"Bagi gue, lo udah mati."
-Delta-⚜⚜⚜
Delta menyenderkan kepalanya di pintu balkon. Pandangannya lurus pada langit malam yang hanya meghadirkan hitam. Ingatannya melayang pada kejadian sore tadi di lapangan. Bisa melihat Atana tertawa lepas adalah kebahagiaan yang tidak ada duanya bagi Delta. Apalagi alasan gadis itu tertawa sudah jelas adalah karena dirinya.
Delta sadar, rasa itu ada. Memenuhi seluruh ruang kosong di hatinya. Menyesakkan dada tapi dibiarkannya ada. Karena sesak yang ini ternyata sangat berbeda, bukan seperti penyakit yang pada umumnya yang menyiksa.
Tapi, ditengah rasa yang muncul tanpa di minta itu, bukan hanya soal garis putih yang disebut sahabat sajalah yang menjadi pertimbangan Delta selama ini. Ada hal lain yang membuat ruang geraknya harus tetap terbatas. Dan ia takut jika hal itu datang dalam waktu dekat. Datang disaat yang tidak tepat dan berpotensi kembali menghancurkan hidupnya.
Ya ini tentang hidup Delta. Tentang apa yang pernah terjadi di masa silam dan masih membekas hingga saat ini. Tentang apa yang sebenarnya sudah ia anggap mati, tapi ternyata sama sekali belum. Dan ia harus menghadapinya sekali lagi.
Delta mengeratkan pegangannya pada gagang cangkir kopi yang asapnya tak lagi mengepul. Tidak! Ia tidak akan membuat hidupnya kembali berantakan. Tidak akan dibiarkannya orang itu kembali mengobrak-ngabrik hatinya seperti dulu. Cukup sekali. Sudah cukup dan Delta tidak ingin lagi.
"Bagi gue lo udah mati," mantapnya dalam hati.
⚜⚜⚜
Delta yang sudah datang lebih dulu sontak menaikkan satu alis ketika ia melihat Asus berjalan ke arahnya dengan senyum yang mengembang. Mirip kayak anak baru dikasih warisan. Tapi itu nggak mungkin mengingat Ayah-Bundanya yang masih hidup dan sehat walafiat. Terkecuali kalau Asus mendokan kedua orangtuanya cepat-cepat meninggalkan dunia. Itu lain lagi cerita.
"Lo abis ikutan ruqiyah masal, Sus?" Delta bertanya masih dengan kebingungan di kepalanya.
"Eittsss! Sembarangan aja nih bocah satu kalau ngomong. Lu pikir tubuh gue penuh sama setan. Kagak lah," katanya sambil duduk di samping Delta.
"Terus?"
"Motor gue sebentar lagi bakal nyampe Jakarta. Mantul gak tuh?" ujarnya riang.
"Terus?"
"Set dah ni anak terus-terus mulu. Nabrak Ta Nabrak!" gemas Asus.
"Ya terus kalau motor lu dah nyampe Jakarta, lu mau apa? Daftar ojol?"
"Nah mantul tuh. Tapi ojol pribadinya bu Rere. Eakkk ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep
RomanceDelta Fajarendra Addam, cowok Textrovert dengan aura cuek dan dingin, ternyata bisa menjadi pribadi berbeda jika sudah bersama Atanara. Perasaan ingin selalu melindungi Atanara membuatnya menjadi cowok yang begitu Possessive. Atanara Dandeliony, ce...