Adzan subuh terdengar sudah berkumandang. Perlahan aku membuka mataku. Segera aku turun dari ranjangku. Terdengar ketukkan pintu. Ku bukakan pintu kamarku. Ternyata Ibu. '' Sudah bangun rupanya. Cepat mandi dan ambil air wudhu. Kita shalat berjamaah bersama Ayah. Ibu tunggu kamu dibawah ya. '' kata Ibu padaku. Aku hanya mengangguk sambil mengucek mataku.
Rasa kantuk ini masih menyerangku. Aku sudah selesai mandi dan memakai pakaian sekolahku. Lantas aku bergegas turun ke bawah untuk melakukan shalat subuh bersama Ayah dan Ibuku. Kami menunaikan shalat subuh bersama.
Setelah selesai , Aku kembali pergi ke kamarku untuk menyiapkan tas sekolahku. Ku masukkan beberapa buku kedalam tas ku. Tak lupa , aku juga memasukkan buku diaryku. Kupandangi sejenak buku diaryku ini. Aku tersenyum ketika mengingat separuh dari buku diaryku berisi tentang Elvan. Teriakan Ibu yang memanggil namaku membuat lamunanku buyar. Aku segera turun ke bawah sembari membawa tas sekolahku. Ibu dan Ayah sudah ada dimeja makan. Mereka tengah menyatap sarapan. Aku duduk bergabung untuk sarapan.
Waktu telah menunjukkan pukul enam lebih tiga puluh menit. Itu artinya aku harus bergegas untuk pergi ke sekolah. Aku berpamitan kepada Ibu. Aku mencium tangannya meminta doa darinya. Begitu juga dengan Ayah , ia berpamitan kepada Ibu untuk berangkat bekerja. Aku berangkat sekolah diantar oleh Ayahku. Kebetulan antara sekolahku dengan kantor Ayah satu arah. Sehingga Ayah bisa mengantarku terlebih dahulu. Mobil yang kami berdua tumpangi telah sampai didepan gerbang sekolahku. Aku berpamitan kepada Ayah dan tak lupa aku mencium tangannya. Aku beranjak turun dari mobil. Mobil yang ditumpangi Ayah melaju dengan cepat meninggalkan sekolahku.
Saat Aku berjalan memasuki lingkungan sekolah , tiba tiba saja ada yang menepuk pundakku. Dan ternyata itu adalah Elvan. Pria dengan senyum manis ini mengagetkanku saja. Dia menyamakan langkahnya dengan langkahku. Hingga saat ini kami saling berdampingan berjalan beriringan. '' Aku kira kamu sudah sampai dikelas.'' katanya memulai percakapan.
'' Kalo aku sudah sampai kelas gak mungkin dong ketemu kamu.'' kataku.
'' Iya juga sih hehe , tumben berangkat siang?.'' tanyanya heran.
'' Terserah aku dong.'' jawabku meledeknya. Elvan hanya menggelengkan kepalanya , mukannya sedikit terlihat kesal. Mukanya terlihat lucu ketika sedang kesal seperti itu. Terlukis senyumku saat melihat eksperi wajahnya saat ini.
Sampailah Aku dan Elvan didepan kelas. Aku melihat Farah sudah duduk didalam kelas. Aku menghampirinya sedangkan Elvan duduk ditempatnya. '' Hi Ara, Selamat pagi.'' katanya dengan nada yang terdengar sangat ceria. Begitulah Farah , selalu ceria setiap harinya.
Aku membalas sapaanya. '' Hi Farah. Selamat pagi kembali.'' kataku. '' Kamu dateng jam berapa Far?''tanyaku padanya.
'' Pukul enam lebih dua puluh lima menit aku sudah sampai hehe.''jawabnya.
'' Kamu terlalu rajin.'' ledekku. Percakapan kami terhenti ketika Guru musikku datang. Pak Fahri namanya.
'' Selamat pagi anak anak.'' sapa Pak Fahri kepada seluruh murid dikelasku.
'' Selamat pagi Pak.'' balas seluruh murid dikelas.
'' Hari ini saya membawa satu pengumuman. Jadi begini , sekolah akan mewakilkan dua orang untuk diikut sertakan untuk mengikuti lomba bernyanyi. Masing masing dua orang tersebut itu adalah satu orang laki laki dan satu orang perempuan. Saya sudah menyiapkan nama nama kandidatnya. Ada tiga orang nama yang sudah saya jadikan sebagai kandidat.'' kata Pak Fahri menjelaskan. '' Nama nama yang saya sebutkan tolong untuk maju kedepan.'' sambung Pak Fahri.
Pertama nama Elvan yang disebutkan oleh Pak Fahri. Oh aku sudah menebaknya sebelumnya , bahwa nama Elvan akan disebutkan oleh Pak Fahri dan tentu saja tebakkanku benar. Nama yang selanjutnya disebutkan namanya adalah Farah. Dan nama terkahir kandidat yang disebutkan Pak Fahri adalah namaku. Aku sudah mendugannya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Sempat Tersampaikan #GAPersona
Короткий рассказ" Maybe one day you'll realize how serious I was when I said what I said. " - Ara " But I feel this so let me just like, try my best not to let this happen again. " - Elvan 10/09/2018