Sweet Auntum

216 16 5
                                    

Helaian merahnya berkibar tertiup angin musim gugur, bersamaan dengan itu pula beberapa daun momoji yang sudah menguning berjatuhan, membuat sepasang netra seindah lautan mengerjap tak percaya akan pemandangan indah gadis bersurai merah dihadapannya.

Mendekat pelahan dengan langkah kaki kecilnya, kini sang gadis sudah berada dihadapan anak laki-laki yang jauh lebih pendek darinya. "Ayo, Minato kun ..." ucapnya riang sambil memberikan uluran tangannya dan cengiran khas pada anak laki-laki yang masih saja terdiam.

Menunduk pelan dengan iris birunya yang agak berkaca-kaca, sang anak laki-laki yang tidak lain adalah Minatopun menjawab. "Aku tidak mau! Jika aku kesana pasti mereka akan menertawaiku karena tinggi badanku," ucapnya setengah kesal sambil mengembungkan pipinya lucu.

Sang gadis tertunduk lesu dan menarik uluran tangannya saat mendengar sang sahabat tidak mau bermain dengan teman-teman yang lainnya, lalu saat sebuah ide tiba-tiba melintas ia langsung kembali tersenyum riang. "Kalau begitu, bagaimana kalau kita main dengan Kurama saja?" ucapnya lagi sambil menarik tangan Minato dan berlari menuju kandang anjing tempat Kurama, sang anjing tinggal.

Minato tersentak dan kerena tidak siap ia ikut terseret lari sang gadis yang cukup membuatnya kewalahan. "Pelan-pelan Kushu chan," ingatnya pada sang gadis yang sepertinya lupa kalau sang sahabat berkaki lebih pendek dan agak sulit menyeimbangi larinya.

"Ups, lupa ... gomennasai Minato kun ..," Kushina memelankan langkahnya dan berbalik menghadap Minato yang kini sedang mengatur nafasnya, "A-ano, daijobu ka?" ucapnya dengan khawatir saat melihat sang sahabat yang masih ngos-ngosan.

Menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan, Minato yang sudah bisa menormalkan nafasnya pun tersenyum saat melihat raut khawatir yang terpancar dari netra violet bulat sang sahabat. "Daijobu yo, ayo kita ke sana. Kita main sama Kurama," balas Minato riang sambil mengenggam lembut pergelangan Kushina dan melanjutkan berjalan dengan kali ini Kushina yang di belakang Minato.

Kushina tersenyum melihat tubuh lebih pendek di hadapannya yang kini sedang menarik pergelangan tanggannya lembut. "Minato kun, kita teman kan?" tanya Kushina tiba-tiba.

"Tentu saja," balas Minato tanpa sedikitpun menoleh pada Kushina yang kini sedang menatap lekat punggungnya.

"Selamanya?"

"huum, selamanya ... aku dan Kushu chan akan berteman dan terus bersama!"

"janji?"

"janji!"

Dan merekapun kembali menyusuri jalan setapak ditemani dengan guguran daun momoji yang sudah menguning, tentunya diselingi dengan canda tawa khas anak-anak tanpa tahu bahwa ikatan persahabatan mereka akan berubah seiring dengan berjalannya waktu dan perasaan yang mulai timbul di hati keduannya.

Auntum
Minakushi (AU)
Disc©Masashi Kishimoto

Kushina merenggut kesal, dengan tajam netra violetnya ia arahkan pada seorang pria pirang yang kini sedang kewalahan menghadapi para gadis yang sedang berkerumun di sekelilingnya. Keningnya pun refleks mengernyit saat sang pemuda dengan senyumannya melambaikan tangan ke arahnya yang takpelak membuat beberapa gadis menjerit, dan demi apapun itu Kushina bertartruh bahwa suara teriakan itu sangat menggangunya---ah, lebih tepatnya beberapa orang yang sedang berada di kantin saat ini.

"Apa-apaan itu? Dia sengaja ya, huh?" sungutnya sambil mengaduk-ngaduk orange juice yang sudah ia pesan sebelumnya, "ini sungguh membuang-buang waktu," keluhnya saat dirasanya ada tangan halus yang kini bertengger manis dibahunya.

Minakushi StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang