Malam hari itu seperti biasa aku berjalan melewati jalan yang sama seperti kemarin, terdengar gemuruh dan titik titik air pertanda akan datangnya hujan.
Mau tidak mau aku harus kembali bermain dengan hujan, semakin berjalan, hujan semakin deras, aku pun memilih untuk berteduh di bawah halte di pinggir jalan itu, tak ada seseorang pun yang lewat kecuali kendaraan yang memadati jalan raya itu. aku sudah mulai bosan memandangi kemacetan dan derasnya hujan pada malam itu, aku pun mengambil dan membaca novel untuk menghilangkan kejenuhan.
. ... terlihat sesosok pria yang sama seperti kemarin dengan tubuhnya yang basah kuyub berjalan dan duduk di sampingku.
Dia:"Hai, luh lagi ngapain disini".
Aku:"Yang harusnya nanya itu gueh ngapain luh duduk di sini(dengan perasaan dag dig dug melihat ketampanan dia)
Dia:(sambil mengibaskan rambutnya yang basah itu)"ya duduk lah, lagian ini kan tempat umum, ngapain luh ribet amat si. "(Sambil menatapku)
Aku:"Ya(diam dan membisu sambil membaca novelnya itu)
Dia:"nama luh siapa.?"
Aku:" Zahratunnisa , panggil aja zahra"(dengan cuek)
Dia:"nama yang indah"(sambil menatapku)
Aku:"luh siapa? "(dengan cuek sembari membaca novel)
Dia:"gue Muhammad Ridwan, panggil aja Ridwan
Aku:"Oh Ya".
Hujan mulai reda, dan aku segera bergegas sambil membawa novel dan meninggalkan ridwan.
Aku:"pergi dulu bye.!".
Ridwan:"Hati-hati(dengan tatapan dan senyumnya yang manis)Sampai di sini dulu masih panjang banget ceritanya, lanjut besok ya gaes selamat baca😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hujan
RomanceLangit yang gelap pun tau, aku tidak pernah sendiri ada dua hal yang ada dalam titik terpurukku yaitu dia dan hujan. Dia seakan badai dan pelangi yang indah namun hanya sesaat, muncul setelah berhentinya hujan