A GLIMPSE OF SUNSHINE
JiCheol, fluff, BxB
.
.
.
Ketika seorang Lee Jihoon mengerjap, sinar matahari tak langsung mengarah padanya. Telusupan cahaya itu terhalang oleh seorang lelaki yang tengah berbaring di hadapannya. Sejak semalam, Jihoon tidur dalam pelukannya. Ia tidak sedang mengenakan apapun selain selimut dengan tone warna cerah, namun lelapnya sama sekali tak terusik. Rengkuhan erat yang ia terima membantu mengantarnya pada mimpi indah.
"Seungcheol," panggil Jihoon dengan suara bangun tidurnya, campuran serak dan hilang.
Perlahan yang dipanggil ikut terjaga. Ia melonggarkan pelukannya dan menciptakan sedikit jarak di antara mereka.
"Hum?" sahut Seungcheol.
"Sudah pagi. Tidakkah kau ingin bangun dan pergi keluar kamar?"
Seungcheol tersenyum tipis lalu kembali mengeratkan pelukannya pada Jihoon. Mereka berdua adalah kekasih sejak beberapa hari yang lalu, sejak Jihoon menerima pernyataan Seungcheol dengan jawaban positif. Ini kali pertama Jihoon bermalam di tempat sang kekasih.
"5 menit," tawar Seungcheol yang sudah memejamkan kedua matanya kembali.
"Aku harus pulang sebelum dicurigai teman sekamarku," balas Jihoon.
Sebenarnya itu hanya alasan saja. Wajahnya kembali memanas, sama seperti semalam ketika Seungcheol memperlakukan tubuhnya bak porselen, menjamahnya dengan hati-hati dan penuh kekaguman.
Matahari sudah terbit sekarang, namun posisi mereka asih berada di tempat yang sama. Jihoon masih dapat merasakan tubuh polos mereka saling bersentuhan. Sesuatu yang tidak ia dapatkan setiap saat.
"Seungcheol, tidakkah kau merasa— eum, aku tidak ingin terlalu lama di atas ranjang," ungkap Jihoon secara implisit.
"Belum 5 menit," balas Seungcheol tak acuh.
Jihoon menggigit bibirnya sendiri frustasi. Ia hanya merasa bersalah karena terlalu lama bersantai di rumah kekasih. Padahal biasanya, pasangan akan bangun lebih dulu untuk menyiapkan sarapan. Dirinya terlalu kikuk untuk sekedar melepaskan diri dari pelukan yang diberikan Seungcheol.
"Apa kau tidak lapar?" tanya Jihoon, sebuah bujukan terselubung agar Seungcheol berhenti memeluknya.
Namun apa yang didapatnya malah tidak sesuai dugaan. Seungcheol memang membuka kedua matanya, namun ia beranjak ke atas Jihoon, menahan tubuh dan wajahnya agar tidak menindih sang kekasih..
"Jika kau bertanya soal itu, maka jawabannya iya," balas Seungcheol dengan suaranya yang juga serak.
"B-bukan itu yang kumaksud," elak Jihoon. Kedua pipinya sudah memerah ketika Seungcheol menatapnya lekat-lekat.
"Kalau itu yang kumaksud, apakah kau mau melakukannya lagi?"
Jihoon memalingkan tatapannya ke arah jendela. Tirai memang masih menutupinya, namun kamar itu tidak sepenuhnya gelap berkat ventilasi udara.
"Aku..," Jihoon menggantung ucapannya, dilema.
"Tidak ada bekas apapun yang bisa dilihat orang. Aku menjauhi bagian lehermu dan hanya melakukannya pada dada ke bawah saja."
"Tidak perlu mengatakannya sejelas itu," balas Jihoon. Entah angin apa yang membuatnya begitu tersipu sekarang.
Seungcheol terkekeh pelan. Ia menyingkir dari atas Jihoon dan turun dari ranjang, memakai sebuah boxer miliknya yang tergeletak di lantai karena kegiatan semalam.
Jihoon menarik selimut sekaligus merapatkannya untuk menutupi pundak hingga ujung kakinya. Pandangan matanya mengikuti ke mana Seungcheol berjalan. Lelaki itu hanya berputar ke sisi ranjang satunya dan duduk di sebelah Jihoon.
"Kau tahu hal yang biasa dilakukan pasangan setelah mereka bangun tidur?" tanya Seungcheol. Ia masih memasang senyuman di bibirnya.
"Morning kiss?" tebak Jihoon disambut pemangkasan jarak antara wajah mereka.
Setelah anggukan singkat, Seungcheol langsung menempelkan bibirnya pada milik Jihoon. Sebuah ciuman yang bersahabat, terasa lembut dan hangat di saat yang bersamaan. Jemari Seungcheol berada di tengkuk Jihoon, mengusapnya pelan. Sang kekasih mencengkram selimutnya gugup. Namun di tengah ciuman mereka, Seungcheol berhenti menyusuri tengkuknya dan beralih menggenggam kedua tangannya.
Seungcheol ingin memastikan bahwa Jihoon tidak merasa gugup di dekatnya, apalagi saat kegiatan seintim ini. Ia ingin kekasihnya merasa nyaman. Ciuman barusan hanya terjadi selama beberapa detik. Jihoon belum cukup berpengalaman untuk melakukan yang lebih lama.
Tangan mereka masih bertaut saat pernyatuan bibir telah berakhir.
"Good morning—,"
Seungcheol mendaratkan sebuah kecupan di dahi Jihoon sebelum menutup morning kiss-nya, membuat Jihoon semakin merona karena mengalami sebuah pengalaman pertama yang mendebarkan.
"—my sunshine."
—end.
Dibuat karena... ceritanya... Pitik sedang nostalgia SEVENTEEN jaman 2015-2016 dan seberapa banyak versi dari lagu Adore U yang sudah mereka remix sepanjang karir.
Adore U itu emang banyak banget remix-annya menurut Pitik, Mansae juga. Bahkan dulu semasa awal nge-fans sama SEVENTEEN sampai lupa nadanya.
Pas nostalgia, eh, kepincut lihat video-video rekomendasi, terus sampai pada video HipHop Team pas nyanyi Sukyeo di KCON LA 2018. Di sana Seungcheol kan hawt banget.
Terus nonton video tentang Seungcheol, eh, dibahaslah ship-ship yang terkenal, di antaranya: JeongCheol dan JiCheol. Terus keinget JiCheol pernah duet lagu Good Morning.
JADILAH CERITA PENDEK INI!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[~] Palette of Desire | Seventeen
Fanfictionseventeen smut fics collection; idk why I make this warn! smut, bxb pitike17©2018