Tiga

3.4K 279 18
                                    

"Kamu akan kembali kesana, Luke?"

Jungwoo telah mengantarkan Yoonoh pada Yeosang yang baru diangkat menjadi pelayan pribadi Tuan mudanya. Saat ini ia tengah berada di halaman mansion keluarga Seo, berbicara dengan Lucas melalui ponsel pintarnya.

Perasaannya tak tenang memikirkan Lucas. Ia sudah mendengar penjelasan lelaki itu. Tapi bagaimanapun juga, pengkhianatan adalah sebuah masalah besar. Setelah ini kehidupan Lucas akan menjadi semakin berat.

"Luke?"

"Lucas!"

"Wong Yukhei?!!"

"Hyung?"

Jungwoo segera menghapus air matanya dengan kasar ketika mendengar panggilan dari rekannya.

"Kau habis menangis?"

"Tidak, ada perlu apa mencariku?"

Anak lelaki yang tadi memanggilnya dengan sebutan 'Hyung' itu nampak sedikit kecewa karena tau Jungwoo berbohong. Ia jelas melihat kedua mata hyung nya yang masih berair, ditambah lagi dengan suaranya yang sedikit bergetar saat balik bertanya.

"Hongjoong Hyung mencarimu, ia baru saja ke dapur."

Jungwoo mengangguk, "Aku akan kesana kalau begitu." ujarnya sambil tersenyum sebelum meninggalkan yang lebih muda yang kini tengah menghela nafas.

•  •  •

"Ini dimana?"

"Saya telah menyiapkan makan malam untuk Tuan."

Yoonoh langsung membuang muka mendengar jawaban lelaki yang berdiri tak jauh dari ranjang tempatnya berbaring sekarang. Ia sudah malas melakukan semuanya, termasuk berbicara, dan pertanyaannya tadi tidak dijawab dengan benar oleh sang lawan bicara.

"A-anda berada di kamar milik Tuan muda Seo."

Yoonoh kembali melirik sosok itu dari sudut matanya. Dari ucapannya, Yoonoh menarik kesimpulan bahwa sosok itu adalah seorang pengawal? mungkin. Sejujurnya ia sedikit bingung, tadi itu suara lelaki kan? satu-satunya orang disana selain dirinya nampak... errr- cantik?

Yoonoh akhirnya memilih untuk memperhatikan sosok itu dengan lebih berani. Kepalanya sedikit menunduk, dengan sepasang iris cantiknya yang sesekali mencuri pandang pada Yoonoh, ditambah cara bicaranya yang sangat lembut. Dan.. astaga.. Apa ada pelayan yang menggigit bibir bawahnya dan terlihat menggemaskan begitu?!

"Apa ada hal lain yang Tuan butuhkan?"

Yoonoh kembali ke dunia nyata ketika mendengar suara lembut itu lagi. Ia sedikit kelabakan sebelum menggeleng dengan pelan dan menutup wajahnya dengan lengan kirinya.

"Tuan muda akan kemari esok hari, Tuan bisa memanggil saya jika membutuhkan sesuatu."

Pelayan itu sedikit menundukan kepalanya sebelum meninggalkan Yoonoh sendirian di kamar yang luas itu. Membuat Yoonoh langsung terduduk dan mengambil posisi bersandar di kepala ranjang, ia hampir menangis lagi ketika mengingat kemalangan yang menimpanya seharian ini.

Kesendirian itu memang tidak selamanya berefek baik.

Enggan berlama-lama dengan pikiran buruknya, Yoonoh memutuskan untuk mengambil makanan di samping ranjangnya dan memakannya dengan lahap.

Apa wajar korban penculikan seperti dirinya tidak merasa terancam seperti sekarang?

Sepertinya hanya Yoonoh yang dapat melakukan hal itu.

•  •  •

"Apa Jungwoo kemari?" Lelaki yang baru saja memasuki dapur menghampiri seorang chef yang tengah bersandar di pantry.

Seonghwa masih menggerakkan jemarinya dengan lincah diatas layar ponselnya, sepenuhnya mengabaikan sosok lelaki lain yang barusan bertanya padanya.

"Park Seonghwa," Lelaki berparas cantik itu langsung menoleh ke sumber suara. Hongjoong tidak selangkahpun mendekat kearahnya, tidak juga berteriak. Memang pada dasarnya Seonghwa tidak akan menjawab jika merasa pertanyaan itu bukan untuknya.

"Tidak tau, aku juga mencari Jungwoo."

Tanpa disadari Seonghwa dan Hongjoong, sosok yang sedang dibicarakan muncul dan menyela perbincangan keduanya, "Rindu padaku ya?"

"Tidak sedikitpun. Segera ke 'bawah' ada sesuatu yang perlu kau ketahui." Setelah mengucapkan dua kalimat itu, Hongjoong langsung pergi lebih dulu ke 'bawah' yang tadi ia singgung.

"Kenapa, Hwa?"

"Adikku lulus tes, bukankah aku bilang padamu untuk tidak meloloskannya?"

"Dia bisa diandalkan, rugi jika menyia-nyiakan bakatnya."

"Tapi-"

"Park Seonghwa, San-ie mu itu sudah besar."

Dan Seonghwa hanya bisa berdecak sebal menanggapi ucapan Jungwoo malam itu. Bekerja dengan keluarga mafia tidak mudah, meskipun ia merupakan salah satu orang kepercayaan keluarga Seo, tidak ada jaminan keselamatan bagi adiknya San yang baru saja lulus seleksi untuk bisa menjadi salah satu pengawal keluarga Seo.

Meski Seonghwa mengakui kemampuan adiknya yang ouar biasa itu, wajar bukan jika sebagai kakak ia khawatir?

Drrrtt! Drrrtt!

"Hyung, bagaimana cara membedakan gula dan garam?"

"Kau menghubungiku untuk menanyakan hal itu?"

". . ." Seonghwa yakin lawan bicaranya itu tengah mengangguk sekarang.

"Bawakan keduanya kehadapanku, biar kutunjukkan."

Dalam hati ia bersumpah jika adik jadi-jadiannya itu sungguh kemari dengan kedua benda yang ditanyakannya tadi, ia akan mencubiti pipinya hingga menangis.

Seonghwa memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Keadaan mansion yang sedang sepi seperti sekarang membuat waktu bekerjanya lebih sedikit dibandingkan waktu istirahatnya. Hal yang sudah sering terjadi karena Ketua Seo meletakkan orang-orang kepercayaannya yang benar-benar bersih disini.

•  •  •

"Kang Yeosang, jangan masukkan garam diminumanku."

Jemari Yeosang berhenti diudara dengan satu sendok penuh serbuk putih yang entah apa dalam genggamannya. Yeosang menelan ludahnya gugup, ia takut melakukan kesalahan karena tidak biasa menggunakan dapur. Seharian ini ia mengumpati sosok menyebalkan sahabatnya yang seharusnya berada di dapur sekarang.

"Aku bercanda, itu gula kok." Yoonoh mengambil gelas minumannya setelah memasukkan gula kedalamnya.

Beberapa menit yang lalu Yoonoh keluar dari kamarnya, niat awalnya tentu saja ingin kabur. Tapi setelah mendapati Yeosang yang berjaga didepan pintu kamarnya, Yoonoh akhirnya meminta dibuatkan teh manis hangat tanpa tau jika lelaki cantik itu tidak pernah menyentuh dapur.

Ia mengetahuinya setelah memergoki Yeosang menanyai seseorang perihal garam dan gula melalui ponselnya. Ia cukup terhibur akan hal itu.

Sepertinya ia bahkan lupa tengah diculik saat ini.


...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Call Me Daddy [Johnjae] unpub soonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang