SATU

212 12 3
                                    

"Capek, berat. Udah tau badan gue tulang doang pake acara nyuruh bawa buku sebanyak ini lagi tuh guru" Gerutunya

"Butuh bantuan?" Suara itu membuat Tasya tersentak kaget.

Coba kalian pikir saja, ketika lo lagi kesusahan membawa buku yang banyaknya nauzubillah dan tiba-tiba datang sosok pahlawan kepagian yang menawarkan bantuan tanpa mempunyai inisiatif sendiri untuk membawakan buku-buku itu.

Rasanya seperti apa? Kesel iya, pengen tebas lehernya juga iya.

"Butuh bantuan?" Tanya kafka sekali lagi, iya lelaki yang menawarkan bantuan itu bernama Kafka Aditya.

"Hm" ucapku seadanya

"Killa hadil ard" ujar Kafka. Yap! Sosok laki-laki yang ada dihadapannya ini adalah sosok laki-laki yang humoris dengan segala tingkat kerecehannya itu yang mampu menarik perhatian semua orang.

"Auto nyanyi lo?!"

"Eh....an..anu gue kira yang ada dihadapan gue sekarang Nissa Sabyan. Ternyata Tasya Sabyan"

Benar kan? Lelaki itu terus saja mengeluarkan joke yang tingkat kerecehannya makin hari makin memburuk.

Tasya merasakan beban buku-buku yang ada ditangan mulai hilang dan benar saja buku-buku itu sudah berpindah alih dari tangannya ke tangan Kafka. "Biar gue aja yang bawa Say"

Gadis itu berdecak sebal. " HARUS BERAPA KALI GUE BILANG HAH? NAMA GUE TASYA! JADI LO BISA PANGGIL GUE TAS ATAU SYA, BUKAN SAY!"

"Maksud gue Say-Say Cat"

"Masa?!"

"And The Bear"

"BODO"

"Kalau gue panggil lo penyanyi cilik gimana?"

"Maksud lo?"

"Tasya itu kan penyanyi cilik jadi nggak ada salah nya dong, gue manggil lo dengan sebutan itu. Apa lo lebih seneng kalau gue manggil lo dengan sebutan Tasya si Anak Gembala?"

"Gue lebih seneng lo musnah dihadapan gue sekarang juga ngerti?!"

🔥🔥🔥

KAFKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang