LIGHT GREY
SoonHoon au, warn!smut, bxb, twoshoots.
.
.
Air conditioner di kamar apartemen sepertinya tidak cukup dingin untuk menghentikan keringat yang mengucur dari pelipis Soonyoung.
Ia baru saja pulang dari pekerjaannya yang melelahkan, menciptakan koreografi. Itu tentunya tidak mudah. Ia harus mengatur gerakan juga posisi. Ada totalnya 12 orang yang berada dalam tanggungan.
Lelaki itu merebahkan tubuhnya di atas kasur, membiarkan kaos penuh keringat masih melekat.
Sejujurnya sangat tidak enak bila tidur dengan pakaian basah, tapi Soonyoung sudah memejamkan kedua matanya.
Alasan? Penat.
Hanya itu.
Mungkin ia akan membiarkan kesadarannya jatuh untuk sebentar, bangun di tengah malam karena janggal, baru mengganti setelan.
Dalam kondisi berbaring dan hampir terlelap, tiba-tiba ia mendengar suara tombol kunci apartemen. Kedengarannya seseorang tengah mencoba masuk ke dalam kamarnya.
Soonyoung langsung beranjak dari ranjangnya dan terduduk. Matanya menatap pintu kamar sayu, memandangi kehadiran seseorang di ambangnya.
"Keberatan bila aku menginap?" sapa laki-laki itu, bersandar pada kusen.
Ia tengah mengenakan jeans- robek di bagian lutut dan paha, juga kaos berwarna hijau toska, ditutup dengan jaket kulit. Surainya dipotong lebih pendek dan dicat putih keabu-abuan.
"Kau tampak lebih... maskulin," balas Soonyoung sambil mengerutkan dahinya.
"Ku anggap itu sebagai pujian," ujarnya kemudian menutup pintu dan bergegas menghampiri kekasihnya, "Aku hanya ingin menyaingimu."
Soonyoung terkekeh. Lelaki yang baru saja tiba itu memang kekasihnya. Hanya dia yang Soonyoung percayai soal kombinasi kunci apartemennya.
Agar dia bisa masuk kapan saja.
"I have a present for you," bisiknya di telinga Soonyoung.
Sekali lagi Soonyoung terkekeh. Walaupun ia kelelahan selepas kerja, kekasihnya selalu bisa membuatnya bersemangat.
Lihat saja, bahkan Soonyoung mampu menopang tubuh lelaki itu di atas pahanya. Kedua tangannya melingkar posesif sementara ia menatap manik sang lelaki kagum.
"Can I see my present, Lee Jihoon?"
Jihoon memamerkan sebuah seringai menggoda seiring mendorong Soonyoung hingga jatuh menimpa permukaan kasur.
"It's my pleasure."
Soonyoung masih menatap kekasih laki-lakinya yang tengah berada di atas, duduk di atas perutnya.
"Kau memintaku untuk menidurimu sekarang?"
"Mencium- bukan meniduri," ralat Jihoon.
"Tidak masuk?"
Jihoon menggeleng lagi sebagai balasan sementara Soonyoung mencoret beberapa opsi yang akan dilakukan dalam benaknya.
"What kind of present?" tanya Soonyoung sambil membalik keadaan mereka.
Lelaki itu berada di bawahnya sekarang, menatapnya dalam diam.
"Kau tidak ingin mengatakannya padaku?"
Jihoon hanya tersenyum sebagai jawaban, membuat sang kekasih makin penasaran saja.
"Apa kau baru kembali dari studio? Pakaianmu terlihat basah," protes Jihoon.
Soonyoung tersentak. Ia sontak mundur dan turun dari ranjangnya, meraba-raba kaosnya yang memang basah oleh keringat.
"Kalau kau ingin melakukannya, setidaknya bersihkan badanmu terlebih dahulu."
.
.
.
To be continued
Eum, ini pelampiasan greget di tengah malam.
Ntar lanjut chapter berikutnya.
Kategorinya ringan, sih plotnya, pelipur lara di sela plot-plot rumit di sebelah -,-
KAMU SEDANG MEMBACA
[~] Palette of Desire | Seventeen
Fanfictionseventeen smut fics collection; idk why I make this warn! smut, bxb pitike17©2018