Beloved Empress

Bab 73: Affair

Setelah Duchess memastikan bahwa putranya baik-baik saja, dia mengobrol sedikit lebih banyak dengan Mo Qi Qi sebelum meninggalkan istana.

Apa yang Yang Shihan tarik hari ini telah meningkatkan persaingan mereka ke tingkat lain. Meskipun Yang Shihan dan pemilik sebelumnya tidak akur, Mo Qi Qi saat ini tidak memiliki konfrontasi dengannya setelah tiba di tempat ini. Mo Qi Qi tidak ingin menjadi musuh siapa pun di harem, tapi triknya kali ini terlalu tercela. Jika dia berani melakukannya lagi, Mo Qi Qi tidak akan mentolerirnya.

Sejak Jun Qian Che memaksanya malam itu, jarak antara keduanya tumbuh. Mereka hampir tidak bertemu saat itu, sekarang bahkan lebih.

Meskipun mereka tidak secara langsung saling bertemu, Jun Qian Che akan selalu menyelinap ke dalam Istana Feng Yang untuk diam-diam mengawasinya.

Istana itu megah dan misterius di bawah naungan langit malam.

Mo Qi Qi, yang tidak bisa tidur, pergi ke halaman dan mondar-mandir. Malam musim panas sangat tenang, bintang-bintang berkelap-kelip cerah di langit, seperti berlian cerah. Ini malam yang sempurna untuk berfantasi.

Angin bertiup dengan lembut, menyebabkan daun willow berdesir.

Dia menutup matanya, menikmati angin musim panas. Angin sepoi-sepoi terasa sangat hangat, sampai ke titik di mana itu dapat meresap ke dalam hati seseorang.

Mo Qi Qi menikmati perasaan indah itu sendiri. Ketika dia menutup matanya, indranya yang lain menjadi lebih tajam. Dia bisa mendengar gerakan di depannya. Dia membuka matanya, hanya untuk melihat sosok seorang pria dengan jubah putih berkibar-kibar, berdiri di depannya. Pria itu memiliki wajah yang tak tertandingi, matanya hangat. Dia tampak seperti surga yang baru saja mendarat dari langit, terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

"Yue Hen? Apa yang kamu lakukan di sini? "Dia bertanya dengan rasa ingin tahu, bahagia pada saat yang bersamaan. Dia adalah teman pertama dan satu-satunya di tempat ini.

"Aku mengkhawatirkanmu, jadi aku menyelinap ke istana untuk melihatmu. Saya sangat khawatir malam itu, ketika kaisar tiba-tiba datang. Saya ingin melihat Anda pada hari berikutnya, tetapi Yang Mulia tiba-tiba memberi saya tugas yang mengharuskan saya meninggalkan ibu kota. Saya baru kembali hari ini. Saya tahu saya harus melihat Anda, atau sebaliknya hati saya tidak akan berdamai. Apakah kaisar membuat hal-hal sulit untukmu malam itu? " Mata Jun Yue Hen penuh dengan kekhawatiran.

Malam itu adalah malam yang paling ingin dia lupakan. Dia tidak memberi tahu siapa pun tentang hal itu karena dia tidak ingin diingatkan tentang hal itu. Dia tidak ingin membuat khawatir Jun Yue Hen, jadi dia tersenyum padanya dengan cerah, "Apakah saya terlihat seperti seseorang yang telah melalui penyiksaan?"

Jun Yue Hen menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki sebelum tersenyum, "Melihatmu seperti ini, aku tidak lagi khawatir."

Mo Qi Qi menepuknya di dada, "Jangan khawatir. Keberuntungan bersamaku. Tidak ada yang bisa menyakitiku! "

Ketika Jun Yue Hen menatapnya, matanya penuh dengan kasih sayang dan kerinduan.

Tatapan di matanya membuat Mo Qi Qi ingin berlari.

Jun Yue Hen tiba-tiba membawanya ke dadanya dan memeluk erat-erat, "Qi Qi—-" Suaranya mengandung jumlah cinta dan kerinduan yang tak terukur.

Pada saat ini, seorang lelaki berkulit hitam sedang mengawasi segala sesuatu dari pohon besar di luar Fengyang Palace. Pakaian gelapnya menyatu dengan sangat baik dengan malam yang gelap. Melihat dua orang di dalam halaman, kemarahan dan kecemburuan muncul di dalam dirinya.

Mo Qi Qi yang tercengang mendapatkan kembali ketenangannya dan dengan cepat menempatkan beberapa jarak antara dia dan Jun Yue Hen, "Apa yang salah, Yue Hen? Apakah sesuatu terjadi pada Anda saat Anda keluar dari ibu kota? "