30

10.8K 872 71
                                    

- Part ini adalah lanjutan part 21. Mungkin bagi kalian yg udah lama mengikuti cerita ini atau baru aja, bisa baca part tersebut karena ini lanjutannya..

Happy reading





Ruangan bersih dan bau khas antiseptik mengelilingi Jin sekarang. Benar. Ia sedang terbaring lemah dan di rawat karena kecelakaan bersama Jaemin. Sialnya ia tertangkap saat melarikan diri dari anak buah suruhan Jaemin.

 Sialnya ia tertangkap saat melarikan diri dari anak buah suruhan Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mengerjapkan matanya perlahan. Sekujur tubuhnya linu dan setiap inci tulangnya terasa sakit. Perban melilit luka di kepala dan kakinya. Ia tersadar bahwa ruangan ini terisi oleh dua pasien, yaitu dirinya dan Jaemin. Jaemin tertidur di bed sampingnya, terlihat alat bantu pernafasan terpasang disana. Jin berfikir, apa yang ia lakukan sampai-sampai Jaemin terkapar seperti itu.

Mendengar pintu terbuka, ia segera menutup matanya berpura-pura tidur. Masuklah tiga orang, dokter, suster dan salah satu anak buah Jaemin. Dokter dan suster itu lalu memeriksa mereka berdua.

"Bagaimana kondisi mereka dok?" kata anak buah Jaemin memecah keheningan.

"Untuk saat ini kondisi pasien Kim Seokjin mulai membaik namun kita harus menunggunya sampai sadar. Tapi untuk pasien Na Jaemin masih dalam keadaan koma" jawab dokter sambil mengganti kantong infus keduanya.

"Bagaimana mungkin koma dok, ketika dibawa kemari Tuan Jaemin hanya luka-luka dan masih sadar bukan?"

"Waktu kami mencoba menanganinya, tiba-tiba tekanan darahnya menurun drastis dan tingkat kesadarannya tidak sampai 30%. Ada pendarahan hebat di organ dalam akibat kecelakaan. Kami sudah berusaha agar pasien tetap bertahan"

"Berapa lama keadaan seperti ini dok?"

"Kita tunggu perkembangannya dalam seminggu ini. Sedikit demi sedikit keadannya kini sudah mulai membaik walau sedang koma. Kalau begitu saya tinggal dulu, masih banyak pasien lain yang harus saya tangani" ucap dokter itu.

"Terima kasih dok"

"Maaf pak, saya hanya ingin memberi tahu bahwa untuk baju dan barang pasien yang lain, sudah saya letakkan di lemari sana" kata suster itu menunjuk sebuah lemari di sudut ruangan.

"Baik sus, biar nanti pegawai lain yang mengambilnya" suster itu mengangguk dan keluar bersama dokter.

Suara ponsel dari jas anak buah Jaemin terdengar. Ia memandang nama si penelpon dan gugup seketika. Ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Dengan perasaan takut ia "terpaksa" mengangkat telpon itu.

"Se-selamat pagi Tuan"

"......"

"Maaf Tuan tapi saat ini Tuan Jaemin belum bangun dari komanya"

"......"

Mendengar suara cacian di sebrang sana, ia hanya bisa menutup matanya kasar.

"Saya akan memesan tiket kesana Tuan. Sekarang juga saya akan berangkat"

Psychopath; Taehyung -kth- [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang