Jung Yoonoh, lelaki manis bersurai coklat madu itu tidak bisa tidak terkejut mendapati sebuah mobil mewah yang terparkir didepan rumah minimalisnya yang kini terlihat cukup menyeramkan. Carnation yang sengaja Yoonoh tanam tampak berantakan dengan potnya yang terbelah dua, bahkan beberapa bagian dari jendela rumahnya pun pecah..
oh, tidak..
Matanya membulat sempurna menyadari sesuatu.
Jendela rumahnya pecah karena sebuah tembakan.
• • •
Yoonoh memasuki rumahnya dengan perasaan khawatir setelah sebelumnya membuka pintu rumahnya yang tidak terkunci seperti biasa-ralat gagang pintunya bahkan telah dirusak dengan sengaja. Yoonoh mengamati ruang tamunya yang sudah setengah hancur. Barang-barang di ruangan itu sudah tidak lagi berada di tempatnya.
Mata Yoonoh terpejam, ia menajamkan pendengarannya untuk mendengar lebih jelas keributan yang berasal dari lantai dua. Yoonoh langsung berlari menaiki anak tangga ketika mendengar geraman putus asa dari ayahnya yang cukup keras. Hanya butuh satu langkah lagi untuk mencapai anak tangga terakhir sebelum langkah Yoonoh terhenti. Jantung Yoonoh bekerja dua kali lebih cepat dengan nafas yang tersengal-sengal. Tepat dihadapan Yoonoh kini ia menyaksikan bagaimana tubuh ayahnya membentur dinding dan jatuh kelantai akibat tendangan pada perutnya."AYAH!!" Tanpa instruksi ia segera berlari menghampiri ayahnya dan membantu orang tua itu hingga posisinya kini terbaring dipangkuan Yoonoh. Air matanya tidak dapat lagi Yoonoh bendung mendapati cairan merah pekat membanjiri seluruh tubuh sang kepala keluarga. Belum lagi lebam pada wajahnya yang terlihat sudah membiru. Yoonoh meringis, tamparan ayahnya tadi pagi jelas tidak ada apa apa nya dibandingkan yang satu ini.
"Siapa dia?!" Tanya suara disebrang ruangan itu mengalihkan atensi Yoonoh dari ayahnya.
Yoonoh terkejut mendapati seorang pria berjas hitam tengah duduk diranjang ayahnya, dengan sebelah kaki yang ia tumpukan pada kakinya yang lain ia kemudian membenahi letak kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya.
Penampilannya berhasil membuat auranya tampak menyeramkan bagi Yoonoh. Lelaki berusia 17 tahun itu langsung beringsut menjauh menyadari ada 3 pria lain yang memiliki postur tubuh lebih besar dari ayahnya tengah menatapnya dengan tajam.
"D-dia putraku! B-bawa saja dia dan urusan kita selesai! Aku tidak punya apa apa lagi hanya dia yang aku miliki!" Teriak Tn.Jung tiba tiba. Membuat pria diatas ranjang itu mendengus geli sambil menaikkan sebelah alisnya.
"A-ayah s-siapa mereka?!!" Yoonoh menunduk, menatap ayahnya yang sempat melirik ke arahnya sebelum membuang pandangannya ke arah lain.
Namun bukan jawaban yang Yoonoh dapatkan,
"Kau selalu saja merepotkanku dengan biaya sekolah mu itu! Pergilah! Aku tidak peduli bahkan jika Tuan Kim menjadikanmu budak sekalipun! Pergi! Jangan merepotkan aku lagi!" Tuan Jung mendorong kasar putra nya, membuat nafas lelaki itu semakin tidak teratur.
Sedangkan pria tanpa ekspresi dihadapannya sudah melepas kacamata hitamnya, ia mengarahkan orang suruhannya hanya dengan gerakan mata, membuat pengawalnya bergerak menghampiri Yoonoh kemudian menarik paksa tubuh ramping itu hingga menimbulkan suara debuman cukup keras, kepala ayah Yoonoh terantuk dengan lantai membuatnya langsung tidak sadarkan diri.
"T-tidak!! aku tidak mau ikut! L-lepas!! YAAAKK!!" Yoonoh merasakan tubuhnya melayang, salah satu dari pengawal itu meletakkan tubuhnya ke pundak, persis seperti mengangkut sekarung beras.
"Urusan kita selesai Tn. Jung. Anak mu yang satu itu tentu akan terjual dengan harga fantastis bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me Daddy [Johnjae] unpub soon
RandomMenurutmu bagaimana jika pewaris tunggal keluarga Seo memiliki peliharaan manis tanpa ekor yang selalu menunggunya pulang? Johnjae! Johnny seme Jaehyun uke bxb!! DLDR Terimakasih