Roserio

131 7 0
                                    

"Aku tidak akan memaksamu untuk tetap tinggal bersamaku" Suara berat itu menutup perbincangan dibawah terik sinar matahari, debu jalan raya seolah menjadi saksi suasana berat hati keduanya.

Namja jangkung yang tengah memegangi sebuah payung tempat berteduhnya dengan yeoja yang kini tengah menatapnya dengan tatapan marahnya.

"Aku tahu kau tidak benar-benar mencintaiku sejak awal, Rojje" Limario benar-benar mengakhiri obrolan dengan istrinya dan kemudian menutup payungnya dan melemparkan senyuman pada yeoja yang kini masih mematung memandanginya.

"Managermu sudah menunggu dimobil, pergilah. Good luck Chipmunk" Namja itu lantas langsung pergi, tak mengindahkan keberadaan yeoja yang masih tetap menatapnya bahkan dari kejauhan.

"Apa kau pikir caramu ini keren Lim ?" Akhirnya yeoja itu mengeluarkan suaranya setelah perbincangan yang panjang ia akhirnya mampu mengeluarkan kata-katanya pada suaminya yang kini sudah berada beberapa meter darinya.

Limario memalingkan pandangannya dengan tubuhnya yang tetap mangarah kedepan, "Apa aku bisa terlihat keren dihadapanmu ?" Dengan senyum masamnya Limario melanjutkan langkahnya sembari menenteng payung hitam ditangannya.

'Aku tahu kau menganggapku hanya karena kasihan, kau menerimaku karena kau merasa iba padaku, dan aku tahu ada hati lain yang masih kau jaga. Sehebat apapun kau menyembunyikannya, aku akan tetap tahu.'

Malam menjelang, Limario tengah asyik memainkan laptopnya, bukan suatu kebiasaan ia menyukai bermain video game. Mungkin saja rasa tertekan dan stress yang ia rasakan mengubah mood-nya.

Suara heels darikejauhan mendekati ruang tamu, tempat dimana namja ini tengah asyik berfantasi sendiri.

Tatapan menyelidik, acuh tak acuh mengarah pada Limario, ya istrinya sudah pulang. Rose seorang entertainer terkenal yang memiliki kesibukan luar biasa, diidam-idamkan banyak orang dan menjadi salah satu tokoh panutan. Siapa sangka banyak rasa sakit yang ia rasakan dan berikan untuk namja yang selalu setia bersamanya, Limario.

"Hmm kau sudah pulang ?" Tanya Limario sembari melepas headphone dan meletakkannya diatas meja.

Rose masih acuh, ia membolak-balikkan beberapa berkas dari loker pribadinya, "Aku kemari hanya untuk mengambil barangku yang tertinggal."

"Mau ku bantu ?" Tanya Limario seraya mendekati istrinya yang terlihat mulai kesal.

"Jelaskan apa yang kau mau sebenarnya" Suara dingin itu keluar dari bibir Rose, helaan nafas kasar yeoja itu bangkit dan menatap Namja dihadapannya dengan tatapan intimidasi.

"Hmm itu" Limario manjawab dengan lirih dan menundukkan kepalanya.

"Sampai kapan kau akan menjadi sok baik padaku ?" Tanya Rose.

"Apa maksudmu sok baik ?" Tanya Limario bingung.

"Apa alasanmu menikahiku ?" Tanya Rose dengan suara dingin dan tatapan intimidasi, meremehkan.

Limario hanya membeku, "Karena-" tangannya mulai menyentuh tangan istrinya namun ditepis.

"Karena kau ingin memanfaatkanku ?" Ucap Rose.

Bagaikan tersambar petir, seketika rasa hatinya menjadi sakit. Berulang kaliia merasakan sakit dari ulah istrinya, namun perkataan yeoja dihadapannya ini sungguh diluar batas tolerir hatinya.

"Apa maksudmu ?" Tanya Limario dengan nada bergetar.

"Karirmu menjadi melejit setelah kau menikahiku, banyak tawaran datang padamu dan jam terbangmu berbalik 180 derajat dari sebelumnya, bukankah begitu Limario ?" Nada intimidasi terus menggema seiring lontaran kata demi kata keluar dari bibir Rose.

So Much PainWhere stories live. Discover now