Author's POV
19.43 malam
Taeyong menghela nafas.
Saat ini dia sedang ada di sebuah restoran yang dekat dengan gedung Jung corp.
Jaehyun yang mengundang mereka untuk makan malam bersama dalam rangka 'welcoming' terhadap asisten barunya.
Mark dan Haechan tengah asik membolak-balikkan halaman menu sementara ada 2 orang yang belum Taeyong kenal.
Mata Taeyong bergerak gelisah. Terasa canggung di pertama kali acara perkumpulan divisi satu ruangan kerjanya.
Namun beberapa saat kemudian, aroma parfum memabukkan memenuhi indra penciuman Taeyong, membuat si pemilik indra menegok ke arah pintu masuk restoran.
Disana, Jung Jaehyun, berdiri dengan karismanya. Membuat seisi restoran menegok sebentar siapa pemilik aura intimidasi namun elegan itu.
Jaehyun tersenyum kecil, melihat lima co-workernya sedang berdiri dan membungkuk 90 derajat; memberi hormat terhadapnya.
Setelah melihat bosnya sudah duduk, Taeyong pun duduk disusul oleh pekerja lainnya kemudian mereka mulai berbicara satu sama lain.
"Taeyong, namamu kan?" ujar tiba-tiba seorang pemuda yang kurus namun wajahnya cantik.
Dengan malu-malu Taeyong berdiri kemudian memperkenalkan dirinya kembali. Untungnya dua pemuda yang belum Taeyong kenal namanya lumayan ramah dan menanggapi Taeyong dengan baik.
"Aku Ten, divisi marketing dan ini Johnny..." Ten berhenti sebentar kemudian menyikut bahu Johnny, yang malah asik melihat menu untuk dipesan.
"A-ah iya, ini. Aku Johnny, divisi marketing juga." gagap pemuda bercollar bone tegas.
Jaehyun menyipitkan mata, memperhatikan Taeyong yang sedaritadi menyelipkan rambut poninya ke belakang telinga yang terus jatuh ke depan.
Tanpa Taeyong sadari, Jaehyun tersenyum tipis.
"Sudah cukup basa-basinya, pesan lah apa yang kalian inginkan."
•°•°•°•
Meja bundar yang dikelilingi 5 orang sudah terisi dengan berbagai piring kotor dan botol-botol hijau alkohol.
Johnny dan Ten sudah saling berpelukan entah sejak kapan sedangkan Mark dan Haechan bermain game di ponselnya dan tertawa satu sama lain.
Jaehyun meneguk sedikit soju yang ada di gelasnya dan kembali melirik Taeyong.
Entah apa yang merasuki pikirannya tapi Taeyong terlihat begitu cantik malam ini.
Taeyong sudah setengah tertidur, dengan tangan kurusnya yang menopang kepalanya, dia berusaha sadar agar tidak terlihat mabuk.
Rahang Jaehyun mengeras, tangannya terulur untuk menyentuh lengan Taeyong dan kemudian wajahnya mendekat.
Taeyong hanya mengerjap tak sadar. Dengan mata yang setengah terbuka, dia menatap Jaehyun intens.
Taeyong terkekeh dan menepuk-nepuk pipi Jaehyun, membuat Jaehyun sadar.
Apa yang hampir kulakukan?, batin Jaehyun sambil menjauhkan diri dari Taeyong, bersandar kembali ke kursinya dan berdeham memperhatikan sekitar.
Sekarang kepala Taeyong sudah ditumpukan pada meja. Jaehyun melirik gelas Taeyong, penasaran sudah berapa gelas yang ia minum sampai semabuk ini.
Jika diingat-ingat kembali, Taeyong baru saja meneguk 2 gelas.
Sang bos hanya tertawa pelan sambil memanggil pelayan untuk meminta bill.
•°•°•°•
to be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BET; Jaeyong [Discontinued]
Humor"Kenapa kau keras kepala sekali?," Taeyong menatap pemuda di hadapannya dengan tajam. "Jawabannya sederhana, hyung. Aku yang dominan di sini." Taeyong tercekat. Alih-alih membela dirinya, pikirannya malah kacau dan seketika kata-kata langsung keluar...