Seorang anak laki laki terlihat sedang bermain dengan saudara kembarnya dan juga kakaknya, mereka berempat terlihat senang dan gembira karena mereka menyanyangi satu sama lain.
Tapi....
Apakah kebahagiaan itu akan bertahan lama?
Kehangatannya....
Canda tawanya....
Keharmonisannya....
Kasih sayangnya....
Keramaiannya....
Dan kebahagiaannya....
Kini semua itu tidak lagi sama, semenjak kejadian di masa lalu yang membuat mereka semua terpuruk, dan mereka selalu menyalahkan si bungsu di keluarga mereka yang saat itu masih terlalu kecil untuk disalahkan, si bungsu 'Evhan Reonaldy'.
• • •
"Mama! Evan au ma papa" Rengek seorang anak yang hari itu genap berusia 2 tahun, Evhan namanya.
"Nanti sayang, papa kan lagi nyetir" jawab ibunya sambil mengelus rambut hitam Evhan yang sedang duduk di pangkuannya.
"Hmph! Evan au papa!" Si bungsu Evhan merengek dan mengulurkan tangan mungilnya pada ayah mereka yang sedang menyetir, tetapi segera di tahan oleh ibunya.
"Evan bicik!!" Seru saudara kembarnya -Ethan- yang terbangun dari tidurnya karena mendengar suara rengekan Evhan.
"Evan au ma papa! Huaaa!" Evhan menangis meraung membuat semua orang yang berada di mobil kebingungan.
Begitulah kehidupan mereka, si bungsu Evhan yang selalu manja kepada ayah dan ibunya, sedangkan kakak kembarnya lebih dekat dan sering bermanja manja dengan kedua kakaknya, karena ia bilang 'kakak lebih menyenangkan dibanding mama dan papa'.
"Udah udah! Ayo sini, Evhan mau sama papa kan?" tanya ayahnya.
Evhan berhenti menangis dan menghapus air matanya dengan cepat lalu beranjak menghampiri ayahnya, tenang saja sebelumnya dia sudah menepikan mobilnya.
"Woah! Evan au coba ni!" seru Evhan kecil sambil menunjuk stir mobil dan memainkannya.
Semua yang ada di mobil terkekeh gemas dengan kelakuan Evhan, lalu mereka kembali melanjutkan perjalanan.
"Papa! Ni uat apa?" tanya Evhan sambil menunjuk tombol klakson.
"Itu... Buat apa ya? Coba Evhan tekan" ujar Dion.
Evhan kecil mendongak dan menatap wajah ayahnya dengan polos dan memiringkan kepalanya bingung, Dion -ayah mereka- melirik ke arah Evhan sebentar lalu terkekeh dan mencium pipi gembil anaknya dengan gemas.
Evhan mengerjapkan matanya lucu lalu tersenyum kemudian menatap tombol klakson itu, lalu tangan mungilnya terulur untuk menekan tombol itu dan....
TIIN!
Evhan terlonjak kaget lalu memeluk ayahnya dengan erat sambil menyembunyikan wajahnya di dada Dion yang lagi-lagi dibuat gemas oleh putranya. "Ada apa hm?."
"Evan akut!"
"Penatut!"
Evhan mengintip di celah tangan ayahnya dan menggembungkan pipinya kesal saat melihat saudara kembarnya sedang menjulurkan lidah ke arahnya "Etan!" serunya lalu melemparkan selembar tisu pada Ethan yang tentu saja tidak akan sampai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Give Up
FanfictionEvhan Reonaldy, remaja yang memiliki perpaduan wajah tampan dan manis secara bersamaan. Namun dibalik itu, dunia seolah tidak ingin dirinya mengenal apa arti kebahagiaan, jikapun diberi kesempatan untuk mengetahui arti dari kata tersebut, maka ia ha...