Pagi ini tak seperti biasa, eve belum bangun karena kemarin dirinya tak enak badan dan ditambah lagi ia di ajak jalan oleh henson dan shenn
Taeyong bangun terlebih dahulu, ia mencuci mukanya lalu membangunkan Jeno dan mark
Mereka bertiga baru sadar dengan ketidakberadaan eve, mereka baru menyadari eve tidur di sofa
Mereka bertiga duduk di lantai hingga muka mereka sejajar dengan muka eve, mereka tersenyum melihat muka Damai eve terlihat seperti tak memiliki beban
Padahal beban eve lebih berat dari mereka yang notabene nya idol
Tinggal sendiri di negri orang, mencari uang dengan cara mengikuti perlombaan dan mengejar gelar juara
Mark menepuk pelan pipi eve dengan harapan eve bisa bangun, eve malah menahan tangan mark lalu lanjut tidur
Mereka hanya tertawa kecil melihat perlakuan manja eve kembali, Jeno mengangkat tubuh eve lalu menidurkan nya di kasur
Mereka membuka koper eve masing-masing mengambil celana jeans dan kaos lalu bergiliran mandi
Ukuran baju eve dan mereka tak beda tipis karena tubuh eve juga kurus dan tinggi
Eve menggeliat pelan di atas kasur membuat mark, Jeno dan taeyong yang ingin memakai kaos terhenti
Eve mengerjap pelan membuat mereka bertiga bergegas memakai kaos mereka lalu menghampiri eve
Saat eve duduk ada sesuatu yang mengalir di hidungnya eve langsung menutup hidungnya lalu lari ke kamar mandi dan mengunci diri
Mereka hanya memperhatikan yang menetes di kasur dan lantai yang membuat mereka seketika panik
"Ve??!! "
"Buka pintunya"
"Kamu gapapa kan? "
"Jangan bikin khawatir"
Tak lama ada sahutan dari eve di dalam kamar mandi yang membuat mereka sedikit tenang.
"Aku lagi mandi"
Mereka akhirnya duduk di sofa menunggu eve selesai mandi, eve keluar sudah dengan kemeja putih all size dan celana jeans yang ia pakai kemarin
"Yuk bang"
"Nggak make sepatu? "
"Ntar aja"
*
Mereka berempat berpisah eve ke rumah dan mereka bertiga masih harus ke gedung SM
Eve tau belum ada siapa-siapa di rumah selain orangtuanya jadi eve mangambil kesempatan memberi suprise siang ini
Eve menyiapkan kue ulang tahun yang sudah ia beli tadi lalu perlahan ia masuk ke dalam rumah
Eve naik ke atas perlahan seperti dugaannya tak ada siapapun, sampai dulu depan pintu kamar orangtua nya
Eve mengetok pintu terlebih dahulu
"Masuk"
Eve masuk dengan senyum lebar dan sudah bersiap menerima pelukan mommynya
"Adek? "
"Iya mom"
Wanita itu berlari lalu memeluk eve, eve bisa merasakan pundaknya basah dan bisa merasakan keberadaan daddynya
Mereka bertiga akhirnya berpelukan eve tersenyum lebar pada mereka berdua
"Tiup lilinnya dulu dong mom"