happy reading~~
kalau ada typo. Maafkan.
Sudah beberapa hari ini baejin selalu merasa diperhatikan oleh seseorang.
Anehnya, setelah di menoleh untuk mencari tahu siapa yang sedang melihatnya, ia tidak menemukan siapapun. Semuanya sedang sibuk dengan urusannya masing-masing.
'apakah itu hanya perasaanku saja ya?' batin baejin
Sedangkan di sudut ruangan tersebut terdapat dua manusia yang sedang berbisik-bisik
"heh.. kalau kau hanya memandangnya saja. kapan akan ada kemajuan bodoh!" kata laki-laki yang lebih kecil
"duhh hyung.. kau tahu kan.. aku takut kalau dia akan menolak melakukan skinskip denganku di depan orang banyak. lagi pula, aku masih ragu apakah ini waktu yang tepat..?" kata laki-laki bernama Guanlin
"kau laki-laki bukan sihh? Masa seperti itu saja takut. Kau harus berjuang doang. Kalau ditolak ya maju lagi. Kalau ditolak bukan berarti tidak suka, hanya saja sebagian besar orang menolak karena belum terbiasa. Nah.. kau harus membiasakan dirinya" omel jihoon panjang dan di dengarkan dengan baik guanlin yang sedang kebingungan dengan masalah cintanya.
"kau benar hyung. Aku harus berusaha kalau mau cintaku terbalas"
"bagus.. kau harus bergerak cepat sebelum ada yang merebut. belakangan ini dia sangat dekat dengan minhyun hyung dan ohh.. jangan lupakan kang daniel.. Lagi pula sepertinya ia sudah merasa bahwa ada yang sedang memperhatikannya. Jangan buat dia merasa berhalusinasi terlalu lama. Dia bisa berpikir bahwa dia gila... hahahaha" kata jihoon sambil tertawa keras
"dia lucu sekali setiap kali bertingkah seperti tadi.. hahahaha" lanjut jihoon
"hyung! Jangan memperhatikannya terlalu lama. Dia miliku!!"
"aigoooo.. yayaya. Tuan lai. Dia milikmu" kata jihoon sambil beranjak pergi
Sementara kedua orang tersebut tidak menyadari bahwa baejin memperhatikan mereka berdua dari pantulan cermin dari tempat ia duduk. Apalagi melihat jihoon hyung yang tertawa sambil memukul guanlin. Sepertinya mereka sedang asik dengan dunia mereka sendiri. Entah kenapa timbul perasaan iri dan rasanya ingin berada di posisi jihoon saat ini.
Baejin sendiri merasa dirinya mulai aneh setelah guanlin tidak sengaja mencium hidungnya. Matanya tidak berhenti mengikuti kemana guanlin pergi dan bahkan ia sampai mengetahui berapa lama waktu yang guanlin habiskan pada saat mandi.
Hm.. otw bucin -author
'apa aku menyukai dia??' tanya baejin dalam hati.
Jujur aja.. setiap kali melihat guanlin asik mengobrol dengan yang lain, tanpa sadar baejin mulai membandingkan dirinya dengan orang tersebut dan berujung dengan mood yang memburuk.
'apa segitu asiknya ngobrol dengan jihoon hyung? Tidak asik ya kalau mengobrol denganku'
'kapan guanlin akan tertawa seperti itu kalau lagi ngobrol denganku?'
'guanlin menghabiskan waktu banyak dengan daehwi hari ini.. mereka melakukan apa aja? kenapa lama?'
'kenapa noona itu selama menempel apa guanlin.. tapi noona itu gak akan bisa meluk guanlin kayak aku meluk dia. Wekk'
Dan pikirkan itu muncul lagi waktu baejin liat guanlin ngobrol sama jihoon hyung
'setelah kejadian aku membangunkan guanlin. Dia semakin lengket dengan jihoon hyung. Apa dia tidak suka ya kalau aku terlalu dekat dia.. hmm..' Baejin tampak berpikir keras walaupun tampang yang dipasang saat ini seperti sedang melamun.
Ia juga tidak menyadari bahwa guanlin sudah berpindah tempat duduk ke sampingnya.
"emm.. h-hyung.." guanlin membuka pembicaraan..
"...." Tidak ada sautan dari baejin karena berkutat dengan pikirannya sendiri
"hyunggg.. kau baik-baik saja?" guanlin mulai terlihat khawatir. Baejin tidak bergerak sama sekali
"...."
"bae jinyoung hyung! Yah!" guanlin agak berteriak
"astaga!! Guan! Apa sihhh. Bikin kaget" kata baejin sambil mengusap dadanya.. sedetik kemudian ia memukul lengan guanlin..
"aw... hehehe.. kau terlihat lucu waktu melamun.." kata guanlin cengegesan sambil terlihat gusinya.
'hemm.. ganteng' batin baejin
"A-apa sih.. kau ada perlu apa denganku?" tanya baejin gugup setelah memuji guanlin dalam hati
"Gak papa sih.. hyung kau mau menemaniku mencari sepatu? Ada sepatu yang aku incar" tanya guanlin antusias
"emm.. kapan?" tanya baejin sedater mungkin tetapi sebenarnya dia sangat senang. Padahal biasanya dia malas untuk keluar rumah seperti terakhir kali guanlin memaksanya
"besok?"
"ohh. kalau besok aku ingin..."
"jangan bilang kau ingin pulang ke rumahmu lagi hyung.."
"iya.. hehe kalau besok lusa aku bisa"
"lusa aku tidak bisa hyung., hyung bisa pulang lusanya.. yayaya"
"ajak yang lain saja? kenapa tidak dengan jihoon hyung saja?" lain di mulut lain di hati. sedetik setelah baejin menyarankan hal itu. ia menyesalinya.
"tidak mau.." jawab guanlin
"kenapa? Kau merepotkan saja"
"karena aku maunya bersama bae jinyoung hyung" kata guanlin mantap sambil menatap mata baejin lekat
Deg.deg.deg.deg
'uhhhh.. kenapa dia harus menjawab serius seperti itu.. rasanya jantungku mau meledak' batin baejin
"o-oke.. kalau begitu b-besok lusa saja aku pulang" kata baejin gugup
"yesss.. trima kasih hyung. Jam 10. Aku akan menjemputmu"
"apartemen kita bersebelahan. Apa-apaan menjemput. Hahahha" kata baejin tertawa
Guanlin hanya terdiam melihat baejin yang sedang tertawa..
"k-kenapa?" baejin yang merasa guanlin tidak tertawa bersama akhirnya diam
"hyung.. apakah sudah ada yang bilang kalau kau sangat manis ketika tertawa.." kata guanlin sambil tersenyum gemas.
Baejin langsung menunduk menyembunyikan mukanya yang perlahan-lahan berubah warna itu
"okee semuanya. Waktunya tampil" teriak salah satu staff
"hyung.. ayok" guanlin langsung menarik tangan baejin untuk berdiri
"iya.." baejin reflek menggegam tangan guanlin
Untuk kedua kalinya hari ini. jantung baejin harus berdetak lebih cepat dari biasanya gara-gara maknae group ini.
hehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
aku-kamu-kita ×Pandeep×
Ngẫu nhiênKetika kata 'aku' dan 'kamu' berubah jadi 'kita' Suatu pagi di dorm wanna one.. 'hehh bangsul..! bangun.. udah siang' 'guanlin, hyung! bukan bangsul~~' 'jangan banyak omong. mentang-mentang kita libur, males-malesan lo' .... 'hoii.. minta d kata-ka...