DORR!!
Suara tembakan kembali terdengar mengisi keheningan di ruangan itu. Sebagian dari orang-orang yang berada disana terlihat menahan nafas, tidak berani bergerak sedikitpun ketika melihat sang atasan membunuh dengan tatapan datarnya.
"Ah, kau tidak seru sama sekali," sorot matanya dibuat kecewa sebelum ia berbalik dan kembali bersuara, "Bereskan keluarganya."
Doyoung menundukan kepalanya dengan patuh ketika orang itu berlalu melewatinya. Setelah pintu besar tertutup kembali, mata tajamnya memindai seisi ruangan, menarik kesadaran para bawahannya sehingga kembali menyibukkan diri dengan tugasnya masing-masing.
Langkahnya ia bawa melewati pintu besar itu sebelum berbelok dan menghela nafas pelan di luar gedung.
• • •
Siwon kembali ke mansion malam itu, ia memasuki ruangannya, melewati dua pasang mata yang tak lepas menatapnya sejak dirinya masuk. Siwon berbalik, ia mendapati sang istri yang baru saja beranjak dari tempat duduknya, dengan senyum cantik yang mengembang langkah kakinya dibawa mendekat pada dirinya. Lain lagi dengan anak tunggalnya yang hanya menunjukkan wajah datarnya yang tampak sangat menyebalkan dimatanya.
"si Kim sialan itu sudah berani main main denganku."
Tiffany merangkul lengan kekar Siwon dengan mesra membuat lelaki yang lebih muda berdecih karena sikap ayahnya jelas akan langsung berubah setelahnya.
"Ambil hak mu, John."
Johnny yang mengerti arah pembicaraan ayahnya pun langsung pergi tanpa sepatah katapun.
"Astaga, apa benar dia anakku?"
• • •
Johnny baru saja sampai di tempat bertuliskan "Sexy Red Club". Dua orang berbadan kekar yang sedang berjaga di depan pintu terlihat terkejut mendapati seorang Seo melangkahkan kakinya mendekat kemari. Dengan gerakan tangannya ia mengarahkan kaki tangannya untuk maju membereskan keduanya tanpa suara, sedangkan langkahnya ia bawa masuk kedalam sana.Dunia malam dan setiap poin yang menonjol darinya.
"Dimana Kim Youngwoon?" Tanyanya to the point pada seorang barista ketika menghampiri meja bar disana.
"D-di dalam ruangannya tuan, ia-"
Entah apa yang hendak diucapkan barista itu karena Johnny segera berlalu begitu saja. Ia melewati kerumunan orang yang tengah menari dibawah pengaruh alkohol itu. Tujuannya hanya satu, sebuah ruangan seorang lelaki bernama Youngwoon.
Tanpa mengetuk pintu, Johnny memasuki ruangan Youngwoon begitu saja. Ditatapnya yang lebih tua dengan tatapan tajam andalannya.
Dengan kedua kaki yang setia berada di atas meja, Youngwoon menyesap rokoknya, menghembuskannya perlahan hingga kepulan asap itu memenuhi udara disekitarnya.
"Ah, kira-kira hal penting apa yang membawa Tn. muda Seo mampir ke tempatku?"
Ia menampilkan deretan giginya, kemudian tertawa dengan sumbang. Johnny tidak merubah ekspresinya sedikitpun, pembawaannya yang tenang kadang membuat lawan bicaranya menjadi arogan.
"Aku kemari untuk mengambil milikku."
"Oh ya? Apa itu?"
"Semua ini milikku." Ucapnya final, sedangkan Youngwoon kembali tertawa.
"Kau boleh mengambilnya jika aku– . . "
"Kau akan mati." Johnny langsung menembakkan pelurunya tepat di kepala lelaki tua itu sebelum menyelesaikan kalimatnya.
• • •
Yuta mengerahkan anak buahnya untuk menggeledah setiap ruangan pada gedung mewah itu. Hingga sampailah mereka di sebuah lorong dengan puluhan obor pada dinding yang digunakan sebagai penerangnya. Dibagian ujungnya, mereka menemukan sebuah tangga yang mengarah ke ruang bawah tanah.
Ruangan itu luas, tidak ada penerangan lain selain obor di ujung tangga. Yuta berdecak.
Apa usahanya sejauh ini sia sia? batinnyaIa melangkahkan kakinya masuk lebih dalam, meraba dinding berharap menemukan saklar atau apapun itu untuk memudahkan indra penglihatannya.
Ketika ia berbalik —untuk pergi dan segera menghancurkan gedung ini— samar samar terdengar gemerincing khas suara rantai tepat diatas kepalanya membuatnya mendongak. Sesuatu menggantung dilangit langit ruangan itu nampak seperti sangkar burung yang terbuat dari besi dengan ukuran lebih besar. Irisnya memicing ketika sesuatu didalam sana bergerak, Ia kemudian memberi gestur pada anak buahnya untuk menurunkan salah satu sangkar itu perlahan. Sesuai dugaannya, sangkar-sangkar itu digunakan untuk mengurung mereka.
Seseorang dibalik besi kokoh itu langsung memunggungi Yuta, mencoba menutupi bagian tubuhnya dengan kesulitan karena pergelangan tangan dan kakinya dirantai membuat lelaki jepang itu menatap punggung polosnya yang penuh luka. Bekas cambukan.
Dahi Yuta mengerut.
"Aku mengambil ini dari penjaga." Suara Mark membuatnya menoleh. Tangan yang lebih muda teracung didepan wajah Yuta. Nampak sebuah kunci yang dijepit oleh telunjuk dan ibu jari Mark.
"Sialan." Yuta berkacak pinggang, memandangi Mark dengan sebal. Membuat adiknya itu mendengus geli, ternyata Yuta masih melihat jelas kawat tebal yang terhubung dengan kunci ditangannya —yang menyatukan kunci tersebut dengan kunci yang lainnya.
Apa latihannya selama ini hanya untuk mencoba setiap kunci untuk membuka sebuah sangkar?
Ah, ralat.. ada lebih dari satu sangkar disini.• • •
Yuta berhasil memindahkan para tahanan dari gedung tua yang sebentar lagi akan dihancurkan itu. Air wajahnya tidak segarang biasanya setelah menemukan seseorang yang sempat dicintainya."Siapa yang melakukan ini?,"
". . ."
"Kenapa kau---"
"Jangan sok akrab denganku."
Yuta mengangguk samar, pemuda dihadapannya jelas sangat membenci dirinya. Yuta pun berlalu, ia mendengus kecil sebelum menaiki kembali mobilnya.
"Sejak awal harusnya aku tau."
"Ada apa dengan kalian sebenarnya?" sebuah pertanyaan dari sosok dibelakangnya berhasil membuat Yuta tersentak, ia menatap sosok Mark dari kaca. "---Kenapa ia kasar pada Hyung?"
"Bukan apa apa." Yuta membalas sekenanya. Ia menjalankan mobilnya tanpa bicara lagi hingga sampai ke mansion. Mark sendiri tidak berani membuka pembicaraan, Hyung nya tidak bisa dipaksa, ia akan cerita padanya jika memang mau. Dan kali ini ia tak mau. Entah apa yang terjadi antara Hyung nya itu dan Dong Sicheng, mantan calon kakak iparnya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me Daddy [Johnjae] unpub soon
RandomMenurutmu bagaimana jika pewaris tunggal keluarga Seo memiliki peliharaan manis tanpa ekor yang selalu menunggunya pulang? Johnjae! Johnny seme Jaehyun uke bxb!! DLDR Terimakasih