"Pak!" panggil Rema dari depan pos satpam, namun tak ada sahutan dari dalam
"Pak Har!" Rema sedikit menaikkan nada suaranya sambil berjinjit mencoba sedikit mengintip keadaan di dalam
'Sepertinya Pak Har tidak ada di dalam. Atau mungkin Beliau tertidur?'
"heh!" sebuah tangan kekar menyentuh pundak Rema
Seketika Rema terlonjak kaget "astagfirullah!" Rema menolehkan kepalanya cepat dan mendapati Pak Har yang tengah menatapnya heran
"Pak Har, ngagetin aja" Rema mengelus dadanya
"kamu ngapain berdiri disini?" dahi Pak Har berkerut, dan seketika Rema tersadar dengan tujuannya
Sejak bel pulang sekolah yang berdering 10 menit yang lalu, Rema langsung cepat cepat menuju pos satpam untuk mengambil sepedanya yang ia titipkan kepada Pak Har
"saya anak yang tadi telat, Pak" Rema menggigit bibir bawahnya
'Oh astaga, benar benar sebuah kalimat perkenalan yang hebat'
"lalu?" nyali Rema langsung menciut saat tatapan tajam Beliau 'menusuk' matanya
"eng.. Saya mau ambil sepeda saya, Pak" terdapat jeda selama beberapa detik yang membuat Rema gugup, sebelum akhirnya Pak Har menjawab "ohh sepeda?, tunggu sebentar biar Bapak ambilkan"
Rema langsung bernafas lega saat Pak Har berlalu untuk mengambilkan sepedanya
Sambil menunggu, Rema merogoh ponsel di saku seragamnya dan membuka aplikasi chat, ternyata terdapat sebuah pesan dari sahabat kecilnya dan pesan itu sudah masuk sejak sebelas menit yang lalu
[personal chat]
Ansell Arian Rendra
RemaAnsell Arian Rendra
Woy!Ansell Arian Rendra
Lo dimana?Ansell Arian Rendra
Lo pulang sama siapa?Ansell Arian Rendra
Sama gue ya? 😁Rema menyernyit, 'tumben dia ngajak pulang bareng' pikir Rema
"nah, ini sepeda kamu, tapi jangan dinaikin, stang nya rusak, mau Bapak perbaiki tapi nggak ada alatnya disini" ucap Pak Har sambil menyerahkan sepeda coklat Rema yang nampak mengenaskan
"ahh, iya Pak terima kasih banyak" Rema memberikan senyum semanis mungkin meski saat ini hatinya dongkol saat mengingat pengendara motor itu
'Terus gue pulang gimana?!' Rema menghela nafas dan menatap sepadanya nanar
"Bapak masuk dulu ya" suara berat Pak Har menyadarkan Rema dari lamunannya "iya Pak, silahkan, sekali lagi terima kasih banyak"
Drrtt... drrrttt.....
Rema melihat layar ponselnya dengan malas, namun seketika ia tersenyum sumringah"halo An!" sapa Rema ceria
"lo dimana? Kenapa lo nggak bales chat gue?" terdengar nada kesal dari seberang sana