“Sas, kamu jujur sama aku, kamu ada apa sama Andi?”, tanya Tyas tiba-tiba.
“Nggak ada apa-apa Yas. Beneran!”, jawabku.
“Tapi aku lihat ada sesuatu diantara kalian, kamu suka kan sama dia?”, tanya Tyas semakin memojokkanku.
Aku hanya diam mendengar pertanyaan dari sahabatku itu. Aku sendiri tidak punya jawaban bagi pertanyaannya. Aku memang menyukai Andi, bahkan jauh lebih dari perasaan suka.
Tiba-tiba orang yang kami bicarakan masuk ke kelas kami. Tapi dia malah mengajak Tyas keluar tanpa berbicara padaku. Aku hanya memandangi mereka saling berbicara dari dalam kelas tanpa bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Tak lama Tyas kembali ke kelas, tanpa Andi. Rupanya Andi memilih untuk langsung kembali ke kelasnya, tanpa berpamitan padaku. Tyas tidak bicara apapun padaku saat kembali ke kelas. Tidak berapa lama dia pun keluar lagi dan meninggalkanku di kelas. Aku merasa ada yang aneh diantara mereka. Sepertinya ada yang mereka rahasiakan dariku.
***
“Anak-anak, besok kita ada jam tambahan renang!”, kata Pak Fauzi, guru olahraga kami.
“Jam berapa Pak?”, tanya Ayik.
“Jam 3 sore sudah harus kumpul di kolam renang. Kalian akan gabung dengan kelas 9D”, tambah beliau sembari mengakhiri pelajaran hari itu.
“9D?”, gumamku. Bukankah itu kelas Andi? Itu berarti aku akan bertemu dengannya di luar jam sekolah. Betapa menyenangkannya bisa bersamanya di luar jam sekolah. Aku jadi tidak sabar menunggu besok tiba.
***
“Ji, aku nanti pulang ke rumahmu ya. Males pulang ke rumah, nanggung habis gitu balik lagi”, kata Tyas.
Kebetulan rumah Puji memang dekat dengan kolam renang itu.
“Eh, aku juga deh”, sahutku.
“Boleh, semua boleh kok main ke rumahku”, jawab Puji.
“Udah bawa baju renangnya sekalian?”, tanya Puji.
“Udah donk”, sahut kami kompak.
Aku memang tidak bisa berenang. Tapi bukan itu yang membuatku antusias mengikuti pelajaran renang ini. Andi, aku hanya ingin melihatnya. Sejak hari itu, kami tidak sedekat dulu. Sepertinya dia selalu menghindariku. Dia bahkan jarang bermain ke kelasku, dia tidak lagi berbicara denganku. Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Seolah ini adalah teka-teki yang ingin ku cari jawabannya.
Saat di kolam renang mataku mencari satu sosok yang aku rindukan. Tapi rupanya dia belum datang. Pelajaran renang pun dimulai. Di kolam aku melihatnya. Entah darimana dia datang, tiba-tiba dia sudah ada di dalam kolam. Rupanya dia bisa berenang. Dan itu semakn membuatku kagum padanya. Atau memang aku yang selalu kagum padanya. Kelebihan lain dari dirinya, dia adalah salah satu keeper di tim futsal sekolah kami.
“Cel, pulang bareng nggak? Rumah kita kan sejalan”, tanya Andi tiba-tiba.
“Ehm, boleh”, jawabku.
“Nanti kalau kamu udah selesai ganti baju, samperin aku di gazebo atas ya”, tambahnya.
“Iya”, sahutku.
Setelah aku ganti baju, akupun mencari Andi di gazebo atas. Pemandangan yang anehpun terlihat. Dia ada diantara kumpulan tas para cewek sekelasnya. Padahal tempat para cowok sekelasnya bukan disitu. Akupun menghampirinya.
“Eh, kamu udah selesai?”, tanya dia saat melihatku.
“Iya”, jawabku.
“Tunggu bentar ya”, tambahnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Puzzle Cinta Sassy
RomanceBercerita tentang kisah cinta anak SMP yang katanya masih cinta monyet. Sassy dan Andi. Dua anak manusia yang berbeda sifat dan karakter. Dipertemukan dan dipisahkan atas nama takdir. Akankah kisah cinta mereka menjadi cinta yang sejati? Atau hanya...