9

17 2 8
                                    

-Awalnya ku ingin mengajakmu jalan bersama namun mengapa seseorang mengacaukannya-

*****

Awal Februari mendatang, liburan sudah selesai. Semua mahasiswa menjalankan perkuliahan seperti biasanya.

Saat ini, Andrian sedang ada di ruangan karena dia sedang ada jadwal kelas. Andrian sedang melihat pemandangan di balik kaca jendela nya, dia sepertinya sedang melamun karena ingat dengan sosok yang dia ingin temui.

'Apakah aku akan bertemu dengannya?' Gumam Andrian dalam hati.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang sedang mengetuk mejanya.

'tuk tuk' Suara pulpen yang di ketuk di meja.

"Hahh?" Jawab Andrian sambil menghilangkan lamunannya.

"Lu, mikirin siapa sih Rian?" tanya Toni sambil mengangkat alisnya.

"Lu, Ton ah. Bikin kaget aja." Ucap Andrian ketus

"Ya lagian lu ngelamun gitu, gimana kalo madam Meriam yang toktok meja lu?" Ungkap Toni.

"Ah lu nya aja yang agak berlebihan Ton, gua kagak melamun gitu deh." Ngeles Andrian pada Toni

"Halah, biasanya lu kagak ngelamun gitu ah. Ooh gua tau, apa jangan-jangan lu ngelamunin cewek ya?" Umpat Toni

"Heeeem, apaan sih lu Ton?"

"Apaan-apaan, siapa ceweknya? Barangkali gua tau."

"Percuma gua kasih tau namanya juga lu gak bakalan tau."

"Yaelah lu Rian kasih tau aja nama cewek nya siapa?"

Andrian sambil mengeluarkan fotonya berempat bersama dengan Lia, Bela, dan Rizi. Lalu memperlihatkannya pada Toni.

"Ni, ceweknya. Namanya Amalia, lu tau gak?"

"Hmmm, kayaknya gua tau Amalia ini kalo Bela sih gua tau banget."

"Nah coba lu ceritain tentang Amalia?"

"Menurut gua sih, Amalia ini gak seperti Bela. Dia itu anak yang pendiam, gak banyak bergaul dan gak terlalu suka nongkrong, karena dia sambil kerja maka dari itu lah dia gak terlalu suka bergaul dengan teman-temannya. Teman-temannya sih menganggap Amalia ini orangnya aneh, bagi gua sih dia gak aneh. Malah asyik kalo udah akrab, napa lu suka sama Amalia bilang aja kalo lu suka nanti keburu di ambil orang loh, selain itu dia juga mandiri, cantik dia."

"Oooh jadi gitu ya, bagi gua sih dia ini segalanya. thank's ya."

"thank's untuk apa?"

"Segalanya"

"Yaelah lu, santai aja kali. soalnya gua sempet kenalan sama Amalia waktu di perpus. Btw, Amalia ini selalu di perpus loh."

"SERIUS LU?!!"

"Gausah sontak gitu, iya. makanya rajin-rajin lu ke perpus, biar temu tu sama Amalia itu."

"Yeeee, akhirnya gua dapet info thank's ya."

"Yoi kembaliii, kalo lu udah berhasil jadian sama Amalia bagi-bagi PJ ya?"

We Stay Together?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang