2

25 4 2
                                    

Di tengah lapangan basket outdoor SMA Garuda, sekumpulan siswa laki-laki tengah memainkan bola basket dengan semangatnya. Keringat yang sudah basah nyaris seluruh badan tak membuat mereka berhenti bermain.

Salah satunya, Juna. Keringat yang membasahi badan hingga baju seragamnya itu membuat dia tampak lebih sexy di mata para kaum hawa yang menonton di pinggir lapangan. Termasuk Gia yang sesekali membuka mulutnya mengucapkan kata "wow" dengan iringan decak kagum.

Kulit yang tidak seputih dirinya, Juna tampak kelihatan sangat menawan di mata Gia. Entah kenapa sampai-sampai dia jatuh hati pada seorang Arjuna. Dan Gia sudah yakin menetapkan hatinya hanya untuk Arjuna.

"Awas itu mata bentar lagi bisa keluar dari tempat kayaknya,"

Sebuah suara yang jelas-jelas menyindir dirinya, tidak membuat Gia berhenti dari kegiatannya. Dia, Meli, sahabat Gia yang paling Gia sayangi setelah kedua orangtua, abang, dan tentu saja Juna. Mereka bersahabat sebenarnya sudah dari mereka masih di taman kanak-kanak. Namun saat SMP, Meli dan keluarganya memutuskan untuk pindah keluar pulau di mana tempat nenek Meli berada. Saat masuk SMA Meli, baru pindah lagi ke Jakarta dan satu sekolah bersama Gia. Tentu saja orang pertama yang bahagia adalah Gia.

Dan Meli sudah sangat tahu dengan perasaan Gia ke Juna. Bahkan Meli sudah tahu sejauh mana Gia benar-benar mencintai Juna. Gadis cantik itu sangat menginginkan Juna. Pernah suatu kali Meli menyuruh Gia untuk mendekati Juna secara langsung, namun Gia menolak karena Gia takut Juna benci padanya dan ilfeel pada gadis itu. Gia tidak mau Juna begitu padanya, biarlah seperti ini. Yang terpenting Gia masih mampu melihat Juna ada di sekitarnya.

"KAK JUNA DAPET SALAM DARI GIA!!"

Saketika Gia menoleh pada sumber suara yang sangat kencang itu. Siapa lagi kalau bukan Meli pelakunya?
Gia segera merutuki perbuatan Meli. Memalukan. Untungnya tempat dimana dia duduk ramai dengan suara teriakan dari siswi lain sehingga tidak ada yang sadar dengan kelakuan Meli.

Tapi yang membuat Gia heran adalah, setelah Meli berteriak tadi, Juna menoleh ke arah dimana Gia berada. Entah hanya perasaan Gia saja atau memang kini Juna tengah menatapnya. Gia merasa dirinya terkunci oleh tatapan Juna.

"Asik di notice bebeb Juna," Meli menirukan suara anak kecil yang di tujukan untuk Gia.

Gia menatap malas pada Meli dan langsung menggeplak lengan sahabatnya itu dengan keras.

"Aw, sakit Gi!!,"

"Mampus, makanya itu mulut di kasih makan dulu biar gak kebiasaan,"

Meli tertawa sambil mengusap-usap lengannya yang telah mendapat tamparan gratis dari Gia. "Ya abis, greget gue liat lo cuma melototin Kak Juna doang, ngomong apa kek, kasih semangat kek, apa kek,"

Gia memutar bola matanya malas. "Terus kak Juna bakal seneng dan langsung nembak gue gitu?,"

"Ya enggak sih, tapi kan seenggaknya lo kasih semangat,"

"Ngasih semangat sih ngasih semangat, tapi gak usah pake teriak juga kali, nyebut-nyebut nama gue lagi. Lo pikir kita nonton konser,?

Meli hanya menyengir tanpa dosa. "Biar kaya yang lain, Gi. Tuh liat pada teriak kan,"

Gia mendengus mendengar penuturan Meli. Kadang sahabatnya itu bisa bertingkah absurd jika sedang kumat. Seperti sekarang ini.

"Udah ah, gue mau ke kantin aja, laper,"

Gia mengibaskan tangannya seraya berdiri dari tempat duduk penonton. Namun saat dia menoleh hendak mengajak Meli, sebuah bola berwarna orange melayang mendekati Gia yang sedang berdiri. Lalu sepersekian detik, tubuh Gadis itu terjatuh hingga badannya terpentok kursi penonton yang ada dipinggir lapangan. Teriakan Meli lah yang Gia dengar sebelum kesadarannya menghilang karena kepala dan badannya terasa sangat sakit setelah terkena lemparan bola basket tadi. Gia sempat berpikir jika bola yang mengenainya tadi memang sangat kencang dan keras. Lalu Gia benar-benar tidak sadarkan diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hug Me, Please? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang