Matahari sudah menampakkan dirinya. Seorang laki-laki menggeliatkan tubuhnya, dia enggan membuka matanya karena hari ini hari minggu. Jadi dia ingin malas-malasan. Tapi akhirnya dengan kesal dia membuka matanya karena suara isak tangis yang dia dengar. Dia menyapukan pandangan kesekeliling, dia langsung terduduk saat sadar jika dia tidak berada di kamarnya.
"Vio!" Serunya saat melihat Vio yang naked dan tangannya yang masih terikat.
"Pak...to....tolong lepaskan ikatannya."
Melihat tubuh polos Vio entah kenapa tiba-tiba dedek kecilnya mulai menggeliat. Jarek, Ya...laki-laki itu Jarek. Jarek menyeringai dan dia pun menindih tubuh Vio.
"Pak..."Teriak Vio.
"Tubuh mu membuat adik kecil ku bangun Vio..." Ucapnya sambil mengusap wajah Vio.
"Pak...tolong jangan lakukan lagi. Tolong pak..."
"Lakukan lagi? Oh tenang Vio.... Saya akan melakukannya lagi untuk mu."
"Bukan...bukan itu pak... saya tidak mau melakukan lagi. saya mohon tolong jangan lakukan lagi pak...saya tidak mau sampai hamil."
"Tenang Vio... saya tidak akan membuat mu hamil."
"Pak saya mohon jangan... ini tidak bisa pak..."
"Kenapa tidak bisa?"
"Kita bukan muhrim. Dan ini dosa pak... tolong pak...apa yang tadi pagi terjadi jangan bapak ulangi. Saya sudah cukup berdosa. Tolong pak jangan..."Ucap Vio lirih diakhir kalimatnya.
"Aku tidak perduli tentang itu. Yang aku mau kau memuaskan ku saat ini."
"Pak tolong ja.." Ucapan Vio terhenti karena Jarek yang menciumnya. Dia tidak ingin mendengar ocehan Vio. Yang saat ini dia inginkan adiknya bisa di manjakan.
Gila...itu yang ada dibenak Vio saat ini. Bosnya benar-benara gila, tidak ada status hubungan diaantara mereka tapi senaknya bosnya melakukan ini padanya. Vio hanya menangis. Dia menyesali atas apa yang pernah dia lakukan untuk mencoba menggoda bossnya. Tapi satu bulan ini Vio sudah memperbaiki diri dengan tidak memakai pakaian ketat dan tipis. Bahkan dia tidak menggunakan banyak make up. Dia hanya menggunkan Lipice dan juga bedak. Vio hanya bisa meminta maaf pada orang tuanya dan meminta maaf pada Allah atas apa yang dia lakukan saat ini. Tapi sungguh Vio sama sekali tidak ingin melakukan ini dengan status tanpa ikatan. Dia ingin melakukannya dengan status ikatan suami istri sah.
Jarek mencium kening Vio lama setelah dia selesai melakukan aktifitasnya.
"Kau membuat ku puas Vio. Walau tangan mu terikat." ucapnya didepan wajah Vio yang kelelahan.
"Tolong lepaskan saya pak." Ucapnya lirih.
Jarek melepaskan ikatan Vio. Tangan Vio membiru akibat ikatan itu. Vio mendorong tubuh Jarek. Jarek pun menyingkirkan tubuhnya dari atas Vio. Vio berusaha duduk dan dia pun bangun. Rasanya sudah tidak ada harga dirinya lagi. Dia berjalan kekamar mandi tanpa memakai apapun. Untuk apa dia menutupi tubuhnya. Jika bos gilanya sudah melihat tubuhnya tanpa apapun.
Vio menguyur tubuhnya dengan air hangat di bawah shower. Tubuhnya sangat lemas karena terus bergerak menolak sentuhan Jarek. Selain itu rasa sakit didaerah intimnya membuat dia juga lemas. Seluruh tubuhnya benar-benar lemas. Vio terduduk di bawah guyuran shower.
Jarek, terbangun dari tidurnya dan melihat jam. Dia pun bangun dan pergi kekamar mandi. Saat dia ingin membuka kamar mandi, pintu tidak bisa dibuka. Pintu kamar mandi masih terkunci dari dalam. Seketika Jarek membulatkan matanya. Dia menggedor pintu kamar mandi. Tapi tidak ada sahutan. Jarek pun mendobrak pintu kamar mandi karena dia mendengar suara gemericik air yang masih mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA With Crazy Boss (Terbit di Innovel)
Romance21++ Jarek Anderson 28 tahun, seorang CEO dari perusahaan berlian dan emas. Rasa penasarannya atas perubahan penampilan dan sikap sekertarisnya Violina Larasati 25 tahun membuatnya memperkosa Vio. Pemerkosaan yang menyebabkan Vio menderita Haphepob...