Seungmin's Monday
Sinar matahari pagi masuk melalui celah jendela sebuah rumah.
Di lantai atas, terdapat satu kamar yang masih gelap dengan gorden yang dibuka sedikitㅡmenyebabkan sinar matahari memasuki sudut kamar itu secara paksa.
Di dalam kamar itu, satu satu nya hal yang terlihat normal adalah sebuah seragam sekolah yang tersampir di sebuah kursi. Sedangkan barang yang lain tergeletak di lantai.
Baju berantakan yang dapat dilihat melalui lemari yang terbuka, buku yang setengah terbuka di meja belajar (terbengkalai di bawah sebuah jaket denim biru) dan sebuah backpack yang terlihat cukup kotor dengan bungkus permen berserakan di dekat sebuah sepatu yang sudah terlihat usang berwarna putih.
Dan di kasur yang dibalut oleh seprai biru muda itu, terdapat seorang lelaki mudaㅡyang diketahui bernama Seungmin, masih terlihat tidur dengan nyenyak nya, melewatkan 6 alarm yang sebelumnya sudah ia pasang sebelum tidur.
Ponsel nya tiba tiba berdering dan getaran yang ditimbulkan oleh ponsel itu mengageti nya, membuat ia terjatuh dari kasur dan tak sengaja kepala nya membentur meja yang terletak di samping kasur. Dia mendesah kesakitan kemudian berdiri, masih setengah sadar, mengambil ponsel nya yang terletak di meja. Ia menyipitkan kedua mata nya karena silau melihat layar ponsel nya.
Seungmin tidak melihat lebih teliti kontak nama orang yang telah menelepon nya tadi, mata nya hanya terfokus pada jam yang terdapat pada lock screen ponsel nya itu.
Dia telat. Telat, telat, sangat telat.
Seungmin berlari menuju kamar mandi untuk membasuh wajah nya, kemudian bergegas memakai seragam sekolah, sepatu converse putih nya yang usang, jaket denim biru dan menata buku yang pertama kali ia lihat asal-asalan dan pergi menuju sekolah, melewatkan sarapan yang telah disiapkan oleh ibu nya.
Sesampai nya di sekolah, Seungmin langsung menuju pagar belakang yang telah menjadi pintu masuk favorit nya sejak pertama kali ia menginjak kan kaki nya di sekolah itu. Dia dengan mudah nya meloncat dan tidak akan ada seorang pun yang akan melihat nya.
Jika ada seseorang yang melihat dia datang telat lagi, bisa-bisa hal itu merupakan akhir baginya. Pasalnya ia sudah cukup membuat banyak masalah dan sudah jelas pula ia tidak ingin menambahkan satu hal lagi ke dalam daftar masalah nya. Tapi tentu saja "akhir" untuk nya hanyalah sebuah omong kosong. Seungmin merupakan seseorang yang tidak sembarang orang bisa sentuh, karena untung nya, dia terlahir sebagai anak yang pintar.
Seungmin sudah banyak memenangkan kompetisi dan lomba akademik (yang mana ia ikuti tidak secara sukarela, tentunya) dan penghargaan yang diterima oleh sekolah nya itulah dapat mencegah nya mendapat hukuman dari guru guru nya.
Ketika dia meloncati pagar dengan cekatan, seragam atasan nya keluar dari celana serta beberapa kancing yang sebelum nya ada di seragam nya itu menghilang, jatuh ke tanah. Sekarang penampilan nya terlihat sangat burukㅡsama seperti sifatnya.
Sebuah pohon yang terdapat di dekat gerbang membuat celana nya sedikit sobek. Dia meringis ketika menyadari nya. Sekarang ia yakin orang tua nya pasti akan membunuh nya karena telah merusak seragam baru nya lagi.
Seungmin memasuki gedung kelas secara diam diam, tersenyum. Mencoba untuk membersihkan debu yang menempel pada celana seragam sekolah nya itu dengan tangan nya. Sekarang, yang dia perlu lakukan hanya lah bersembunyi di rooftop sampai dua jam pelajaran berikut nya selesai, bermaksud untuk membolos. Tidak ada yang akan menyadari bahwa ia telat, jadi dia tidak akan dipaksa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menurut nya bodoh. Toh guru nya juga tidak akan memberikan detensi maka dari itu ia berniat membolos kelas pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Days to Fall in Love ㅡHyunMin
Não Ficçãowith opposite personalities, is it possible for the president of student council to fall in love with the famous naughty student just in seven days? school life!au translated by. seungjination [h.hj + k.sm]