Bagian 1

83K 1.6K 74
                                    

Start : Bandar Lampung, Kamis 13 September 2018

Suara gedoran pintu membuat seorang wanita mengumpat kesal karena mengganggu tidurnya. Dia pun duduk ditempat tidurnya sambil meraba-raba nakas disamping tempat tidurnya untuk mengambil handphonennya. Dia menghidupkan handphonenya dengan mata yang sedikit terbuka untuk melihat jam di handphonenya.

"Jam 3? Gila!" Seru wanita itu kesal. Dia meletakkan handphonenya dan turun dari atas tempat tidur.

Sambil memejamkan matanya dia berjalan, karena dia masih benar-benar mengantuk. Bagaimana tidak mengantuk, dia mungkin baru benar-benar tertidur jam 1 dini hari dan sekarang jam 3 ada orang yang menggendor pintu apartemennya.

"Iya tunggu!" Seru wanita itu kesal.

Wanita itu pun membuka kan pintu, tapi saat dia mebuka pintu dia terkejut dengan siapa yang mengendor pintu apartementnya. Seketika mata yang tadi sedikit terbuka kini sudah melotot melihat siapa yang ada didepannya.

"Pak...pak jarek!" Ucap wanita itu tergagap.

Jarek langsung mendorong tubuh wanita itu masuk kedalam dan menutup pintu apartement wanita itu dengan kakinya.

"Pak...bapak kenapa kesini?" Tanya wanita itu takut-takut.

Jarek tersenyum, dia pun segera mendorong wanita itu kedidinding.

"Pak...ap..." Ucapan wanita itu terhenti karena Jarek segera membungkam bibir wanita itu.

Wanita itu mencoba mendorong tubuh Jarek, wanita itu benar-benar ketakutan sekarang. Jarek semakin menekan tengkuk wanita itu mendorong lidahnya agar bibir wanita itu terbuka. Wanita itu terus saja mencoba mendorong tubuh Jarek dan dia pun terus mengerakkan kepalnya. Namun Jarek yang seorang laki-laki tenaganya lebih kuat dari wanita itu tidak membuatnya kesusahan atas perlakuan wanita itu.

Jarek melepaskan ciumannya , menatap wanita itu dengan pandangan yang wanita itu tak tau.

"Vio...aku menginginkan mu." Ucapnya dengan sorot mata sayunya.

Vio yang baru akan menjawab sudah tidak bisa menjawab, lagi-lagi Jarek membungkam bibir Vio. Vio masih berusaha untuk melepaskan dan Jarek semakin mendorong lidahnya masuk kedalam mulut Vio. Vio akhirnya menyerah karena lelah memberontak. Jarek tersenyum karena Vio akhirnya membuka mulutnya. Dia mulai mengabsen rongga mulut Vio.

Vio menitikan air matanya, bukan ini yang dia inginkan.

'Ya Allah tolong lah aku...sungguh bukan ini yang aku inginkan.' ucap Vio dalam hati.

Vio membuka matanya, dia menggigit lidah Jarek. Jarek langsung melepaskan ciumanya dan menatap Vio dengan tatapan tajam.

"Apa yang kamu lakukan hah! Kau ingin membuat lidah ku putus!" Serunya dengan nada marah.

"Dasar jalang!" Lanjutnya dengan suara meninggi.

Plak...

Satu tamparan mendarat di pipi Vio sampai Vio memalingkan wajahnya.

"Ikut aku!" Seru Jarek menarik tangan Vio.

"Lepaskan...lepaskan saya pak..." Ucap Vio dengan lirih dan mencoba untuk melepaskan tanganya dari Jarek.

"Diam!" Seru Jarek tanpa melihat Vio.

Jarek terus menarik tangan Vio ke arah kamar Vio. Sampai di kamar, Jarek mendorong Vio keatas tempat tidur. Jarek melepaskan sepatunya dan Vio segera turun dari tempat tidur.

Namun Jarek langsung menariknya kembali. Jarek mengikat tangan Vio dengan dasinya ke besi sandaran tempat tidur.

"Pak saya mohon...jangan lakukan ini." Jarek tetap mengikat tangan Vio tanpa perduli dengan ucapan Vio.

MBA With Crazy Boss (Terbit di Innovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang