King Of Cheat ? [Editing]

bab 25 (sudah di revisi)

Baru kemudian pembantu loli menyadari bahwa tuan rumah berdiri di ambang pintu.

Dia sejenak terkejut, lalu dia dengan cepat berlutut memberi hormat sebelum menjawab:
"Harta karun ini dimenangkan oleh Tuan Muda ketika dia pergi keluar untuk berjudi sebelumnya."

"Ia memenangkan? Dia benar-benar menang? ''
Suara Jun Takumi menjadi Bingung, pikirannya dipenuhi dengan kegembiraan dan kejutan.

Jika tidak ada orang di sekitarnya, dia mungkin akan berteriak. Namun, di atas perasaan senang dan terkejut, ada kecurigaan dalam pikiran kakek Jun. Kapan bocah ini mulai belajar untuk memenangkan uang? Dari apa yang aku ingat, dia tidak pernah memenangkan apa pun sejak hari dimana dia belajar berjudi ... Jika bukan karena Kakek Jun membatasi uang sakunya, sekarang seluruh Jun Residence mungkin telah dipertaruhkan oleh Hideo Takumi. Tapi sekarang, bukan hanya dia menang, dia benar-benar memenangkan hal-hal bermutu tinggi ...

"Memang benar, harta ini dimenangkan oleh Tuan Muda. Tidak peduli berapa banyak empedu yang dimiliki pelayan ini, saya tidak akan pernah berani berbohong pada House Master. Selain itu, Tuan Muda juga membawa kembali tiga juta lien dalam uang perak, "
jawab pembantu loli tanpa ragu-ragu.

"Dari apa yang kudengar, ini semua dimenangkan dari Tuan Muda Abe dan Tuan Muda Mori. Ketika Tuan Muda kembali, dia menempatkan harta karun di sini untuk saya mengatur sebelum pergi ke gedung perpustakaan untuk membaca buku. "

Pembantu loli dipenuhi dengan rasa bangga, karena Tuan Muda belum pernah memenangkan sesuatu sebelumnya. Tapi kali ini, Hidoe Takumi benar-benar memenangkan begitu banyak. Di hati gadis kecil itu, tuan mudanya tiba-tiba menjadi lebih mampu.Meskipun dia masih takut pada Tuan Muda, dia merasa bahwa Tuan Muda hari ini berbeda. Paling tidak, dia tidak lagi menjijikkan seperti duli!

"Bocah itu pergi ke gedung perpustakaan lagi?"
Pada saat ini, perasaan sukacita Kakek Jun melebihi yang mengejutkannya.

Tidak perlu khawatir tentang bagaimana caranya membersihkan cucu laki-lakinya adalah satu hal, mendengar pembantu loli mengatakan di mana cucunya pergi adalah yang lain. Dia menatap ke depan dengan hampa, tampak seolah-olah dia tidak dapat menangani emosi yang masuk ini. Dengan tangan gemetar, dia mengulurkan tangan ke dahinya untuk memastikan bahwa dia tidak mengalami demam.

Setelah itu, dia memeriksa indera pendengarannya untuk memastikan bahwa dia tidak mendengar sesuatu yang salah. Hanya setelah itu dia sembuh sendiri.

"Oh, ketika dia kembali nanti, katakan padanya untuk datang mencariku," Setelah mengatakan itu, Kakek Jun membawa pengurus rumah tangga Pang keluar bersama, meninggalkan penghitungan Lolita kecil lagi dan lagi, matanya berkilauan dengan perak.

"Ketiga iringan jade ini bisa dijual setidaknya seratus ribu liangs, manik dan batu permata itu bisa dijual setidaknya seratus lima puluh ribu lien ... dan itu ... setidaknya ... ditambah dengan tagihan perak ... wow ..."

"Old Pang, bagaimana menurutmu?" Jun Takumi yang berjalan kembali tidak dapat mengetahuinya. Tindakan cucunya selama sebulan terakhir telah benar-benar membingungkannya. Apa yang dia rencanakan? Apa yang dia lakukan?

"Pelayan tua ini tidak tahu. Namun, tindakan Tuan Muda saat ini benar-benar bagus, "
Old Pang juga tampak bingung.Meskipun demikian, tidak perlu membantu membersihkan kekacauan Hideo Takumi pasti dapat dianggap sebagai hal yang baik.

"Jika dia benar-benar tertarik untuk membaca, apa pendapatmu tentang aku mengirimnya ke sekte Gusulan?"
Tanya Kakek Juni, sakte Gusulan adalah tempat untuk para pembudiya yang suka membaca buku, karena sejarah yang panjang tentu saja banyak buku buku di sana.

Di dalamnya, jumlah guru dan siswa yang digabungkan kurang dari seribu. Jumlah ini terlalu kecil dibandingkan dengan beberapa ratus juta populasi Kerajaan Tianxiang. Ini berarti bahwa hanya mereka yang layak, yang memiliki bakat tingkat tinggi, akan memiliki kemungkinan dan kualifikasi untuk memasuki tempat ini untuk belajar.