A NaruHina Fanfiction
Naruto @Mashashi Kishimoto
Beauty and the Boss @cinnamon066
Tuhan, apalagi sekarang ini? Kenapa rasanya semakin rumit saja. Sial ... sial ... sial ... andai saja malam itu aku tak lepas kenadali dan hampir menyelami kepuasan itu, semua ini tak akan terjadi sekarang.
Bodoh ... bodoh ... bodoh kau Naruto ... kenapa kau tak bisa bersabar sedikit saja dan melakukan pendekatan halus saja. Kau tahu bukan bahwa pelayan cantikmu itu berbeda dari para wanita lain yang pernah kau temui, kau juga tahu bukan bahwa ia bagaikan seekor merpati putih yang butuh untuk di belai dan bukannya di remas dengan kedua tangan kasarmu itu.
Oh Tuhan ... mengapa aku begitu ceroboh kali ini. Sial ... sial ... sial, terkutuklah semesta dan segala yang menciptakan nafsu primitif kala itu. Terkutuklah segala daya yang memilih bungkam untuk menikmati alunan melodi dari dewa nafsu kala itu. Dan terkutuklah aku yang seakan lupa tentang kewarasan saat melihat wajah dewi bulan yang begitu indah dengan mata lavendula dan aroma manis yang menguar seakan menyedot kepingan kesadaran dalam galaksi tak berujung di luar sana. Ya ... dan terkutuklah kalian semua yang saat ini menikmati setiap jengkal kecerobohanku waktu lalu. Keparat.
.
.
.
Detak jam di ruang tengah istanaku menjadi satu-satunya melodi dalam kesunyian di penghujung senja ini, aku masih senantiasa diam dalam singgasana megahku dan hanya memandang kosong pada lautan malam yang tertunduk di batas samudera kelamku. Hari ini merupakan hari yang sangat indah di penghujung Agustus dengan sinar mentari yang senantiasa memberikan kemurahan hantinya kala ini. Tapi mengapa perasaan hampa dan sesak ini yang terasa saat mendengar berita yang keluar dari mulut seseorang yang saat ini masih menunduk membiarkan siluet matahari bersinar terang di belakangannya, yang seakan memberikan gambaran sang Dewi yang sebenarnya padanya. Indah ... sangat indah, dan entah mengapa seolah mengejekku saat ini.
"Jadi ... kau ingin berhenti dari pekerjaanmu?" tanyaku menekan nada suara yang keluar.
"I – iya, Naruto-sama." Balasnya terbata tanpa melihat ke arahku.
"Baiklah." Ucapku singkat pada akhirnya yang membuat ia seketika meangkat kepala bermahkota malamnya.
"Dan ... tentang hutang ayah ..."
"Kau tak usah membayarnya, aku sudah menganggap lunas semua hutang ayahmu___" balasku cepat memotong ucapannya seraya berdiri dari singgasana megahku "___ kau bisa meminta Juugo untuk mengantarmu." Lanjutku sesaat sebelum berbalik dan berjalan membelakanginya dengan rahang yang terkatup rapat dan kedua tangan yang mengepal erat di sisi tubuhku.
.
.
.
Cahaya samar dari ponselku menjadi satu-satunya penerang di ruangan gelap ini. Sebuah notifikasi dari orang kepercayaanku berhasil mengukir senyum kelegaan yang bercampur dengan helaan napas lelah dariku.
"Nona sudah sampai dengan selamat"
Kalimat sederhana di bawah sebuah foto gadisku yang tengah berpelukan dengan seorang pria tua di depan sebuah rumah sederhana. Dapat kulihat jelas senyum indahnya meski sedikit samar di sana.
"Hahhh ...."
Satu lagi helaan napas keluar dari mulutku bersamaan dengan senyum miris yang terbit setelahnya. Memejamkan kelopakku sejenak seraya berusaha menyusun kepingan memori tentang ia yang berhasil menyusupi hatiku. Aku sadar bahwa aku telah jatuh-sejatuh jatuhnya sejak pertama kali bertatap dengan netra bulan dewi malamku.
Bukan hal mudah melepas ia pergi begitu saja, sakit rasanya sangat sakit hingga rasanya jantungku serasa teremas saat melihat langkah kakinya perlahan berjalan menjauh dari istana megahku. Sakit rasanya benar-benar sakit saat samuderaku bersiborok dengan tatap lembut lavendulanya. Aku seakan memaku kakiku sendiri pada lantai yang aku pijaki agar tak berlari dan merengkuh ia dalam kungkungan lenganku saat itu juga. Mencoba terlihat datar dan tenang saat ia berpamitan padaku siang tadi meski nyatanya dadaku bergemuruh dan teremas melihat kepergiannya.
Mungkin ini pilihan yang terbaik untuknya, pilihan yang aku buat untuk ia. Untuk menjaganya tetap aman dari sosok monster yang mendiami diriku. Meski pada akhirnya pilihan ini akan menyakiti sang monster itu sendiri.
Semoga saja ....
.
.
.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty and the Boss
Fanfiction"... aku akan memastikan bahwa yang akan di dapat pelayan kecilku nantinya hanya kenikmatan yang bahkan ia sendiri tak akan mampu lepas darinya." - Naruto "Tuhan, tolong selamatkan aku dari ia yang mulai menguasai tubuh dan jiwa ku." - Hinata Nb: Na...