEL/DREAME ) - CEOPLAYBOY #2 - ZAFIER  GASTER || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang