02

296 41 0
                                    

Hari ini adalah hari sabtu tepatnya sudah siang hari dan Jisoo masih terpaku didepan kaca,memandangi dirinya yang seperti orang tidak bernyawa, lingkar hitam di matanya sepertinya telah menebal dan itu mengalahkan lingkar hitam Seungri. Sepulang dari acara fansign BTS, Jisoo mendapat kabar bahwa ia disuruh untuk merevisi novelnya dan diberi waktu sampai hari jumat ditambah lagi pikiran akan pria dengan senyum kotak khasnya selalu terngiang di kepalanya membuatnya sedikit insomnia , ia bahkan rela tidak tidur hanya untuk menonton MV dari BTS dari awal mereka debut sampai sekarang dan parahnya hal itu malah membuat jantungnya berdetak begitu cepat ketika wajah Kim Taehyung terpampang dilayar laptopnya.

" Jisoo....Taehyun sudah datang " teriak ibunya dari lantai bawah.

Taehyung ?

Gadis itu langsung berlari kebawah dan mencari sumber suara ibunya.

" Siapa omma ? Taehyung ? Kim Taehyung ? " Tanyanya pada sang ibu yang sedang sibuk memasak.

" Kim Taehyung ? Nam Taehyun nak, kau ini " oke mungkin Jisoo butuh istirahat untuk merefreshkan otaknya yang sedikit eror.

" Ahhh,kalau begitu aku oergi dulu omma " ucapnya sembari mengecup pipi ibu angkatnya dan segera melenggang keluar rumah menemui sang kekasih.

" Sudah lama ? Oh tunggu kau bawa motor ? " Tanyanya pada Taehyun yang sedang duduk dimotor.

" Tidak baru sampai, oh ini motor temanku,aku pinjam kalau kita pakai bus nanti kau lelah " Taehyun memnyodorkan sebuah helm,membantu Jisoo memakai helm itu dan menyuruh Jisoo untuk segera naik.
.
.
.
.
" Bada ? " Tanya Jisoo saat Taehyun menghentikan motornya ditengah - tengah pasir pantai.

" Iya aku ingin menikmati ketenangan disini,tidak apakan ? Itu kenapa aku menyuruhmu memakai baju tebal " ucapnya dan menuntun Jisoo untuk duduk di batang pohon yang sudah mati.

Hening,hanya ada suara deburan ombak dan angin yang menghempas wajah Jisoo yang terkadang membuat gadis iu meringis kedinginan. Dia melihat kesamping, dilpandanginya wajah kekasihnya yang telah banyak berubah.

" Kau menambah tatto mu ? " Tanya Jisoo ketika menyadari goresan hitam baru di leher belakang Taehyun.

" Iya dan ada beberapa lagi di tubuh dan tangan " jawab Taehyun singkat.

" Kau tahukan aku tidak suka " Jisoo sudah cukup baik hati saat pertama kali Taehyun meminta ijin untuk mentato tangannya, mereka bahkan sempat bertengkar dulu dan berakhir dengan Jisoo yang mengalah.

" Wae ? Kau kan bilang tidak akan melarang - larangku lagi " balas Taehyun masih cuek dengan Jisoo.

" Tapi bukan dengan ini Namte, aku tidak suka tubuhmu penuh tatto, kau tahukan keluargaku tidak suka dengan orang yang bertato ? " Prediksi Jisoo mungkin hari ini akan berakhir dengan pertengkaran.

" Lalu apa aku harus hidup menuruti aturan keluargamu ? Sudahlah aku sedang tak ingin bertengkar Jisoo " balas Taehyun membuat Jisoo tidak menjawab lagi dan keheningan pun kembali terjadi.

Satu yang Jisoo baru sadar bahwa kekasihnya ini sudah banyak berubah, dari mulai komunikasi yang berkurang drastis bahkan sebelum Jisoo kembali ke Korea dia sudah kesusahan menghubungi Taehyun, pria itu selalu beralasan sibuk ini itu, tetapi Jennie pernah bilang kalau sahabatnya itu pernah melihat Taehyun sedang berada di club dengan wanita. Tidak Jisoo tidak percaya,dia memiliki keyakinan kalau dia belum melihatnya sendiri ia tak akan mempercayai perkataan orang sekalipun itu sahabat atau bahkan keluarganya sendiri. Perlakuan Taehyun yang sudah tak hangat lagi, dulu tidak pernah terjadi keheningan seperti ini, bahkan pria itu selalu menggoda Jisoo kalau gadis itu mulai marah atau cemberut, tetapi sekarang dia hanya diam.

" Maaf " lagi, Jisoo memilih untuk mengalah lagi kalau saja Jennie, Rose dan Lisa tahu ia pasti sudah dimaki,kata mereka Jisoo ini telalu banyak mengalah terlalu lemah.
Bahkan Jisoo lebih banyak berkorban, dulu saat Nam Taehyun masih pengangguran gadis itu dengan rela menopang hidup Taehyun, ia bahkan bekerja paruh waktu setelah kuliah tanpa sepengetahuan orang tuanya, dan hasil dari kerjanya ia berikan ke Taehyun sampai akhirnya Taehyun bekerja di mini market, tetapi tetap saja terkadang Jisoo harus masih tetap mencukupi kebutuhan Taehyun sampai akhirnya Jennie menawarkan pria itu pekerjaan untuk bernyanyi di cafe milik ibunya yang sekarang sudah diambil alih olehnya, itu ia lakukan karena ia kasihan pada Jisoo yang harus terus menerus menyiksa diri dan berbohong pada keluarganya.
Jisoo harus rela membanting tulang untuk menghidupi seorang pria, padahal keluarga orang yang kaya,kakanya seorang idol.

" Aku maafkan, ayo pergi kita cari makan " jawabnya dan segera bangkit dari duduknya.
.
.
.
.
Malam ini Jisoo masih saja memikirkan perckapannya dengan Taehyun tadi sore, ia bertanya apakah pria itu masih mencintainya.

" Masih...mungkin " begitu singkat tetapi menyakitkan.

" Kenapa ? " Tanya Jisoo

" Kita baru saja menjalani hubungan jarak jauh selama 2 tahun,dan untuk sekarang aku masih sedikit butuh adaptasi lagi,tolong mengerti " jelasnya dan Jisoo tidak ingin bertanya lagi,ia terlalu takut kalau jawaban Taehyun akan lebih menyakitinya lagi nanti.

Tring...

Notifikasi pesan dari ponselnya bunyi,segera ia tengok dan pesan otu berasal dari nomer tak dikenal.

Kau jadi datangkan minggu
Depan ?
K.Taetae

" K. Taetae ? Minggu depan ? Oh konser BTS,berati ini Kim Taehyung ? " Gumam Jisoo bermonolog. Ia pun segera membalas pesan itu.

Kau Kim taehyung ?

Iya benar.
Bagaimana kau bisa datangkan ?

Ah apa kabar ?
Jadi dan temanku Jennie dgn senang hati dia ikut. Kudengar Lisa juga datang.

Baik,kau ?
Baguslah kalau begitu, pasti Jungkook yang mengundangnya.

Aku juga baik,Jin oppa ?
Oh bisa jadi.

Jin hyung ? Dia sepertinya sudah tidur
Kami baru saja pulang dari rehersal.

Oh pantas saja pesanku tak dibalas.
Kalau begitu istirhatlah kau pasti lelah,eh tunggu kau dapat nomorku dari Jin oppa ?

Iya kau juga istirahat ya, ah itu ..
Maaf

Tak apa, kalau begitu
Good night

Good night too 😊

Jisoo memilih untuk segera mengakhiri pesan itu, kalau tidak dadanya bisa meledak.
" Aku pasti sudah gila, hanya saling membalas pesan saja sudah membuatku seperti ini ? " Rutuk Jisoo,ia berguling - guling di ranjangnya membuat Dalgom,anjing kesayangannya terbangun.

" Oh mian omma sudah mengganggumu ya, kemari " ucap Jisoo dan segera memeluk anjingnya,melampiaskan seluruh perasaan anehnya dengan mencium Dalgom.

Tbc....

Sorry nih guys kalo feelnya ngga dapet ya...

Enjoy reading...

Thanks..

MY MR. PURPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang