1

38 7 1
                                    

Gadis itu dengan gesit bangun dari tempat tidur karena dia sadar, dia sedang dalam keadaan terlambat sekolah. Tidak ada lagi guling kanan guling kiri seperti kebiasannya setiap pagi sebelum bangun diatas kasur. Jika dia tetap melakukan kebiasaan itu pagi ini, maka bisa dipastikan seorang Agia Pramesti si cantik dan imut juga pintar itu akan terlambat dan dihukum sesuai peraturan sekolah.

Salahkan para aktor korea yang bermain di drama yang berhasil membuat Gia tahan melek hingga subuh. Kenapa mereka begitu tampan? Salahkah Gia menikmati tiap detik alur cerita yang begitu romantis dengan para oppa-oppa itu?

Gia, si pecinta novel sekaligus pecinta drama korea. Tidak ada yang lebih bisa membuat Gia bahagia selain mereka berdua.

Dengan rusuh dan terkesan buru-buru, Gia segera turun ke ruang makan menyusul Bundanya yang tengah menyiapkan sarapan. Di meja makan Ayah Gia dengan tenang membaca koran dan meneguk kopi hangatnya.

Ayahnya berprofesi sebagai seorang dokter di sebuah Rumah Sakit besar di Jakarta. Sebenarnya Ayahnya ingin kelak Gia menjadi dokter seperti dirinya. Namun dengan tegas Gia menolak keinginan Ayahnya. Gia dengan mimpinya ingin menjadi seorang desaigner. Dengan keahlian menggambar yang baik dan pandai membuat pola-pola, Gia yakin bisa masuk ke sekolah tinggi khusus desaigner.
Tentu Ayahnya tidak melarang Gia selagi Gia mempunyai mimpi. Beliau sebagai orang tua akan terus mendukung Gia.

Jika awalnya kalian berfikir bahwa Ayah Gia adalah orang tua yang otoriter kalian salah. Ayahnya adalah panutan bagi Gia. Dia sangat menghormati beliau karena ketegasan namun terkesan hangat. Ayahnya tidak pernah melarang Gia melakukan ini dan itu, atau harus menuruti semua keinginan Ayahnya.
Selain Ayah, Gia mempunyai Bunda yang cantik juga berhati lembut. Sifat Bunda hampir sama dengan Ayahnya. Tegas namun hangat.

Dan Gia juga tidak melupakan saudara satu-satunya yang sangat dia sayangi namun terkadang sering membuat Gia kesal.

Abang Dean. Yang sekarang dalam masa-masa menghadapi skripsi.

Meskipun bang Dean sering membuat Gia-nya kesal. Dia selalu menjadi sosok abang yang baik untuk Gia.

Maka dari itu, Gia merasa menjadi orang yang paling beruntung. Mempunyai orang tua yang tidak mengekangnya. Meskipun demikian, Gia tidak semena-mena menjadi anak yang pembangkang.

"Good morning,"

Gia berlari-lari kecil menuju meja makan dan mencium kecil pipi Bundanya juga Ayahnya.

"Duduk, terus sarapan," kata Bunda yang segera mengambil piring kosong untuk Gia.

"Enggak usah bunda sayang, Gia udah telat, assalamualaikum,"

Gia langsung melesat keluar rumah selagi Bundanya berteriak.

"Gia, kenapa enggak berangkat sama abang??!"

"Gak papa Bun, Gia udah pesen ojek, bang Dean pasti masih molor dan Gia beneran udah telat. Udah ya Bunda dadah,"

Bunda yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Kebiasaan Gia.

🍁🍁🍁

Hal yang paling di inginkan Gia saat ini adalah Tuhan selalu memberinya kesehatan supaya setiap hari dia bisa melihat sang pujaan hati.

Arjuna Adiarta. Sang ketua osis serta kakak kelas Gia yang punya wajah tampan diatas rata-rata manusia normal.

Hm lebay.

Tapi memang begitu adanya. Dengan wajah yang datar dan terkesan dingin itulah yang membuat para gadis SMA Garuda nyaris semuanya menjadi fans fanatik Juna. Termasuk si imut Gia.

Hug Me, Please? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang