Umar Bin Abdul Aziz dan Fatimah Binti Abdul Malik

7.7K 499 3
                                    

Cinta yang didasari ketaatan karena Allah, akan tumbuh abadi jika dibandingkan dengan cinta karena alasan lainnya, terlebih karena alasan paras dan harta yang sewaktu-waktu akan hilang.

Cerita romantis lainnya datang dari sahabat Rasulullah yang paling tegas dan terkenal dengan kegagahannya yakni Umar bin Abdul Aziz. Beliau menikah dengan perempuan cantik dan baik akhlaknya bernama Fatimah binti Abdul Malik.

Dua pasangan yang sama-sama berasal dari keluarga bangsawan, dan sama-sama memiliki perangai yang baik ini kisahnya terkenal sepanjang sejarah kota Damaskus.

Jika dilihat dari latar belakang dua keluarga pasangan ini, banyak yang mengira bahwa keluarga mereka akan hidupbbahagia dengan gelimang harta hingga mereka tua. Namun kenyataannya tidak seperti itu.
Ketakwaan Umar terhadap Allah, membuat ia dengan tegas memutuskan untuk membaktikan seluruh harta, waktu, dan tenaganya untuk negra dan untuk umat yang dicintainya.

Ia menyerahkan semua kekayaannya pada Negara, dan membawa serta Fatimah binti Abdul Malik untuk tinggal di sebuah gubuk kecil bersamanya. Ia mengajarkan pada kita semua bahwa kedudukan tertinggi dalam sebuah pemerintahan, tak lantas membuat seorang pemimpin harus bermewah-mewahan dengan harta.

Dan Fatimah mengajarkan pada kaum perempuan, tentang kepatuhan terhadap suami, tentangmendukung sepenuhnya apa yang menjadi keputusan suami dalam jalan dakwah.

Dan satu lagi pelajarannya adalah tentang hidup sabar dan ikhlas dalam kesederhanaan bersama suami yang dicintainya.

Diceritakan suatu hari ada seorang wanita datang ke gubuk mereka.
Wanita itu berkata pada Fatimah,
"Alangkah baiknya bila Anda menyingikir dari pandangan tukang batu itu. Sebab ia selalu melihat ke wajah Anda"

Fatimah kemudian tersenyum dan menjawab pada wanita tersebut.
"Tukang batu itu adalah suamiku sang Amirul Mukminin."

Kedua pasangan ini mengajarkan bahwa harta bukanlah segalanya, hidup akan tetap bahagia meski mereka harus melepaskan segala keberlimpahan harta yang dulu pernah mereka miliki untuk digantikan dengan kehidupan yang jauh lebih sederhana dari kehidupan biasnaya. Tidak terhitung seberapa sering mereka mengalami kejadian tidak memiliki uang sepeser pun.

Fatimah dan umar mengalami hidup dengan hanya memiliki selehai gaun, baju umar yang sudah memiliki tambalan tidak membuatnya malu, justru itu membuanya bangga dengan Umar.
Karena kualitas seorang pria tidak diukur dari baju yang ia kenakan, tetapi lebih kepada apa yang telah ia lakukan untuk orang lain.

Setelah Umar wafat, Fatimah dinikahi oleh seorang bangsawan kaya. Namun bagi Fatimah kebahagian yang ia alami bersama Umar tidak akan tergantikan oleh sebesar apapun uang yang diterimanya.

Hidup sederhana atas dasar ketaatan kepada Allahlah yang sejatinya membuat mereka hidup bahagia hingga hari tua.

Cinta Romantis Di Zaman RasulullahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang