Beasiswa

188 17 12
                                    

Hallo semuanya apa kabar??? Maaf banget aku telat update karena sibuk.
Kemaren aku habis liat para pengungsi yang ada di balikpapan, dan kita dari organisasi kesehatan mengecek pengungsi yang baru datang.

Jadi aku sampe lupa kalau pas itu hari sabtu malam minggu. Jadi sekali lagi minta maaf ya....

Happy reading

********

Hari ini hari sabtu. Ah rasanya ingin sekali libur. Tapi bagi kami yang bekerja di rumah sakit, tak ada tanggal merah untuk kami. Walaupun aku hanya seorang admin di rumah sakit ini. Tapi tetap saja tak ada hari weekend ataupun tanggal merah.

"Uh... Yeeeaaaayyy besok minggu" ucap Rina.

"Biasa wae kali mba" ucap Ari

"Ya harus luar biasa to mas. Kan besok aku off" ucap Rina.

Aku hanya memandangi mereka berdua, mereka berdua saat cocok sepertinya. Setiap hari berantem melulu, tetapi itu yang bikin lelucon dikala stres memikirkan para para pasien.

Kalian pasti berfikirkan. Saya dan teman teman saya hanya seorang staf, bukan dokter. Tapi kalian harus lah tau, jika staf juga pusing seperti dokter. Kita sering menerima komplain, penyakit penyakit pasien, belum lagi jika asuransi asuransi yang susah cair. Ah tetap saja pusing.

"Enak kamu mba off, lah ini aku sama mba Key malah shift siang besok" ucap Ari lesu.

"Halah kenapa mas ? Gak bisa ngedate to?" ucap ku, masih terus menatap layar komputer ku. Aku sedang mengurus beasiswa ku biar bisa masuk ke perguruan tinggi. Melanjutkan S2 ku.

"Mba Key masih sibuk sama beasiswa mba? Emangnya udah mulai tes masuk mba?" ucap Ari yang juga menatap komputer ku.

"Heem mas, doain ya semoga tesnya lolos. Jadi bisa kuliah, doain juga semoga beasiswanya diterima" ucap ku yang masih tetap menatap layar komputer, aku harus liat jadwal tesnya agar tak benturan dengan jadwal kerja ku.

"Amin..." ucap mereka berdua

"Sepertinya kalian pacaran aja deh mas Ari mba Rina" ucapku yang sudah menatap mereka.

"Ha.. No" ucap mereka bersamaan

"Tuhkan, ngomong aja kalian barengan hehehe.." ucapku dan kembali lagi melihat layar komputer.

Seandainya aku punya uang lebih, atau mama dari golongan orang kaya. Aku tak mungkin pusing pusing untuk mencari beasiswa seperti ini.

Uh.... Sekali lagi aku membuang nafas dengan kasar. Aku sudah pusing, aku benar benar butuh beasiswa untuk kuliah.

"Mba Key masa iya aku cocok sama mas Ari? Tapi kan mas Ari udah punya pacar" ucap Rina mendekatiku dan berbisik

"Iya mba" ucapku yang tetap fokus pada komputer..

"Mba suka?" lanjut ku lagi dan menatap mba Rina

"Ya gak mungkin lah mba, tipe ku kayak dokter Hilmi mba. Udah ganteng, kaya, ramah, dokter bedah pula" ucap Rina sambil membayangkan dokter Hilmi

"Khayal kamu mba" ucap Ari melempar buku ke muka Rina

"Ih mas Ari itu iri wae. Udah terima nasib mu mas" ucap Rina kembali melemparkan buku yang tadi Ari lempar

"Haduh... Liat kalian malah tambah stres aku" ucap ku sambil memegang kepalaku

"Eh mas Ari, aku istirahat dulu ya.. Mau jenguk temen ku" ucapku yang baru saja ingat teman Fita masih menjalani perawatan di sini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Cloud HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang