Bon-chap

169 25 1
                                    

huhu makasih comment & votenya


Setelah kejadian di taman mereka berjalan sambil bergandengan dengan guanlin membuat baejin tertawa dengan gombalannya.

"ayo kita kenalan dari awal" kata guanlin yang tiba-tiba berhenti dan otomatis baejin pun berhenti

"hah? Kenapa?" tanya baejin bingung

"gak papa.. hai jinyoung hyung, kenalin aku tarzan" kata guanlin

"hah? Apa sih?" baejin semakin bingung

"tarzandung cintamu sampai jatuh" kata guanlin sambil mengeluarkan cengirannya

"ppfftt.. hahahahaha. Apa-apaan sih. Geli tau gakkk" kata baejin sambil tertawa keras. Guanlin suka melihat baejin tertawa, semakin lucu dan cantik.

"hyung, kau tau tidak.. kau seperti lempengan bumi.."

"hah? Apa lagi sekarang?" kata baejin sambil menghapus air mata akibat tertawa terlalu keras. Menurutnya ini terlalu lucu. Kekanak-kanakan.

"soalnya geser dikit aja bisa gempain hatiku"

"hahahahha.. ya ampun.." baejin tertawa lagi. Antara senang, malu dan tidak percaya, dari mana bocah ini mempelajari gombalan-gombalan itu

"hyung seharusnya kau tersipu.. paling tidak itu yang dikatakan temanku" guanlin berkata sambil memandang baejin datar.

"aigoo.. sudahlah.ayo kita kembali. Sudah tambah malam" kata baejin sambil menggangeng tangan guanlin. Guanlin sangat senang karena pertama kalinya baejin berinisiatif untuk mengandengnya.

00000

"baiklah hyung.. kita sudah harus tidur, besok pagi kau harus naik bisa kerumahmu"

"iya.. selamat malam guan"

"selamat malam hyung.. trima kasih buat hari ini hyung. Aku sangat senang.. hehehe. Tidur yang nyenyak hyung"

Baejin malu, dia hanya mengangguk tidak tau sebaiknya apa yang dilakukan kepada anggota termuda yang sudah berstatus menjadi pacarnya itu. Akhirnya, mereka bergerak kearah pintunya masing-masing dan membuka pintu.

Guanlin baru membuka sedikit pintu,

Cup

Ia merasakan bibir seseorang mengecup pipinya dan berbisik

"terima kasih guan. Aku juga senang hari ini"

Kemudian baejin berlari dan menutup pintu

Guanlin memandang pintu yang telah tertutup itu tidak percaya. Ini pertama kalinya baejin mencium pipinya. Malam itu giliran guanlin tidak bisa tidur karena saking senangnya. Ia sangat bersyukur baejin mau menerimanya dan ia tidak menyangka baejin juga menyukainya..

'apakah baejin benar-benar menyukaiku? Ia tidak pernah menunjukkannya'

'apakah dia hanya tidak enak menolakku? Tapi kenapa sampai mencium pipiku'

'apa dia akan bahagia jika bersama ku?'

'hah..aku akan memikirkannya lagi besok'

000000

Besok paginya baejin sudah bersiap untuk pergi pulang. Ia sudah berpamitan kepada para hyung dan daewhi tapi tidak pada guanlin karena ia masih tidur. Ia tidak tega membangunkannya.

'tapi apa ia akan marah kalau aku langsung pergi saja?'

'lebih baik aku bangunkan sebentar'

"guan.." kata baejin sambil menggoyangkan badan guanlin

"..."

"GUAN" bentak baejin tepat di telinga guanlin

"akkhh.. hyung~~ kau mengagetkan ku.. bisakah kau membangunkanku dengan lembut?" kata guanlin sambil memegang dadanya

"kau sangat sulit dibangunkan. Kalau lembut nanti kau tidak bangun-bangun" kata baejin sambil memajukan bibirnya

"kau bisa memanggilku 'sayang'. Aku akan langsung bangun" kata guanlin diikuti dengan senyum jailnya. Wajah baejin memerah dan memalingkan wajahnya

"a-apa sihh.. tidak mau" kata baejin menahan malu

"hehee. Hyung kau sudah mau pergi ya?"

"iya" kata baejin kembali memandang guanlin dan tersenyum

"aigo. Kau pasti senang mau pulang. sini" ajak guanlin sambil memegang tangan baejin agar tiduran dikasurnya juga

"tidak mau, nanti aku terlambat"

"sebentar aja" baejinpun menurut. Guanlin mengubah posisi tidurnya menjadi berhadapan dengan baejin.

"hyung, kalau nanti aku kangen bagaimana?" kata guanlin sambil membenarkan posisi rambut baejin. Jantung baejin rasanya mau meledak. Wajahnya semakin merah dan matanya berkedip lucu.

"ya ampun hyung, tolong jangan bunuh aku perlahan dengan keimutanmu.. kau terlihat cantik hyung" kata guanlin sambil tersenyum gemas

"guan.. hentikan. Kau membuatku malu. Jangan memujiku terus. Kau terlihat seperti om om mesum"

"iya.. gak papa.. asal sama hyung aja" guanlin menujukan cengirannya

"ihhh.. ogah" kata baejin lucu

"hyung boleh peluk?" kata guanlin sambil merentangkan tangannya

"tidak"

"kenapaa?!" karena tidak mendapatkan respon, guanlin menurunkan tangannya.

"nanti aku jadinya tidak mau pergi" kata baejin malu-malu

"mulai kapan hyung kau jadi pintar membuatku semakin menyukaimu, hm?" Guanlin tersenyum senang memperlihatkan gusinya.

"kemarin" kata baejin sambil membalas senyuman guanlin. Sebenarnya ia sangat malu mengucapkannya.

"hyung tau tidak. Aku bahkan tidak bisa tidur sampai 3 pagi. Saking senangnya. Kau harus bertanggung jawab. Kau membuatku senang kemarin dan sekarang kau harus pergi. Aku akan kesepian pacarku akan pergi." Kata guanlin dengan wajah serius. Kalau serius seperti ini guanlin jadi bertambah tampan.

"b-baiklah kau boleh memeluk" kata baejin malu-malu. Guanlin tersenyum dan langsung merubah posisinya, memeluk baejin dengan ia berada diatas dan menindih baejin.

"duhh.. berat" baejin berusaha untuk melepaskan diri dari guanlin

"sebentar aja hyung" kata guanlin yang kepalanya berada dicengkuk leher baejin. Baejin merinding, suara berat dan napas guanlin menerpa lehernya

"aku akan merindukanmu hyung"

"hei. Ini Cuma sampai besok pagi saja"

"hmm.. baiklah" guanlin menghirup aroma tubuh baejin dan mengecup lembut leher baejin.

'tolong aku..! jantungku rasanya mau meledak' jerit baejin dalam hati.

"s-sudah guan. Nanti aku telat"

"baiklah hyung" guanlin menyudahi kegiatannya dan mendongak memandang wajah hyungnya itu.

"hati-hati dijalan hyung" katanya sambil mencium kening baejin lembut. Baejin merasakan banyak kupu-kupu berterbangan didalam perutnya hingga ke dadanya. Ia sangat senang karena guanlin. sepertinya ia akan sangat merindukan guanlin juga walaupun hanya sehari berpisah.

Hmm.. otw bucin pt.2 – author

Setelah guanlin mencium keningnya. Tanpa sadar kedua tangan baejin terangkat menangkup wajah guanlin.

"terima kasih guan" katanya sambil tersenyum lembut dan guanlin secara otomatis ikut tersenyum dan mengangguk

"ya sudah hyung.. ayo" mereka berdua pun beranjak dari tempat tidur. Guanlin secepat kilat menganti bajunya dan menemani baejin pergi ke halte bus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

aku-kamu-kita ×Pandeep×Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang